Dulu, kebotakan pada seseorang terjadi seiring bertambahnya usia. Penyebabnya mulai dari kerontokan rambut, keturunan, hingga kelainan yang terjadi. Gejala ini terlihat pada mundurnya garis tepi rambut tepat di atas pelipis, yang makin lama melebar hingga ke belakang kepala.
Kebotakan umumnya terjadi pada sebagian besar pria, tetapi di beberapa kasus juga terjadi pada perempuan. Mengutip dari health.clevelandclinic.org, berdasarkan penelitian, sebanyak 50 persen pria di dunia dengan usia 50 tahun mengalami masalah kebotakan. Sementara itu, 70 persen pria kehilangan rambut seiring bertambahnya umur.
Yang mengejutkan, sebanyak 25 persen pria mengalami kebotakan sejak usia di bawah 21 tahun.
Lalu, apa penyebab kebotakan?
Penelitian mengungkapkan, sebagian besar kebotakan pada pria disebabkan kondisi keturunan atau Androgenetic alopecial (AGA). Menurut American Hair Loss Association, kebotakan pada pria 95 persennya disebabkan AGA.
Penyebab kebotakan lainnya adalah sebagai berikut.
- Perubahan hormon.
- kekurangan gizi
- sifilis
- anemia
- gangguan tiroid
- infeksi jamur di kepala
- Pasca-pemulihan operasi atau sakit berat.
- Efek samping obat atau suplemen tertentu.
- Menjalani terapi radiasi
- Stres berat
- Penggunaan produk perawatan rambut atau penataan rambut dalam gaya tertentu
Stres berat bahkan sering menjadi common sense yang mengudara di benak masyarakat. Terutama pada saat pandemi seperti ini, sering kali masalah ini menjadi ungkapan atau alasan yang diutarakan. “Rambut makin tipis, stress ya?”
Baca juga :
- Miliki Rambut Sehat dan Kuat dengan Bahan Alami dari Alam
- Perawatan Ekstra Lindungi Kulit pada Usia 30-an
Cara Mengatasi Kebotakan
1. Penuhi kebutuhan nutrisi rambut
Beberapa nutrisi rambut itu antara lain protein, asam lemak omega-3, zat besi, biotin, vitamin B6 dan B12, serta vitamin D. Nutrisi ini bisa dipenuhi dengan makan daging, ikan, telur, susu, dan kacang kedelai setiap hari.
2. Kurangi alat penata rambut
Tidak semua kondisi kepala dan rambut cocok dengan alat penata rambut. Jika gejala mulai muncul, sebaiknya kurangi pelurus, pengering rambut, hingga sisir bergigi rapat. Kurangi juga intensitas keramas dan menyisir rambut yang masih basah.
3. Konsultasi dokter
Jika ingin mengonsumsi obat, sebaiknya konsultasi dulu ke dokter. Hal ini untuk meminimalkan efek samping yang mungkin timbul.
4. Ganti gaya rambut
Jika memiliki penata rambut favorit, konsultasilah untuk menyamarkan kebotakan atau membuat rambut terlihat lebih apik dan tebal. Jika perlu, menggunakan wig adalah jalan terakhir untuk hasil yang instan.
5. Menurunkan stres
Stres dapat meningkatkan peradangan di dalam tubuh dan memengaruhi hormon. Oleh karena itu, ketahui penyebab stres kamu dan carilah solusinya. Jika dirasa tidak bisa juga, konsultasi ke psikiater atau psikolog bisa menjadi cara terbaik.
6. Transplantasi
Solusi ini merupakan yang tepat, tetapi paling mahal. Tepat karena rambut “ditanam” dengan rambut dari area yang subur ke area yang botak. Cara ini bersifat permanen dan alami, tetapi biayanya sangatlah mahal. Itulah tadi beberapa cara mengatasi kebotakan yang bisa kamu lakukan.