Mendengar sapaan temannya, Upi merasa malu telah berbohong kepada mereka karena keserakahannya.
Mendengar sapaan temannya, Upi merasa malu telah berbohong kepada mereka karena keserakahannya.
Mendengar sapaan temannya, Upi merasa malu telah berbohong kepada mereka karena keserakahannya.
Mendengar sapaan temannya, Upi merasa malu telah berbohong kepada mereka karena keserakahannya.
Andini mempercepat langkah kakinya. Sepuluh menit lagi, ia harus sudah sampai di sekolah. Ia takut tidak bisa mengikuti ujian kenaikan
Pasir itu seperti berbisik. Ia seakan memandu tangan Arya. Diringi iringan suling, jemari Arya terus bergerak. Pasir-pasir itu menuruti gerak