Berapa karat emas atau batu permata yang hendak kamu beli? Penggunaan satuan karat sudah lazim didengar dalam bursa logam mulia atau batu permata. Dari mana asal satuan karat itu?

Pengertian satuan karat

Di Kanada dan Amerika Serikat (AS), satuan massa tersebut dieja secara berbeda, yakni karat di Kanada dan carat di AS agar konsumen tak bingung. Sedangkan di Indonesia, konsumen sudah terbiasa mengucapkan “karat”, baik untuk permata maupun kemurnian emas. Karat diyakini berasal dari bahasa Yunani, keration. Ini merujuk pada biji buah carob.

Carob memiliki pokok yang tinggi dengan helai-helai daun yang selalu hijau. Bunga pohon ini mirip bunga kacang polong. Pohon carob banyak tumbuh secara liar di kawasan Timur Tengah.

Pada zaman dulu, biji carob dipakai sebagai ukuran ketepatan penimbangan batu permata. Itu dengan asumsi bahwa biji carob memiliki massa yang berbeda-beda.

Pada masa kini, satuan massa batu permata disebut metric carat yang setara dengan 200 miligram. Ukuran ini mulai dipakai pada 1907. Namun, ukuran massa tersebut jika dibandingkan dengan sebutir biji carob, akan didapatkan biji yang lumayan besar.

Uniknya, untuk menjawab bagaimana kemurnian emas disetarakan dengan biji carob, bukanlah hal mudah. Namun, ada penjelasan seperti ini, Kaisar Romawi Konstantin dulu pernah memperkenalkan sekeping koin emas yang bobotnya tepat 24 butir biji carob. Sejak saat itu, emas murni diasumsikan sebagai 24 karat atau 24 K.

Baca juga : 

Baht dan Ratti

Emas 24 K dianggap amat lunak sehingga perlu campuran agar kian mudah dirancang menjadi bentuk yang diinginkan. Setelah mendapat campuran, kemurnian emas akan turun menjadi 91,6 persen. Ini dinamakan emas 22 K.

Lalu, jika produk campuran itu mengandung 75 persen emas murni, dikenal sebagai emas 18 K. Adapun jika hanya memeram 50 persen emas murni, dikatakan sebagai emas 12 K.

Namun, ada yang berbeda dalam sistem transaksi emas di Thailand. Di sana, perdagangan emas ada yang masih menggunakan ukuran bobot tradisional, baht. Kontan satuan ini acap membingungkan untuk warga pendatang, sebab mata uang Thailand juga disebut baht. Satu baht emas setara dengan 15,2 gram atau hampir mencapai 1,5 troy ounce (16,2 gram).

Tak hanya emas, meski perdagangan batu permata di dunia yang sudah menggunakan satuan karat, masih ada juga yang menggunakan satuan tak populer. Pada perdagangan tradisional batu permata di India semisal, terdapat satuan ratti yang satu ratti-nya setara dengan 182 miligram.

Yang perlu diperhatikan, batu permata memiliki jenis yang amat banyak. Potongan batu akan memengaruhi seberapa besar penampilannya. Saat membeli batu permata, sebaiknya periksa juga dimensinya selain memastikan bobot karatnya.