Psikopat adalah gangguan kepribadian yang penderitanya tak bisa merasakan emosi, memiliki perasaan, juga empati. Mayoritas penderitanya dikenal sebagai sosok yang kejam dan bertentangan dengan norma-norma sosial. Namun, tak menutup pula ada penderitanya yang masih mampu berbaur dengan lingkungan sekitarnya.

Digambarkan sebagai pribadi yang dingin membuat banyak psikopat terjerat kasus-kasus pembunuhan. Sebut saja Ted Bundy yang menjadi tersangka setelah membunuh 35 perempuan. Tak hanya itu, ada pula Jeffrey Dahmer yang juga melakukan pemerkosaan, mutilasi, nekrofilia, dan kanibalisme untuk menghabisi nyawa korban-korbannya.

Ternyata, sewaktu kecil, Dahmer dan Bundy pernah menyiksa binatang. Dalam beberapa kasus, menyiksa binatang bisa dikategorikan sebagai gejala awal psikopat. Hal ini juga terjadi dalam siniar Tinggal Nama episode “Kucing Siluman [Pt.1]” dengan tautan akses dik.si/TNS5E1.

Dalam episode tersebut, diceritakan Caroline khawatir akan kucingnya yang ingin ia titipkan ke Todman. Pasalnya, menurut Caroline, Todman ingin membunuh kucing kesayangannya itu. Apakah Todman memiliki rencana lain?

Korelasi Penyiksaan Hewan terhadap Pembunuh Berantai

Menurut FBI, penyiksaan terhadap hewan memiliki korelasi yang signifikan dengan sikap manusia yang senang melakukan kekerasan. Pasalnya, pembunuh berantai diketahui sering menyiksa atau membunuh hewan sejak mereka kecil.

Tak hanya itu, laki-laki yang melakukan pelecehan anak atau kekerasan dalam rumah tangga juga sangat sering menyakiti hewan peliharaan di rumah. Penelitian kriminologi juga menguatkan hal ini.

Melansir Independent, beberapa penelitian kriminologi juga menunjukkan bahwa terdapat sekitar sepertiga hingga setengah dari semua pelaku kejahatan seksual telah menganiaya hewan selama masa kanak-kanak dan/atau remaja. Bahkan, ada juga kasus yang pelakunya melakukan kejahatan seksual pada hewan tersebut.

Ada pula faktor psikologis yang menjadi penyebab gangguan ini muncul. Tiga karakteristik ini dikenal sebagai ‘Dark Triad’ yang terdiri dari machiavellianisme, narsisme, dan psikopat. Sebuah studi tahun 2013 yang dilakukan oleh Dr. Phillip Kavanagh dan rekan-rekannya memaparkan hubungan antara tiga kepribadian tersebut dan tindak kekejaman terhadap hewan. Studi tersebut menemukan bahwa orang-orang yang menyiksa hewan secara sengaja  memiliki tiga karakteristik dark triad tersebut.

Tanda Seseorang Menyakiti Hewan

Akan tetapi, menyiksa hewan sebenarnya tak harus berujung pada pembunuhan. Menurut Sinergia Animal, terdapat dua bentuk penyiksaan binatang, yaitu kekerasan aktif dan pasif. Kekerasan aktif adalah penyiksaan yang ditujukan untuk menyakiti hewan. Sementara itu, kekerasan pasif adalah bentuk penyiksaan tanpa latar belakang, misalnya lupa memberi makan atau minum dalam jangka waktu yang lama.

Ternyata, ada latar belakang yang menjelaskan mengapa seseorang menyakiti hewan. Menurut perbincangan tim A&E dengan Dr. Chris Hensley, profesor hukum pidana di University of Tennessee di Chattanooga, diketahui orang yang menyiksa hewan memiliki kecenderungan untuk berada di posisi kuasa.

Biasanya, mereka adalah orang-orang yang dianggap lemah. Pasalnya, banyak psikopat yang bermula dari pengucilan di lingkungannya sehingga timbul rasa ‘penolakan’. Alhasil, mereka pun jadi pribadi yang tertutup hingga anti sosial. Untuk melampiaskannya, mereka biasanya menargetkan hewan sebagai pihak yang lebih lemah.

Selain itu, ada beberapa kasus kekerasan dalam rumah tangga yang akhirnya juga menewaskan hewan peliharaan. Akibatnya, menurut Dr. Chris, di Chattanooga pun terdapat rumah sakit hewan terdekat yang akan menampung hewan peliharaan secara gratis.

Lantas, bagaimana kelanjutan kisah Caroline? Apakah benar Todman ingin membunuh kucing kesayangannya? Temukan jawabannya dengan mendengarkan episode “Kucing Siluman [Pt.1]” dengan tautan akses dik.si/TNS5E1 dari siniar Tinggal Nama di Spotify!

Dengarkan juga kisah-kisah mencekam lainnya melalui playlist YouTube Medio by KG Media. Akses sekarang juga episodenya melalui tautan dik.si/TNS5E1.

Penulis: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata