Demotivasi merupakan kondisi tidak adanya antusiasme dalam hidup atau konstruksi pikiran yang tidaklah mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan.

Pastinya, semua orang pernah mengalami demotivasi. Penyebabnya pun bisa bermacam-macam, seperti tidak terpenuhinya asupan makanan atau kurangnya tidur juga bisa menjadi alasan.

Devan Yulio, Stand Up Comedian dan Konten Kreator di Instagram @semakindidevan, memaparkan pendapatnya yang melihat demotivasi bukan sebagai sesuatu yang buruk dalam siniar  BEGINU episode “Bentuk Demotivasi untuk Motivasi”.

Menurutnya, demotivasi juga bisa bermanfaat. Karena dengan demotivasi atau keadaan di kala kita merasa terpuruk, kita dipaksa jujur dan melihat realitas apa adanya.

Lantas, bagaimana caranya mengatasi demotivasi?

Bertindak Seolah-olah Termotivasi

Dilansir dari verywellmind, kita bisa saja mencoba tidak peduli terhadap hal-hal yang cenderung membuat kita merasa demotivasi.

Misalnya saja, dibandingkan kita berbaring di tempat tidur atau duduk-duduk saja sembari memikirkan tugas atau pekerjaan yang membuat pikiran terbebani, kita bisa mencoba menyelesaikannya.

Bukan tidak mungkin, pikiran kita menjadi fokus dan perasaan demotivasi hilang dengan sendirinya.

Lawan Pikiran Negatif

Di kala demotivasi melanda, kemungkinan besar kita kerap memiliki pemikiran-pemikiran negatif.

Untuk menanganinya, cobalah lawan pemikiran negatif tersebut dengan berpikir positif. Kita bisa menilik kembali alasan mengapa kita harus mengerjakannya atau membayangkan kegiatan menyenangkan yang dapat dilakukan setelah pekerjaan selesai.

Sayangi Diri

Salah satu alasan munculnya demotivasi adalah kurangnya kita merawat atau menyayangi diri. 

Dengan kita memaksakan diri, tubuh dan pikiran akan menjadi tidak sehat. Indikator ketidaksehatan itu adalah hilangnya motivasi menjalani hari.

Itu sebabnya, kita harus meluangkan waktu untuk merawat dan menyayangi diri, seperti berolahraga, tidur yang cukup, memenuhi kebutuhan gizi, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan.

Berikan Apresiasi Kepada Diri

Agar tetap termotivasi, kita juga bisa mengapresiasi diri bila telah menyelesaikan tugas.

Apresiasi yang akan kita berikan tidak selalu harus sesuatu yang mahal, melainkan bisa juga melakukan kegiatan yang menyenangkan atau melanjutkan hobi yang karena pekerjaan menjadi terlupakan.

Jangan Takut Salah

Pastinya, siapa pun tidak ada yang ingin melakukan kesalahan. Namun, kesalahan juga bisa menjadi bukti bahwa kita masih memiliki segenap ruang berkembang. Itu sebabnya, kita tidak boleh fokus pada hal negatif yang ditimbulkan dari kesalahan.

Selain itu, jangan menghukum diri jika melakukan kesalahan. Karena dari kesalahan kita bisa mengubah sudut pandang dan belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik sehingga tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Bangun Kepercayaan Diri

Faktor yang kerap membuat kita mengalami demotivasi adalah rendahnya kepercayaan diri, terutama ketika harus menyelesaikan tugas.

Dengan memiliki kepercayaan diri, kita akan menyelesaikan tugas lebih efektif dan efisien. Kepercayaan diri juga menunjukkan bahwa kita merasa yakin atas kemampuan dalam bidang yang kita geluti.

Selain itu, kepercayaan diri berpengaruh dan berperan penting untuk memotivasi kita dalam mencapai tujuan. Itulah mengapa, penting untuk membentuk kepercayaan diri sehingga kita tidak menjadi pribadi yang pesimis dan kerap berpikiran negatif.

Dengarkan kisah hidup lainnya yang inspiratif dari para tokoh terkemuka hanya melalui siniar BEGINU di Spotify. Di dalamnya, ada banyak fakta-fakta yang belum terungkap dan pengalaman berkesadaran yang penuh makna.

Tunggu apalagi? Yuk, ikuti siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbarunya tiap Senin, Rabu, dan Jumat. Akses sekarang juga siniarnya melalui tautan https://dik.si/beginu_demotivasi_.

Penulis: Zen Wisa Sartre dan Fandhi Gautama