Makanan yang disiapkan untuk sahur atau berbuka puasa selama Ramadhan bisa jadi tidak semuanya habis termakan. Sangat penting menyiasati ini agar kita tidak turut berkontribusi menambah food waste.

Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) mendefinisikan food waste atau pemborosan makanan sebagai produk pangan yang masih layak untuk dikonsumsi, tetapi dikeluarkan dari rantai pasok karena kelalaian atau manajemen yang buruk, termasuk juga pangan yang menjadi rusak atau kedaluwarsa. Di tingkat rumah tangga, pemborosan makanan ini terjadi antara lain karena terbuangnya sisa-sisa makanan yang berlebih atau kelalaian mengolah bahan makanan, misalnya karena lupa menaruh bahan makanan tertentu di kulkas.

Di tingkat yang lebih besar, seperti negara atau global, food waste selama Ramadhan juga menjadi persoalan. Di Dubai, misalnya, 60 persen makanan yang diproduksi selama Ramadhan pada 2018 berakhir di pembuangan lantaran produksi yang terlalu banyak. Di banyak negara lain, kondisinya juga serupa, terutama sebelum masa pandemi Covid-19. Pada waktu-waktu tersebut, masih kerap diadakan acara buka puasa bersama dengan persediaan makanan yang berlebih.

Ramadhan sebenarnya menjadi momen yang pas untuk menyadari lebih dalam relasi antara kita dan pangan. Bahwa kelangsungan hidup kita bergantung pada pangan, dan ketersediaan pangan bergantung pada cara kita merawat keberlanjutan Bumi. Pemborosan makan tentu kontraproduktif dengan hal ini. Apalagi, sampah makanan di TPA menghasilkan gas rumah kaca seperti metana, yang berkontribusi terhadap pemanasan global.

  • Perkirakan porsi ketika memasak

Memasak saat Ramadhan

Porsi makanan yang berlebihan adalah alasan utama timbulnya food waste. Kerap, kita sangat bersemangat memasak, terutama untuk berbuka puasa, apalagi ketika menu makanan menggugah selera. Namun, biasanya tidak semua yang dimasak habis dimakan. Memperkirakan porsi dengan akurat dapat mengurangi food waste secara signifikan.

  • Rencanakan menu selama Ramadhan

Ini berguna untuk menentukan seberapa banyak kamu harus membeli bahan. Selain sisa makanan yang sudah matang, salah satu sumber besar food waste adalah bahan makanan yang membusuk atau sudah tidak bagus kualitasnya sehingga tidak memungkinkan untuk dikonsumsi.

  • Buat daftar belanja

Daftar belanja

Nah, begitu kamu sudah tahu menu-menu yang akan dimasak, katakanlah seminggu ke depan, buatlah catatan belanja. Dengan begitu, kamu tidak mudah tergoda untuk membeli bahan-bahan makanan di luar rencana, yang barangkali tidak sempat diolah. Selain itu, daftar belanja juga akan membantumu mengelola keuangan.

  • Simpan atau bagikan makanan kepada orang lain

Apabila persediaan makanan atau masakanmu terlalu banyak, sisihkanlah sebagian. Kamu bisa menyimpan makanan yang tidak bisa dihabiskan di dalam kulkas untuk disantap kemudian. Misalnya, makanan lebih untuk berbuka puasa dapat disantap lagi ketika sahur. Kamu juga bisa membagikannya kepada orang lain, misalnya tetangga atau petugas sekuriti.

  • Ubah food waste menjadi kompos

Apabila benar-benar sudah tidak habis dimakan, sisa makanan bisa kamu jadikan kompos. Makanan berbahan nabati jauh lebih mudah dijadikan kompos ketimbang daging. Kamu bisa mengompos di lubang yang digali di tanah atau memakai tong komposter. Apabila lahanmu terbatas, kamu juga bisa membuat biopori.

Itu beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi food waste. Semoga tidak lagi banyak makanan yang terbuang, ya!

Baca juga:

Ternyata 5 Jenis Makanan ini Bisa Disimpan Beku

5 Metode Pengawetan Makanan yang Bisa Dilakukan di Rumah