Kesehatan tubuh merupakan hal berharga yang patut dijaga. Maka, perlu pencegahan agar tubuh terhindar dari pelbagai penyakit. Salah satu faktor yang dapat menimbulkan penyakit yakni gaya hidup yang tidak baik. Contohnya, sering menahan buang air kecil.

Penyakit pada dasarnya dapat menyerang berbagai organ di tubuh, tak terkecuali kandung kemih. Salah satu penyebabnya adalah karena terlalu sering menahan pipis atau buang air kecil.

Melansir dari Alodokter, kandung kemih adalah bagian dari sistem saluran kencing yang terdapat di dalam tubuh manusia. Selain ginjal, organ lain yang termasuk ke dalam sistem ini adalah saluran ureter yang mengalirkan urine dari ginjal ke kandung kemih, serta saluran uretra yang mengeluarkan urine dari kandung kemih.

Urine adalah hasil saringan dari limbah dan cairan dari darah. Sebelum dikeluarkan dari dalam tubuh, cairan urine yang diproduksi oleh ginjal akan bermuara terlebih dahulu di kandung kemih. Fungsi kandung kemih yakni untuk menampung urine yang diproduksi ginjal dan mengeluarkannya melalui proses berkemih. Kandung kemih dapat menampung urine sebanyak 400–600 ml.

Organ kandung kemih berisiko mengalami berbagai macam penyakit jika sering menahan buang air kecil. Berikut beberapa di antaranya.

Infeksi saluran kemih

Menurut buku Infeksi Saluran Kemih karya Agus T, infeksi saluran kemih (ISK) adalah penyakit dari reaksi inflamasi sel-sel uroepithelium yang melapisi saluran kemih. Penyebabnya adalah berbagai macam mikroorganisme, seperti bakteri, jamur, virus, dan parasit. Salah satu jenis ISK adalah sistitis (infeksi kandung kemih).

Menurut Dokter Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia, penyebab infeksi saluran kemih antara lain kebiasaan menahan pipis. Lebih lanjut, dr. Santi memaparkan, kandung kemih adalah organ dengan otot yang mempunyai kemampuan untuk membesar dan mengecil, tetapi jika terlalu sering dipakai untuk menahan pipis, perlahan elastisitas dari kandung kemih akan berkurang. Selain itu, menahan pipis akan mengakibatkan otot kandung kemih akan menjadi kendur sehingga kemampuan untuk menahan pipis menjadi menurun dan rentan untuk mengompol.

“Ketika kandung kemih terisi seperempat atau setengah, tergantung pada gen dan kebiasaan orang, maka kandung kemih akan mengirim sinyal ke otak untuk pipis sehingga setiap orang dapat mengatur untuk pipis kapan saja,” terang dr. Santi.

Tak hanya menahan pipis, kebiasaan kurang minum juga menjadi faktor lain dari infeksi saluran kemih. Efek dari infeksi saluran kemih adalah rasa ingin terus kencing, rasa sakit saat pipis, sakit perut bagian bawah, dan sakit pinggang. Namun, hal tersebut dapat dihindari dengan cukup minum dan tidak menahan pipis.

Batu saluran kemih

Dilansir dari cedars-sinai, batu saluran kemih adalah endapan keras dari mineral, asam, dan garam yang menggumpal dalam urine. Biasanya, batu saluran kemih berukuran kecil dan melewati saluran kemih tanpa diketahui. Namun, beberapa batu saluran kemih dapat membesar dan dapat menghalangi jalur urine mengalir.

Batu kandung kemih juga dapat berkembang dan tumbuh lebih besar saat melewati kandung kemih, ureter, dan saluran kemih. Penyakit batu saluran kemih biasanya tidak menunjukan gejala, tetapi tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan rasa sakit yang parah di tulang rusuk, pinggul, punggung, dan perut.

Mengutip Alodokter, gejala yang dapat timbul dari penyakit batu saluran kemih, antara lain nyeri dan rasa seperti terbakar saat buang air kecil, urine berdarah (hematuria), urine lebih pekat dan gelap, sulit buang air kecil, sakit pada penis bagi laki-laki, nyeri pada perut bagian bawah, terus-menerus merasa ingin buang air kecil terutama di malam hari, dan lebih sering mengompol jika terjadi pada anak-anak.

Batu kandung kemih dapat dicegah dengan cara memperbanyak minum air putih, yaitu 2–3 liter per hari, tidak mengonsumsi makanan yang tinggi lemak, gula, atau garam, tidak sering menahan buang air kecil, serta melakukan kontrol rutin ke dokter jika memiliki penyakit yang bisa meningkatkan risiko terjadinya batu kandung kemih, seperti pembesaran prostat, diabetes, dan stroke.

Kanker kandung kemih

Melansir cancer-org, kanker kandung kemih dimulai ketika sel-sel yang membentuk kandung kemih tumbuh di luar kendali. Semakin banyak sel kanker berkembang, mereka dapat membentuk tumor dan seiring waktu akan menyebar ke bagian lain dari tubuh.

Sejumlah faktor yang dapat mengakibatkan kanker kandung kemih, antara lain kebiasaan merokok, eksposur di tempat kerja, penggunaan obat-obatan tertentu, arsenik dalam air minum, dan kurang asupan cairan. Untuk mengatasi hal tersebut, dapat dicegah dengan tidak merokok, membatasi paparan bahan kimia tertentu, minum banyak cairan, serta banyak makan buah dan sayur.

Pembahasan mengenai Infeksi Saluran Kemih telah tersedia di episode ke-75 siniar (podcast) KamuSehat yang berjudul Risiko Kesehatan Sering Menahan Buang Air Kecil. Dengarkan episode selengkapnya dengan mengklik ikon di bawah atau tautan ini https://bit.ly/Eps75KamsehKK


Penulis: Nur Ithrotul Fadhilah & Ikko Anata