Menjadi pekerja media, baik di media cetak, televisi, mau online, memang memberikan kebanggaan tersendiri. Menggarap berita atau laporan tentang produk terbaru memang menjadi pekerjaan rutin sehari-hari. Namun, jangan pernah dianggap enteng, mencari berita bukanlah hal yang mudah dilakukan. Terlebih lagi di tengah kondisi cuaca seperti sekarang ini.

Banjir yang melanda sebagian Jakarta (9/2) tak lantas membuat para pekerja media berdiam diri. Hujan deras dan banjir diterjang demi mendapatkan berita yang diinginkan. Konferensi pers pun tetap dihadiri walau tak mudah menjangkau lokasi. Bukan hanya itu, intaian berbagai penyakit pun menghadang.

Bekerja selama berjam-jam di tengah kondisi cuaca yang tidak kondusif tentu saja bisa membuat Anda terserang penyakit. Berikut ini beberapa penyakit yang paling sering menjangkit para pekerja media.

Klasikamus
Influenza yang lebih dikenal dengan sebutan flu merupakan penyakit menular yang disebabkan virus RNA. Gejala yang paling umum dari penyakit ini adalah menggigil, demam, nyeri tenggorok, nyeri otot, nyeri kepala berat,batuk, kelemahan, dan rasa tidak nyaman secara umum.

Flu

Berada di luar ruangan dengan kondisi cuaca yang dingin dengan hujan yang deras memang bisa dengan mudahnya membuat Anda terserang flu. Terlebih lagi jika Anda harus berjam-jam meliput kondisi sebagian Jakarta yang terserang banjir. Jika fisik sedang lemah, demam, flu, batuk, dan pilek pun akan dengan mudahnya menghampiri Anda.

Maag

Asyiknya mencari berita ke sana ke mari sering kali membuat Anda lupa makan atau setidaknya sulit makan teratur dan tepat waktu. Bahkan, boleh dibilang penyakit ini merupakan penyakit yang paling umum dialami oleh pekerja. Walaupun demikian, naiknya asam lambung ternyata tidak melulu karena telat makan. Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang pedas dan asam juga bisa membuat maag Anda kambuh. Selain itu, stres dan kurang istirahat bisa menjadi salah satu pemicunya.

Nyeri punggung

Usai mencari berita, para pekerja media ini masih harus menulis berita di depan komputer. Kalau sudah begini, pastikan posisi duduk Anda sudah benar. Maklum saja, terlalu lama duduk dengan posisi yang salah bisa membuat Anda terserang nyeri punggung. Ada baiknya Anda duduk tegak dan bersandar pada kursi saat mengetik di depan komputer. Turunkan tinggi kursi sehingga level mata sejajar dengan layar. Posisi lutut haruslah lebih rendah di bawah pinggul dan pinggang. Terakhir, pastikan kaki Anda menapak pada lantai atau kaki meja.

Mata lelah

Selain nyeri punggung, mata lelah sering menghinggapi para pekerja media. Hal ini biasanya ditandai dengan mata yang terasa berat, gatal, berair, bahkan hingga sakit kepala. Oleh karena itu, ada baiknya jika saat bekerja di depan layar komputer, Anda membiasakan diri untuk menutup mata atau mengalihkan pandangan ke arah lain setiap 30 menit sekali. Bila perlu, kompreslah mata dengan kain yang sudah dibasahi untuk mengurangi gejala mata lelah.

Gangguan persendian

Mengetik terlalu lama di depan komputer, tanpa disadari juga akan membuat Anda merasa pundak kaku, siku nyeri, pergelangan tangan pegal, atau jari-jari terasa kesemutan. Hal ini oleh sebagian orang dikenal dengan gejala upper extremity disorder (UED) atau gangguan bagian luar tubuh. Hal ini dapat terjadi karena kegiatan yang dilakukan berulang. Maklum saja, posisi komputer yang tidak berubah dan kursi kerja yang kurang nyaman bisa jadi salah satu penyebabnya. Untuk mengurangi gejala penyakit ini, ada baiknya Anda sering melakukan peregangan di sela-sela waktu kerja.

Apa pun pekerjaan Anda, ada baiknya tetap mengutamakan kesehatan di atas segalanya. Bagaimana dengan Anda? [AYA]

noted: gangguan kesehatan pada pekerja media