Masyarakat tempo dulu menggunakan perhiasan yang berbentuk cincin tak hanya di jemari tangan, tetapi juga di telinga, hidung, dan jari kaki. Cincin masa lalu sudah dibuat dari logam mulia, perak, kuningan, perunggu, besi, dan gading. Bahkan beberapa cincin yang ditemukan dalam situs-situs di Mesir telah bertahtakan batu permata.

Bangsa Mesir yang menyucikan kumbang skarab juga membuat cincin dengan bentuk binatang tersebut. Kumbang skarab mewakili simbol kehidupan kekal. Dari sekian banyak perhiasan yang digali dari makam Firaun Tutankhamen, terdapat sebuah cincin dengan tiga kumbang skarab. Satu kumbang dibuat dari kaca berwarna biru dan sisanya berbahan emas.

Cincin juga menjadi perhiasan yang menguarkan suatu kekuatan mistik bagi masyarakat Romawi. Cincin-cincin tua yang ditemukan dalam reruntuhan kuil Bangsa Romawi memiliki ukiran tokoh-tokoh mitologi atau wajah leluhur mereka.

Baca juga : 

Berbahan batu luar angkasa

Bangsa Mesir kuno diyakini telah mampu membuat perhiasan dengan bahan yang amat langka, batuan luar angkasa. Meski perhiasan tersebut hanya terbatas dipakai raja, itu menunjukkan mereka telah memahami ilmu astronomi dan tahu bagaimana mengabadikan benda-benda langit yang singgah di Bumi.

Pada Oktober 2013, seperti dikabarkan www.astronomi.us, sebuah tim ilmuwan Afrika Selatan menemukan bukti adanya komet pertama dan tertua yang masuk ke atmosfer Bumi. Komet itu lalu meledak.

Salah seorang anggota tim, Jan Kremer dari University of Johannesburg, Afrika Selatan, mengatakan, sebongkah batu hitam yang ditemukan beberapa tahun lalu di Mesir merupakan inti komet tertua yang ditemukan di Bumi. Setelah diteliti lebih mendalam, batu tersebut berhubungan dengan perhiasan Raja Mesir, Firaun Tutankhamun.

Saat komet sampai di Bumi pada 28 juta tahun lalu, benda tersebut memanaskan pasir di bawahnya dengan suhu mencapai 2.000 derajat celsius. Akibatnya, terbentuklah kaca silika kuning dalam jumlah besar dan mencakup area seluas 6 ribu kilometer persegi di Gurun Sahara.

Bahan silika kuning itu lantas ditemukan pada sebuah bros milik Tutankhamun yang memerintah Mesir pada 1333-1323 SM. [*]