Melansir dari anad-org, body shaming dikenal sebagai tindakan atau praktik mengekspresikan penghinaan terhadap bentuk atau ukuran tubuh orang lain. Mengomentari secara negatif tentang ukuran atau bentuk tubuh seseorang dapat merusak mereka dan menyebabkan harga diri rendah, gangguan kesehatan mental, atau trauma emosional yang cukup parah.
Lantas, apa saja yang dapat dilakukan untuk menghadapi body shaming dari seseorang? Simak penjelasan berikut.
Membangun percaya diri di media sosial
Media sosial menjadi salah satu tempat untuk mengeksplorasi diri. Namun, tak sedikit perilaku body shaming muncul di ranah media sosial sehingga hal tersebut sukses membuat beberapa orang menjadi tidak percaya diri lagi untuk mengunggah foto atau mengeksplorasi diri.
Menurut penelitian Ranjani dan Fauzi (2018) berjudul “Pengaruh Media sosial terhadap Kepercayaan Diri Siswa dalam Pergaulan di Sekolah Menengah Atas Azhary Palembang”, dengan menggunakan media sosial siswa berani membuka diri khususnya dalam berkomunikasi dan mencurahkan perasaannya. Selain itu, penggunaan media sosial menjadi salah satu faktor yang memengaruhi kepercayaan diri siswa dalam pergaulan.
Bunga Amanda Jayamustika, konten kreator fashion dalam wawancaranya di siniar Semua Bisa Cantik oleh KG Media menuturkan, dirinya sangat terdorong untuk mengunggah realita yang terjadi di media sosial, karena baginya semua orang tidak harus sempurna. Hal tersebut juga dapat mendorong seseorang yang insecure lebih memiliki rasa percaya diri.
“Media sosial juga sangat berpengaruh sekali untuk menyuarakan bahaya body shaming karena dengan adanya media sosial ini, orang lebih bebas komen apapun entah soal fisik, atau kontennya,” jelas model plus-size tersebut.
Bunga Amanda juga mengatakan bahwa adanya bahaya jika seorang menghasilkan konten yang bagus, tetapi tidak memenuhi standar kecantikan di Indonesia, maka penikmat karya itu lebih fokus ke fisik si pembuat karya, daripada karyanya.
Penerimaan diri
Body shaming pastilah membuat beberapa orang tidak sepenuhnya dapat menerima kenyataan yang ada. Namun, penerimaan diri dapat muncul ketika mulai adanya penerimaan bahwa diri tidak seburuk yang dipikirkan dan dibarengi rasa bersyukur. Salah satu kebiasaan Amanda adalah dengan self-talk. Melansir heathlinecom, self-talk adalah dialog internal diri. Hal tersebut dipengaruhi oleh pikiran bawah sadar, dan itu mengungkapkan pikiran, keyakinan, pertanyaan, dan ide pada diri.
Self-talk yang positif dan pandangan yang lebih optimis dapat memiliki manfaat kesehatan seperti vitalitas meningkat, kepuasan hidup yang lebih besar, meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, nyeri berkurang, kesehatan kardiovaskular yang lebih baik, kesehatan fisik yang lebih baik, pengurangan risiko kematian, dan lebih sedikit stres dan kesusahan
Dilansir dari pijar psikologi.org, dalam psikologi positif, bersyukur bukan hanya semata kata-kata terima kasih kepada seseorang atau bahkan Tuhan. Bersyukur adalah kondisi emosi yang selalu mengizinkan kita untuk selalu berbahagia atas apa yang kita miliki. Bersyukur itu bukan hanya saat ada orang yang menolong kita, membantu kita, atau ungkapan terima kasih yang kita sampaikan pada Tuhan saat beribadah saja. Namun, lebih kepada kondisi emosi yang selalu kita jaga.
Kenyamanan kunci percaya diri
Mengutip dari psychologytoday, kepercayaan diri merupakan keyakinan bahwa seseorang memiliki kemampuan untuk menghadapi tantangan hidup untuk sebuah keberhasilan dan kemauan untuk bertindak yang sesuai. Menjadi percaya diri membutuhkan rasa yang realistis dari kemampuan seseorang dan merasa aman.
Memproyeksikan kepercayaan diri membantu orang mendapatkan kredibilitas, membuat kesan pertama yang kuat, menghadapi tekanan, mengatasi tantangan pribadi, dan professional juga merupakan sifat yang menarik, karena kepercayaan diri membantu membuat orang lain merasa nyaman.
“Memilih outfit yang nyaman sesuai selera terus pilih bahan yang adem dan nyaman dipakai, dan bikin kamu percaya diri pakainya. Jangan megikuti trend kalau tidak sesuai dengan diri. Paai yang disukai lama-lama akan percaya diri,” kata Bunga mengenai bagaimana bisa tampil percaya diri.
Pembahasan mengenai Body Shaming telah tersedia di season 2 episode ke-1 siniar (podcast) KamuSehat yang berjudul Bunga Jaya Mustika: Cintai Diri dengan Bahagia. Dengarkan episode selengkapnya dengan mengklik tautan berikut https://bit.ly/S2E1SBC_KK.
Penulis: Nur Ithrotul Fadhilah & Ristiana D Putri