Tidak semua sayuran dapat disimpan dengan cara yang seragam. Cara menyimpan sayuran-sayuran berdaun hijau, seperti kangkung atau selada berbeda dengan sayuran umbi, misalnya kentang atau wortel.
Selain itu, proses-proses tertentu, seperti mengupas atau mencuci, bisa memperpanjang atau memperpendek umur simpan sayuran, tergantung dari beragam faktor. Berikut ini, beberapa cara untuk menyimpan sayuran berdasarkan jenisnya.
Menyimpan di tempat teduh dan kering
Beberapa jenis sayuran bisa lebih awet dan segar jika disimpan di tempat yang teduh dan kering pada suhu ruang, jauh dari kelembaban, panas, dan cahaya. Tempat ini mungkin bagian terbuka lemari dapur yang tidak berdekatan dengan kompor. Suhu ruang yang ideal memang kira-kira 15–20 derajat celsius. Namun, suhu 20–25 derajat celsius masih tergolong oke.
Jenis sayuran yang dapat disimpan dengan cara ini antara lain bawang putih, bawang merah, bawang bombai, dan umbi-umbian seperti kentang atau ubi jalar. Alasan tempat ini sebaiknya teduh adalah ketika ini terpapar cahaya, sayuran akan mendeteksi tempat penyimpanan sebagai area luar ruang sehingga sayuran-sayuran ini dapat mengeluarkan tunas.
Menyimpan di kulkas
Kebanyakan jenis sayuran, terutama yang berdaun atau tinggi kandungan airnya, memang jauh lebih bagus disimpan di dalam kulkas agar kesegarannya tetap terjaga. Temperatur ideal untuk kulkas adalah antara 1hingga 4 derajat celsius. Berikut ini, beberapa tips menyimpan sayuran di dalam kulkas.
1. Sortir sayuran sebelum disimpan
Pastikan bahwa yang kamu simpan di kulkas adalah sayuran yang kualitasnya masih baik. Kadang, ada bagian sayuran yang sudah menguning, kecokelatan, atau bahkan lembek. Buanglah dulu bagian-bagian ini.
2. Simpan dalam keadaan kering
Sayuran yang basah akan lembab akan lebih cepat membusuk. Sebaiknya tidak perlu mencuci sayuran sebelum kamu menyimpannya di dalam kulkas. Namun, jika sayuran memang kotor, tak apa mencucinya terlebih dulu asalkan kamu meniriskan dan mengelapnya sebelum disimpan. Pastikan sayuran tidak lagi basah atau lembab.
3. Bungkus dengan kertas atau plastik berlubang
Setelah memastikan sayuranmu bersih dan kering, bungkuslah sayuran dengan kertas/tisu makan atau plastik berlubang. Sirkulasi udara diperlukan agar oksigen dapat masuk dan membuat sayuran bertahan lebih lama.
Khusus untuk jamur, wajib dibungkus dengan kertas atau tisu makan yang tebal dan tidak mudah sobek. Pasalnya, jika dibungkus dengan plastik jamur mudah lembab, berair, dan kemudian busuk. Kertas akan menjaga jamur tetap kering dalam waktu yang cukup lama.
4. Simpan dalam bentuk utuh
Lebih dianjurkan menyimpan sayuran dalam bentuk utuh ketimbang memotong-motongnya. Sayuran yang dipotong akan lebih cepat kering atau membusuk.
5. Pisahkan sayuran dengan buah-buahan
Buah-buahan dapat menghasilkan zat etilen yang akan mempercepat kematangan bahan makanan segar. Proses ini akan menyebabkan pembusukan terjadi lebih cepat. Rata-rata kulkas memiliki ruang penyimpanan khusus sayuran di bagian bawah. Kamu bisa menyimpan sayur-sayuran berdaun di bagian ini.
6. Tata sayuran sesuai jenisnya
Kulkas memiliki beberapa rak penyimpanan. Di rak bagian paling bawah yang biasanya dilengkapi dengan laci, simpanlah sayur-sayuran berdaun. Suhu pada bagian ini lebih stabil dan kelembaban lebih terjaga.
Di bagian rak tengah, kamu bisa menaruh sayuran dengan kadar air rendah seperti kol, buncis, dan kacang panjang. Sementara pada rak atas kamu bisa menyimpan sayuran berkadar air tinggi, seperti mentimun atau terong.
Tips tambahan, kalau sayuran berdaunmu mulai tampak agak layu setelah disimpan di kulkas, kamu bisa membuatnya tampak segar kembali dengan merendamnya di air es. Cukup gunakan mangkuk atau baskom yang cukup besar. Beberapa menit kemudian, sayuran-sayuran ini akan tampak segar kembali!
Baca juga:
Material Apa yang Aman Digunakan untuk Peralatan Memasak?
Ternyata 5 Jenis Makanan ini Bisa Disimpan Beku
5 Cara Hindari Food Waste selama Ramadhan