Hidup beriringan dengan manusia lainnya tentu tak selamanya berjalan mulus. Akan ada konflik yang bisa meruntuhkan suatu hubungan hingga salah satu pihaknya menyimpan keinginan balas dendam.

Munculnya dendam juga disebabkan oleh banyak faktor, seperti dirisak, diusik hidupnya, hingga dilecehkan. Dendam ini pun bisa memunculkan aksi pertumpahan darah jika orang tersebut tak memiliki kontrol emosi dan pikiran yang baik.

Seperti dalam audio drama siniar Tinggal Nama episode Nyonya Dokter Kesurupan [Pt.2] dengan tautan akses dik.si/TNS5E4, yang menemukan seorang wanita terkapar tak bernyawa di dalam apartemennya. Saat diusut, ia dibunuh oleh seseorang yang memiliki dendam.

Tak hanya itu, di dunia nyata pun aksi balas dendam hingga menghilangkan nyawa juga pernah terjadi. Berikut adalah lima kasus balas dendam yang sempat menghebohkan masyarakat dunia.

Akku Yadav

Mengutip Indian Express, Akku Yadav adalah seorang pemimpin geng terkenal di India yang dilaporkan telah melakukan 40 lebih serangan seksual. Selain itu, ia juga kerap menggunakan kekerasan seksual untuk meneror penduduk di lingkungan miskin.

Pada Agustus 2004, setelah tersiar kabar bahwa pengadilan akan membebaskannya, para perempuan setempat memutuskan untuk mengambil tindakan karena geram. Ratusan dari mereka pun berbondong-bondong pergi ke pengadilan dan duduk di ruang sidang.

Setelah terdakwa mengolok-olok seorang korbannya, perempuan lain langsung memukul kepalanya dengan sandal. Sementara itu, yang lainnya melemparkan bubuk cabai ke wajah Yadav dan melemparinya dengan batu. Begitu juga para penjaga kepolisian hingga tak mampu berkutik.

Lima belas menit kemudian Yadav tewas. Para wanita pun langsung membunuhnya sebagai pembalasan. Setelahnya, mereka mengadakan perayaan atas aksi tersebut.

Pembantaian St Bartholomew

Ketika Reformasi Protestan menciptakan cabang Kekristenan baru pada pertengahan abad ke-16, para pengurus Gereja Katolik menjadi sakit hati. Selain kehilangan eksistensi yang telah berusia ribuan tahun, mereka berisiko kehilangan tanah, kekuasaan, dan pendanaan.

Mengutip World History, pada Agustus 1572, Paris pun dipenuhi oleh umat Katolik dan Protestan. Kedua kelompok yang bertikai ini berada di sana untuk menghadiri pernikahan seorang wanita bangsawan Katolik dengan Huguenot.

Setelah pernikahan berakhir, raja Prancis Katolik, Charles IX, memutuskan bahwa pemimpin militer Huguenot juga dapat ditangkap dan dibunuh karena pelanggarannya terhadap gereja. Begitu pula terhadap kaum Huguenot. Hanya dalam beberapa hari ada kurang lebih 4.000 orang Protestan Prancis dibunuh.

Lantas, bagaimana dengan kelanjutan kisah seorang wanita yang ditemukan terkapar di apartemennya?

Temukan jawabannya dengan mendengarkan episode siniar Tinggal Nama episode Nyonya Dokter Kesurupan [Pt.2] dengan tautan akses dik.si/TNS5E4 di Spotify!

Dengarkan juga kisah-kisah mencekam lainnya melalui playlist YouTube Medio by KG Media. Akses sekarang juga episodenya melalui tautan dik.si/TNS5E4.

Penulis: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata

Baca juga: House of Gucci, Kisah Terdepaknya Gucci dari Rumah Gucci