Setiap harinya, kita tak bisa lepas dari ponsel. Barang ajaib tersebut menyimpan banyak hal penting bagi keberlangsungan hidup kita.

Ponsel sendiri bekerja dengan cara memancarkan gelombang radiofrekuensi. Paparan radiasi inilah yang diduga mampu meningkatkan risiko kanker serta gangguan otak dan saraf.

Oleh sebab itu, kita tak boleh terlalu sering menggunakannya. Hal ini juga dijelaskan dalam siniar Semua Bisa Cantik edisi Rahasia Cantik bertajuk “Bahaya Radiasi Handphone”.

Selain itu, banyak yang mengatakan bahwa radiasi ponsel bisa menyebabkan tumor, kanker, bahkan berbahaya bagi janin. Lantas, benarkah informasi tersebut? Atau adakah bahaya lain yang mengintai?

Memicu masalah pada tubuh

Kesehatan adalah hal penting yang harus dimiliki. Namun, radiasi ponsel ternyata bisa mengganggunya. Terlebih, jika kita menggunakannya secara berlebihan.

Penelitian Premlal dan Varkey (2020), yang meneliti perempuan di Distrik Indukki, menunjukkan bahwa memiliki masalah pada mata, pencernaan, dan pendengaran. Selain itu, radiasi ponsel juga menyebabkan gangguan tidur, migrain, hingga nyeri sendiri.

Jika melihat pada data, permasalahan yang banyak dialami perempuan dengan rentang usia 15–50 tahun ke atas adalah masalah mata. Biasanya, hal ini ditunjukkan dengan menurunnya kualitas penglihatan.

Selain itu, perempuan dengan usia di bawah 15 tahun memiliki masalah pendengaran lebih tinggi. Penggunaan ponsel pintar sebagai pengganti mainan fisik merupakan penyebab utamanya. Terlebih, jika menggunakannya dengan earphone dalam jangka waktu yang lama.

Untuk mencegah hal ini, dibutuhkan pengawasan yang ketat dari orangtua. Batasi penggunaan ponsel pada anak sejak dini dengan mengajak mereka melakukan aktivitas fisik.

Menurunkan kualitas dan fungsi sperma

Tak hanya perempuan, penelitian Dr.dr. Isna Qadrijati, M.Kes berjudul “Pajanan Radiasi Gelombang Elektromagnetik Radiofrekuensi Telepon Seluler terhadap Kualitas dan Fungsionalitas Spermatozoa Manusia” menunjukkan bahwa paparan radiasi bisa menurunkan kualitas dan fungsionalitas spermatozoa manusia. 

Semakin lama paparan berlangsung, semakin rendah pula kualitas dan fungsi sperma. Hal ini juga menghambat Ekspresi Voltage-Gated Calcium Channel (VGCC) spermatozoa dalam bentuk penutupan kanal kalsium.

Di sisi lain, apabila terjadi kehamilan pada wanita yang dibuahi oleh sperma tersebut, maka akan mempengaruhi perkembangan janin. 

“Bila bayi lahir, kemungkinan menyebabkan kecenderungan autisme, Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), skizofrenia, dan gangguan pertumbuhan bayi,” ungkap dr. Isna.

Merusak kesehatan kulit

Kulit merupakan bagian tubuh yang terpapar radiasi ponsel secara langsung. Penelitian Keykhosravi dkk. (2018) menunjukkan bahwa radiasi ponsel bisa memperburuk kondisi kulit. 

Para responden melaporkan adanya dermatitis dan sensasi terbakar di kulit wajah setelah menggunakan ponsel di sekitar telinga.

Bahkan, pengujian radiasi ponsel pada hewan membuktikan bahwa kulit mereka mengalami perubahan, yaitu meningkatnya ketebalan lapisan permukaan, atrofi epidermis, hingga gangguan jaringan kolagen.

Penggunaannya yang semakin masif tak memungkinkan untuk memunculkan banyak masalah kesehatan baru. Oleh sebab itu, kita juga harus dituntut untuk menjaga kesehatan diri dengan baik.

Jangan sampai ponsel yang mengendalikan kita. Justru, kitalah yang harus bijak menggunakannya.

Dengarkan informasi lengkapnya seputar bahaya radiasi ponsel hanya melalui siniar Semua Bisa Cantik bertajuk “Bahaya Radiasi Handphone” di Spotify. Di sana, ada banyak informasi seputar kecantikan yang bisa membuatmu lebih percaya diri.

Tunggu apalagi? Yuk, ikuti siniar Semua Bisa Cantik agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbaru yang tayang tiap Selasa dan Kamis!

Penulis: Alifia Putri Yudanti dan Ristiana D. Putri