Menggunakan produk perawatan memang sangat bermanfaat untuk mengatasi kulit yang bermasalah. Akan tetapi, bagaimana jadinya kalau hal tersebut justru makin memperparah kondisi kulit kita?
Jika sudah mengalami kondisi seperti itu, kita bisa melakukan puasa produk perawatan wajah atau mempuasakan kulit (skin fasting). Menurut Dr Sethi dalam Vogue, metode ini dilakukan dengan berhenti menggunakan produk perawatan untuk beberapa waktu.
Ia juga menambahkan bahwa metode ini berguna untuk menjaga kulit agar tak semakin terkikis. Hal ini tentu sangat berguna bagi kita yang memiliki permukaan kulit tipis akibat iritasi dan sensitif.
Selain itu, menurut dr. Dian Pratiwi, SpKK dalam siniar Semua Bisa Cantik bertajuk “Puasa Skincare dan Fungsinya untuk Kulit”, metode ini biasanya digunakan untuk menyembuhkan kulit yang sedang bermasalah agar kinerja kulit kembali normal.
Skin fasting bisa dilakukan dengan cara memangkas seluruh penggunaan produk perawatan wajah. Namun, bisa juga hanya berhenti menggunakan produk yang sekiranya bermasalah, tapi tetap memakai basic skincare. Lamanya pun bervariasi, ada yang hanya beberapa hari, seminggu, atau bahkan lebih.
Tanda Kita Harus Melakukan Puasa Skincare
Menurut, dr Dian, tak semua jenis kulit harus melakukan puasa skincare. Justru, jika memiliki masalah, seperti jerawat yang belum stabil, eksim, acne prone skin, flek hitam atau melasma, dan rosasea, kita membutuhkan produk perawatan.
Justru, bahan aktif itu digunakan agar tak memperparah kondisinya. Dengan puasa skincare, masalah-masalah kulit di atas bisa makin mengganas.
Sementara itu, ada beberapa kondisi yang mengharuskan kita untuk puasa skincare. Pertama adalah orang dengan kulit sensitif. Hal ini dilakukan agar mengurangi bahan-bahan aktif dalam kandungannya yang bisa memicu inflamasi.
Kedua, metode ini bisa digunakan jika kita mengalami iritasi saat mencoba suatu produk skincare. Iritasi ini bisa berupa kemerahan, break out, hingga pengelupasan pada kulit.
Maka dari itu, untuk mengetahui sumber masalahnya, kita perlu menghentikan penggunaan produk secara satu per satu. Setelah mengeliminasinya, kita bisa mengetahui produk mana yang menyebabkan masalah kulit. Tentunya, setelah itu, kita juga harus langsung menghentikan penggunaannya.
Jika kulit kita tak memiliki masalah serius, puasa skincare tidak diperlukan.
Manfaat Puasa Skincare
Puasa skincare pun mampu memberikan manfaat bagi kulit. Jeda tersebut bisa memberi waktu pada kulit agar ia kembali ke titik seimbang karena sebelumnya telah berubah akibat menggunakan beragam produk.
Kulit yang iritasi karena penggunaan produk-produk tersebut, justru memerlukan waktu istirahat agar ia kembali ke fungsi normalnya. Maka dari itu, setelah break out menggunakan suatu produk, segera hentikan dan berikan kulit untuk memperbaiki dirinya secara perlahan.
Selain itu, penggunaan skincare rutin yang diliburkan bertujuan untuk memberikan kesempatan kulit bekerja secara alami. Hal ini bisa membantu kulit wajah memperkuat skin barrier.
Akan tetapi, untuk menerapkannya, kita tetap harus berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit terkait gejala-gejala yang muncul. Bisa saja gejala tersebut–terlebih jerawat–merupakan tanda bahan aktif suatu produk sedang bekerja membersihkan kulit atau yang biasa dikenal sebagai purging.
Jika merasa sudah cocok dengan produk yang digunakan, kita tak perlu melakukan puasa skincare. Tetap gunakan produk dengan rutin dan selalu cek berkala efeknya pada kulit.
Maka dari itu, dr Dian juga berpesan agar kita senantiasa, “Selalu amati dan dengarkan kulitmu.”
Dengarkan informasi dan kisah inspiratif lainnya seputar dunia kecantikan bersama dr Dian dan para influencer hanya melalui siniar Semua Bisa Cantik di Spotify. Ikuti juga siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbaru tiap Selasa dan Kamis.
Penulis: Alifia Putri Yudanti dan Ristiana D Putri