Banyak orang ingin memiliki tubuh yang langsing. Namun, untuk mendapatkannya bukanlah pekerjaan mudah. Butuh kedisiplinan dan kerja keras. Bahkan, meski telah menjalankan suatu metode diet tertentu, bukan tubuh langsing yang didapat, melainkan penyakit.

Oleh sebab itu, kalau ingin langsing, kamu perlu mempertimbangkan kondisi tubuh, kebiasaan, dan kalau perlu, berkonsultasi dulu dengan dokter. Bila program penurunan berat badan yang dijalankan kurang tepat, tubuhmu malah bisa terkena masalah.

Diet yang salah bisa memicu gangguan kesehatan ringan, seperti diare atau justru menyebabkan penyakit yang berbahaya, seperti kerusakan pada ginjal. Banyak yang masih beranggapan saat menjalankan diet, tubuh tidak diberi asupan makanan sama sekali pada waktu-waktu tertentu. Namun, begitu tiba waktu makan, porsi yang disantap berlebihan.

Meskipun terlihat sederhana, perilaku itu bisa berdampak negatif. Di antaranya, fungsi kognitif menurun atau kurang konsentrasi, mudah depresi, dan berisiko tinggi terkena maag atau penyakit yang menyerang saluran pencernaan seperti tifus. Menahan lapar dalam rentang waktu tertentu kemudian makan berlebihan setelahnya juga bisa menambah berat badan.

Cara lainnya adalah banyak berolahraga. Berolahraga disarankan para pakar kesehatan untuk menjaga kesehatan. Lumrahnya, olahraga dilakukan sekitar tiga kali dalam seminggu dalam intensitas yang cukup.

Namun, lain halnya jika seseorang yang sedang diet ingin tubuh kurus dalam waktu cepat. Ia kemudian berolahraga berat setiap hari. Apabila durasi olahraga sekitar satu jam, ini tidak menjadi masalah. Namun, jika olahraga dijalankan hingga tiga jam dan setiap hari, tubuh pun bisa “protes”.

Osteomalacia

Olahraga berlebihan juga bisa memicu sejumlah efek negatif. Misalnya, tubuh menjadi lemas, insomnia, kelelahan otot, masalah persendian, dan cedera tulang. Lebih-lebih bila olahraga berlebihan dijalankan tanpa asupan gizi yang cukup, efek malanutrisi bisa terjadi akibat perilaku diet yang kurang tepat.

Membatasi asupan makanan juga bisa mengundang malanutrisi. Akibatnya, tubuh menjadi lemas, organ-organ tubuh tidak dapat berfungsi secara optimal, dan salah satu keluhan yang kerap mengemuka adalah kerontokan rambut. Saat tubuh lemas dan organ tubuh tidak bekerja optimal, aktivitas keseharian pun dapat terganggu.

Selain itu, akibat diet yang tidak tepat, kamu bisa mengalami osteomalacia. Tulang bisa menjadi lunak atau tingkat kepadatannya berkurang. Ini bisa disebabkan berkurangnya asupan vitamin D dan mineral lain seperti magnesium dan kalsium yang berasal dari makanan.

Sebagian orang mencari cara yang lebih ekstrem. Misalnya, mengonsumsi pil diet atau menggunakan pencahar. Apabila dikonsumsi, keduanya sebenarnya tidak menimbulkan masalah. Namun, jika seseorang ingin menurunkan badan dalam waktu cepat kemudian mengonsumsi pil diet atau obat pencahar melebihi takaran, efek serius bisa dirasakan kemudian hari.

Efek dari konsumsi berlebihan pil diet atau obat pencahar bisa cukup banyak. Sejumlah gejala yang sering dikeluhkan antara lain depresi, tekanan darah meningkat (atau justru menurun), insomnia, sembelit, dan diare. Namun, efek yang lebih parah dari mengonsumsi pil diet atau obat pencahar berlebihan bisa menimbulkan iritasi pada usus, wasir, gagal ginjal, dan perdarahan pada usus.

Jika diet berhasil

Yang juga perlu kamu perhatikan adalah bila diet telah terasa hasilnya, jangan kembali ke pola hidup tak sehat sebelumnya. Semisal, makan asal-asalan dan jarang berolahraga. Ini bisa membuat berat badan bertambah lagi atau tidak stabil (naik-turun) yang bisa memicu masalah seperti munculnya selulit.

Saat diet telah berhasil, yang harus kamu lakukan adalah menjaga agar berat badan tetap seimbang. Pola makan tepat, istirahat cukup, dan olahraga rutin wajib kamu jaga. Pengaturan pola makan dan pemilihan jenis makanan menjadi rahasia keberhasilan diet. Saat diet berarti porsi makan berkurang. Namun, tidak sekadar berkurang, kamu juga perlu memperhatikan keseimbangan asupan gizi dalam makanan.

Komposisi karbohidrat, protein, serat, vitamin, mineral, dan lemak tetap diperlukan, cuma porsinya lebih kecil. Sebaiknya, tidak mengikuti metode diet yang menghindari asupan salah satu jenis makanan. Menghilangkan salah satu asupan gizi dapat mengganggu metabolisme.

Yang perlu dilakukan adalah mengetahui asupan gizi harian ideal untuk berdiet kemudian menghitungnya dengan asupan sejumlah makanan yang dibutuhkan tubuh. Jadi, hati-hati ya kalau ingin berdiet. [*]

Baca juga: Diet Atkins, Sehat Tanpa Meniadakan Karbohidrat