Setiap bulannya, kita dikejutkan dengan kasus pemerkosaan dari berbagai kalangan. Namun, tak bisa dimungkiri bahwa mayoritas dari korbannya adalah perempuan.

Ini juga tercerminkan dalam audio drama siniar Tinggal Nama bertajuk Incarannya Perawan Baik (1999) [Pt.1] yang menceritakan penemuan sesosok mayat perempuan yang–diperkirakan–dilecehkan sebelum dihabisi nyawanya.

Melalui CATAHU 2021, Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan melaporkan bahwa pemerkosaan mendominasi kasus kekerasan seksual dalam ranah personal. Tercatat, ada 597 jumlah kasus perkosaan terhadap perempuan.

Tingginya kasus ini, membuat Indonesia pun mengambil langkah yang serius, yaitu mengesahkan Undang-undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS).

Sayangnya, tak semua negara di dunia memiliki tingkat kepedulian yang sama. Dilansir Wonderlist, ada sepuluh negara yang memiliki kasus pemerkosaan tertinggi.

  1. Kanada

Menurut huffingtonpost, ada 460.000 serangan seksual di negara ini setiap tahun. Dikatakan bahwa satu dari empat perempuan di negara ini mengalami pemerkosaan dan penyiksaan selama hidup mereka.

11 persennya bahkan mengalami luka verbal. Mayoritas korbannya adalah perempuan yang berada di ruang amannya, yaitu rumah. Sayangnya, hanya enam persen insiden yang dilaporkan ke polisi.

  1. Selandia Baru

Menurut laporan The Lancet, tingkat serangan seksual di Selandia Baru jauh lebih tinggi daripada rata-rata dunia. Statistik menunjukkan bahwa satu dari tiga anak perempuan dan satu dari enam anak laki-laki mengalami pelecehan seksual sebelum berusia 16 tahun.

Sementara itu, kekerasan seksual terus meningkat 15 persen dalam setahun. Di samping itu, hanya sembilan persen yang berhasil dilaporkan. Sayangnya, 91 persen kasus pemerkosaan tidak dilaporkan karena diintimidasi oleh polisi.

  1. India

Pemerkosaan dan kekerasan seksual adalah masalah besar di India. Kejahatan terhadap perempuan telah meningkat sebesar 7,5 persen sejak 2010 dengan mayoritas korban berusia antara 18 tahun hingga 30 tahun.

Selain itu, ada sebanyak 93 perempuan diperkosa di negara itu setiap harinya. Tak hanya itu, pelaku pemerkosaan justru paling banyak berasal dari keluarga atau kerabat dekat.

  1. England and Wales

Hingga saat ini, Inggris belum mengklasifikasikan tindakan selain penetrasi dengan penis (misalnya penetrasi dengan benda atau jari) sebagai pemerkosaan.

Menurut laporan, ada sekitar 85.000 korban pemerkosaan per tahunnya. Jika dirata-ratakan, ada sekitar 230 kasus setiap harinya.

  1. USA

Menurut RAIIN, setiap 107 detik, seseorang di Amerika Serikat diserang secara seksual. Setiap tahunnya, ada 293.000 korban kekerasan seksual di negara ini. 68 persen kasus bahkan tidak dilaporkan ke polisi.

Tak hanya itu, pria di negeri Paman Sam ini lebih rentan diperkosa saat di penjara. Mayoritas pelakunya adalah para sipir. Menurut survei, 9,5 persen dari mereka telah menjadi korban pelecehan seksual.

  1. Sweden

Swedia tercatat sebagai negara yang memiliki statistik pemerkosaan tertinggi di Eropa. Pada 1975, terdapat 421 kasus yang dilaporkan ke polisi. Sementara itu, pada 2014, dilaporkan ada sebanyak 6.620 kasus. Artinya, ada peningkatan sebesar 1,472 persen.

Menurut para pendukung krisis pemerkosaan di Swedia, satu dari tiga perempuan telah mengalami kekerasan seksual pada saat mereka berusia 18 tahun.

  1. Afrika Selatan

Dengan perkiraan 500.000 kasus pemerkosaan setiap tahun, Afrika Selatan menjadi negara tertinggi di dunia. Mayoritas kekerasan seksual memang terjadi pada perempuan, namun laki-laki juga kerap menjadi sasaran.

Sebanyak empat persen pria telah dipaksa berhubungan seks. Sementara itu, sekitar 15 persen korban pemerkosaan adalah anak-anak di bawah usia 11 tahun.

Dengarkan kisah kriminal lainnya dalam balutan drama audio hanya melalui siniar Tinggal Nama di Spotify. Di sana, ada pula reka ulang kisah hidup para tokoh nasional yang mampu membuatmu terpukau!

Ikuti siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbarunya. Akses sekarang juga episode ini melalui tautan berikut https://spoti.fi/3Cfp1kg

 

Penulis: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata