Insecure atau kecenderungan tidak percaya diri hampir selalu pernah dirasakan tiap orang dalam berbagai aspek hidupnya. Namun, bagi sebagian orang, perasaan itu bisa diatasi sebelum menimbulkan dampak yang berbahaya.

Pasalnya, ketika seseorang berurusan dengan rasa insecure dalam jangka waktu yang lama, akan muncul perasaan ragu dan negatif. Hal ini disebabkan karena insecure dapat menjadi awal mula berbagai gangguan mental, seperti kecemasan, paranoia, bahkan depresi.

Dalam siniar Semua Bisa Cantik, Alviony Charisa Putri yang akrab dipanggil Vio, membagikan kisah insecure-nya karena body shaming. Dengarkan episode lengkapnya yang bertajuk “Alviony Charisa Putri: Diri Seutuhnya Sebagai Proses Mencintai Diri Sendiri” di Spotify.

Saat Vio tersadar mengalami body shaming karena fisik yang menurutnya kurang sempurna, rasa insecure-nya pun langsung keluar secara berlebihan. Terlebih, framing media mengenai standar kecantikan membuatnya makin tidak percaya diri.

“Di saat aku tuh lagi belajar make-up dan skincare-an, kebanyakan model di TV terus di iklan-iklan skincare, mesti langsing dan putih gitu ‘kan? Dari situ aku merasa kalau mindset cantik itu harus kurus, harus putih,” ujar Vio.

Terlebih, saat bertatap muka dengan orang-orang yang sudah lama tidak ia temui, beberapa dari mereka malah membicarakan fisiknya. Pada awalnya, Vio merasa dirinya baik-baik saja, tetapi orang-orang itu terus membicarakan kekurangannya.

Hal ini lantas mengganggunya ke tahap yang lebih serius. Vio bahkan pernah merasa bahwa rasa rendah dirinya merupakan penghambat nomor satu ketika ingin melakukan hal baru.

Padahal, ia sudah berusaha memperbaiki semua yang menurut orang lain kurang. Namun lambat laun, ia jadi merasa bahwa seharusnya fokusnya itu bukan memperbaiki diri untuk menyenangkan orang lain. Akan tetapi, lebih kepada ingin mengalahkan diri sendiri akibat rasa insecure.

Rasa Insecure Hambat Pikiran Positif Terhadap Diri Sendiri

Melansir laman Good Therapy, mereka yang insecure sering kali tidak ingin keluar dari zona nyaman karena persepsi diri mereka penuh akan ketidakberdayaan atau ketidakmampuan. Insecure juga sering menghambat kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan teman sebaya, mencapai tujuan hidup, atau mendapat dukungan orang lain.

Kondisi ini biasanya disertai rasa cemas, takut, khawatir, dan keraguan diri sehingga membuat mereka menarik diri dari sekitar. Dengan demikian, mereka mungkin merasa lebih mudah untuk menolak bersosialisasi.

Penerimaan seseorang dalam mengalami rasa insecure memang berbeda-beda. Ada yang malah bisa memanfaatkannya dengan baik, seperti perasaan tertinggal setelah di-body shaming. Ada pula yang justru berdampak serius pada mental hingga fisik.

Dalam menghadapi perkataan menyakitkan dari orang lain, perasaan sakit hati yang timbul setelah mengalami itu sangatlah wajar. Terlebih, ketika menyadari bahwa perkataan mereka benar adanya, membuat kita lebih fokus pada pikiran-pikiran negatif saja. Padahal, jika kita berusaha menekan perasaan negatif itu, hasil yang kita terima bisa jauh lebih baik.

Namun, bukan berarti perasaan ini tidak bisa diatasi. Perlu diingat bahwa setiap orang memiliki keunikannya masing-masing. Keunikan diri atau perjalanan hidup ini tidak akan sama dengan siapa pun. Jika kita memilih untuk berusaha selalu berpikir positif, maka kita pun akan turut merasakan energi positif.

Terdapat banyak cara untuk mengatasi rasa insecure, salah satunya dengan berusaha mencintai diri sendiri. Mencintai diri sendiri berarti menerima segala kekurangan dan kelebihan diri. Apabila sudah menerima, seseorang akan secara cepat mengevaluasi diri sehingga tak terlarut dengan perasaan negatif.

Vio mengatakan, ia pernah berada di tahap ketika sama sekali tidak bisa menunjukkan kelebihan diri karena rasa insecure. Untungnya, Vio sadar bahwa hal tersebut tidak baik. Oleh karenanya, ia mulai membenahi diri dengan meyakini bahwa Tuhannya masih mencintai dia apa adanya. Selain itu, tidak ada yang perlu dirisaukan karena bentuk fisiknya bukanlah sebuah kesalahan.

Dari pemikirannya dapat dipahami bahwa apa yang terjadi dalam hidup tidak selalu berjalan sesuai apa yang kita inginkan. Berada di bawah garis standar—baik yang diciptakan masyarakat atau yang kita setujui sendiri—bukan berarti sebuah kegagalan atau kesalahan. Tidak mencapai itu semua bukanlah akhir dari segalanya.

Simak lengkapnya cerita Vio saat mengalami body shaming hingga mengatasi rasa insecure, dalam siniar Semua Bisa Cantik, bertajuk “Alviony Charisa Putri: Diri Seutuhnya Sebagai Proses Mencintai Diri Sendiri” di Spotify. Atau dapat diakses melalui tautan berikut https://dik.si/sbc_alviony.

 

Penulis: Nika Halida Hashina & Ristiana D Putri

Baca juga : Mau Daftar Asuransi Kesehatan, Simak Dulu Tips Berikut.