Ketika mendengar kata desa, kita pasti membayangkannya sebagai daerah pemukiman sederhana yang berada jauh di luar kota. Terbayang pula dengan keramahtamahan penduduknya, udara segar tanpa polusi, air sungai yang mengalir jernih, serta sawah atau perkebunan yang tumbuh asri.

Apa yang kita bayangkan ini memang benar adanya. Oleh karena itu, tak heran banyak orang kota yang ingin merasakan kedamaian hidup desa alih-alih pergi berlibur ke tengah kota.

Salah satu desa yang dapat dikunjungi untuk pergi berlibur adalah Desa Bantar, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Di sana, kita akan disambut oleh Towilfiets, sebuah pemandu wisata lokal yang menawarkan paket berkeliling desa dengan sepeda onthel.

Nama Towilfiets diambil dari nama pencetusnya, Muntowil atau kerap disapa Towil. Kemudian, melalui siniar (podcast) Beginu episode “Mengayuh Sepeda untuk Putar Ekonomi Desa”, pria berusia 47 tahun ini membahas tuntas perjalan membangun Towilfiets bersama Wisnu Nugroho, Pemimpin Redaksi KOMPAS.com.

 

Dilansir dari situs resmi Dinas Pariwisata Kulon Progo, dengan hadirnya Towilfiets, Desa Bantar lantas memiliki daya tariknya tersendiri bagi para wisatawan, baik lokal maupun asing. Mereka dengan senang hati datang ke Desa Bantar demi melepas penat dan melupakan sejenak hiruk-pikuk kehidupan kota yang bergerak cepat tiada henti.

Pelayanan yang diberikan oleh Towilfiets juga tidak tanggung-tanggung. Para wisatawan akan diajak menikmati damainya suasana pedesaan. Mereka juga pergi ke pusat kerajinan, pembuatan tenun, hingga pematang sawah dengan menggowes sepeda onthel yang antik.

Menurut Towil dalam siniar Beginu, inovasi yang ia lakukan terhadap Desa Bantar merupakan usaha untuk menciptakan sebuah wisata desa, tanpa harus dibuat-buat. “Wisata apa yang ada di desa, ya dengan kehidupan desa itu sendiri, dengan kehidupan keseharian desa itu sendiri,” tuturnya.

Selain Desa Bantar, masih ada lagi desa wisata yang bisa kamu kunjungi. Dirangkum dari Kompas Travel, berikut adalah desa-desa wisata yang bisa kamu jadikan opsi berlibur di kemudian hari.

Desa Sade, Lombok

Terletak di Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Desa Sade memiliki berbagai potensi besar dalam berwisata. Dimulai dari budaya, kehidupan masyarakat, hingga berbagai produk ekonomi kreatifnya. 

Salah satu daya tarik utama ketika mengunjungi Desa Sade adalah kerajinan menenun kain songket. Uniknya, ternyata kegiatan menenun kain songket ini merupakan suatu kewajiban bagi perempuan di Desa Sade. 

Jika tidak bisa menenun, perempuan di desa ini belum diperbolehkan menikah meskipun sudah cukup umur.

Selain itu, arsitektur yang berbahan dasar alam juga menjadi daya tarik ketika mengunjungi Desa Sade. Misalnya, rumah adat yang berdinding anyaman bambu, beratap alang-alang kering, dan berlantaikan tanah liat hingga sekam padi.

Hal ini dilakukan demi menjaga tradisi kebudayaan dan kedekatan masyarakat dengan alam. 

Desa Cibuntu, Jawa Barat

Desa wisata di Pulau Jawa juga tak kalah seru. Berpindah ke Jawa Barat, kita akan menemukan Desa Wisata Cibuntu yang berada di Kabupaten Kuningan. 

Dikutip dari KOMPAS.com, desa wisata ini terkenal sebagai desa yang pernah menyabet predikat desa wisata terbaik urutan kelima tingkat ASEAN pada 2016 untuk bidang homestay.

Ketika berada di desa ini, wisatawan akan diajak melihat situs-situs yang ada di desa, lalu beranjak ke Mata Air Kahuripan, sebuah daya tarik utama dari Desa Cibuntu.

Jika ingin berenang atau berendam, terdapat Curug Gongseng yang siap menemani wisatawan untuk bermain air.

Desa Pentingsari, Yogyakarta

Berlokasi di Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Desa Pentingsari menawarkan beragam kegiatan wisata yang dapat dilakukan. 

Contohnya, dilansir dari KOMPAS.com, outbound, belajar gamelan, tarian tradisional, kreasi janur, hingga kreasi wayang rumput.

Jika ingin menikmati kegiatan khas pedesaan, para wisatawan dapat melakukan aktivitas membajak sawah dan menanam padi.

Masih berada di Yogyakarta, Desa Bantar juga menawarkan pengalaman pedesaan yang tak kalah unik. Bersama Towilfiets cetusan Towil, kita akan diajak berkeliling desa menggunakan sepeda onthel dengan menyenangkan.

Berangkat dari inovasi yang dilakukan oleh Towil, melalui siniar (podcast) Beginu episode “Mengayuh Sepeda untuk Putar Ekonomi Desa”, pergumulan hidup dari pria kelahiran Boyolali ini dibahas tuntas oleh Wisnu Nugroho.

Beginu merupakan siniar yang dipandu oleh Wisnu Nugroho, seorang jurnalis, penulis, sekaligus Pemimpin Redaksi KOMPAS.com. Di sana, ia membahas pergumulan, paradoks, pengalaman berkesadaran dalam hidup bersosok manusia lewat tokoh-tokoh yang inspiratif dan unik.

Dengarkan Beginu di Spotify atau akses melalui tautan berikut dik.si/beginu_towil1.

Oleh: Fauzi Ramadhan dan Fandhi Gautama