Tren fashion ready to wear kembali bersinar di tahun 2022. Tren ini mengarah pada pakaian siap pakai yang longgar atau dengan ukuran all size. Sebut saja salah satunya midi dress yang menampilkan kesan elegan untuk pemakainya.

Dress longgar yang simpel ini kembali sering kita temui pemakainya dalam berbagai situasi. Midi dress bisa digunakan sendiri atau dipadukan dengan outfit lain agar tampak modis, seperti dengan blazer atau knit. Tren dress ini mengarah pada satu warna atau motif bunga kecil karena inspirasi dari korean style.

Siniar Semua Bisa Cantik merangkum apa saja outfit yang bisa kamu gunakan untuk tampil modis setiap saat, dalam episode “Beauty Diary: Outfit Ready to Wear: Siap Buatmu Tampil Nyaman“.

Pengertian ready to wear atau prêt-à-porter (dalam bahasa Perancis) adalah produk fashion kualitas tinggi yang diproduksi di pabrik. Produksinya tidak selalu secara masal, namun tidak juga eksklusif untuk pelanggan tertentu.

Perbedaan Ready to Wear dengan Haute Couture

Tanpa disadari, pakaian ready to wear sebenarnya adalah pakaian kita sehari-hari. Definisi pakaian ready to wear adalah pakaian yang dijual atau dibuat dalam ukuran standar, biasanya diproduksi secara massal, dan dimaksudkan untuk segera dibeli dan dipakai.

Berbeda dengan Haute Couture yang mengacu pada pakaian khusus kelas atas yang dibuat dan disesuaikan secara eksklusif untuk pemakainya, layaknya pakaian dari brand besar seperti Gucci, Lacroix, Prada, atau Dior. Meskipun belakangan ini brand-brand besar tersebut juga memproduksi koleksi ready to wear mereka.

Berikut perbedaan kedua gaya pakaian tersebut mengutip Master Class.

  1. Produksi Pabrikan 

Pakaian ready to wear diproduksi di pabrik dengan proses otomatis, sedangkan haute couture biasanya dibuat dengan tangan dari awal hingga akhir—termasuk merancang, menjahit, dan menjahit.

  1. Ukuran tidak spesifik

Pakaian ready to wear biasanya tersedia dalam “ukuran standar”. Dari ukuran XXS hingga XXL, tidak ada ukuran pasti untuk penggunanya. Hal.ini ditujukan untuk mempersingkat proses produksi. Berbeda dengan haute couture yang dibuat dengan ukuran yang berarti disesuaikan dengan tubuh pemakainya.

  1. Biaya yang terjangkau

Oleh karena pakaian ready to wear tidak terlalu memakan banyak biaya dalam produksi, pakaian ini biasanya dijual dengan harga lebih terjangkau. Namun, hal ini juga disesuaikan dengan target pasar atau kualitas bahan pakaian tersebut.

Beda dengan Haute couture yang harganya didasarkan pada eksklusivitasnya. Selain itu, terdapat juga biaya tenaga dari desainer berkualitas tinggi sehingga pakaian ini sering kali unik. Vogue sendiri mendefinisikan koleksi haute couture dengan ‘walking pieces of art’.

Hal menarik dari keduanya adalah saat ini banyak perusahaan yang memproduksinya dengan bahan atau produksi yang eco-friendly. Gerakan ini ditujukan untuk menarik minat pasar generasi muda yang melek akan isu lingkungan, agar mereka tidak lagi takut berekspresi dalam dunia fashion.

Hal ini tentu harus disambut baik dalam industri fashion. Karena biar bagaimana pun, menjaga bumi adalah tugas kita bersama. Temukan inspirasi outfit ready to wear yang kekinian dalam episode lengkap siniar Semua Bisa Cantik, “Beauty Diary: Outfit Ready to Wear: Siap Buatmu Tampil Nyaman” hanya di Spotify!

Oleh: Nika Halida Hashina dan Ristiana D. Putri