Seiring perkembangan teknologi medis, kini tersedia berbagai metode sunat dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berikut beberapa jenis metode sunat yang umum dilakukan.
Sunat konvensional
Metode sunat konvensional atau bedah pisau merupakan metode tertua dan paling umum dilakukan. Dokter akan menggunakan gunting bedah untuk memotong kulit kulup secara manual.
Kelebihan:
- Biaya lebih murah.
- Relatif mudah dilakukan.
- Cocok untuk anak yang beranjak remaja atau orang dewasa.
Kekurangan:
- Proses tindakannya lebih lama.
- Rasa sakit lebih terasa.
- Luka lebih besar.
- Risiko perdarahan lebih tinggi.
- Masa pemulihan lebih lama.
Sunat laser
Sunat laser menggunakan peralatan bedah listrik electrocauter untuk memotong kulit kulup. Metode ini tergolong modern dan menawarkan beberapa kelebihan. Namun, cara ini tetap memerlukan penjahitan di akhir proses tindakan untuk merapikan hasil sunat.
Kelebihan:
- Prosesnya lebih cepat dan minim rasa sakit.
- Perdarahan minimal.
- Luka lebih kecil.
- Risiko infeksi lebih rendah.
- Masa pemulihan lebih cepat
Kekurangan:
- Biaya lebih mahal.
- Tidak semua klinik kesehatan atau rumah sakit menyediakan layanan sunat laser.
Sunat klem
Sunat klem menggunakan alat khusus berbentuk tabung berbahan plastik atau penjepit khusus berbahan logam (clamp) untuk menjepit kulit kulup. Metode ini tidak memerlukan penjahitan. Terdapat beberapa jenis metode sunat klem:
- Sunat smartclamp: menggunakan klem plastik sekali pakai.
- Sunat Mahdian clamp: menggunakan klem logam yang dapat digunakan berulang kali. Metode ini adalah karya ahli bedah Mahdian Nur Nasution.
- Sunat plastibell: menggunakan alat serupa cincin plastik yang dipasang pada kulup.
Kelebihan:
- Prosesnya cepat sekitar 7-10 menit dan minim rasa sakit.
- Perdarahan minimal.
- Luka kecil.
- Risiko infeksi lebih rendah.
- Masa pemulihan lebih cepat.
Kekurangan:
- Biaya lebih mahal dibandingkan sunat konvensional.
- Tidak semua anak cocok dengan metode sunat klem.
Memilih metode sunat yang sesuai
Pilihan metode sunat yang paling sesuai tergantung pada beberapa faktor, seperti usia anak, kondisi kesehatan, dan preferensi pribadi. Sebelum sunat, amat disarankan anak dikonsultasikan terlebih dulu kepada dokter spesialis bedah atau spesialis urologi anak. Ini berguna untuk menilai ada tidaknya risiko pemberat saat tindakan sunat dilakukan.
Tips sebelum sunat
- Pastikan anak dalam kondisi kesehatan yang baik.
- Lakukan pemeriksaan darah jika diperlukan.
- Siapkan mental anak untuk menghadapi proses sunat.
- Berikan informasi yang jelas tentang proses sunat kepada anak, baik dari sisi kesehatan maupun budaya.
- Mengingat setelah sunat anak memerlukan waktu untuk penyembuhan, sebaiknya sunat dilakukan saat masa liburan panjang.
Sunat merupakan prosedur yang aman dan bermanfaat. Dengan memilih metode sunat yang tepat dan persiapan yang matang, anak dapat menjalani proses sunat dengan nyaman dan minim rasa sakit.