Nasi goreng adalah masakan Indonesia yang tak mengenal batasan kelas sosial. Tak heran jika mulai dari kalangan pejabat hingga pedagang sangat akrab dengan masakan yang satu ini. Sebenarnya dari mana asal mula nasi goreng?

Beberapa orang berpendapat nasi goreng berasal dari masakan tradisional Tionghoa. Pendapat lain mengatakan masakan ini sebenarnya muncul karena kebiasaan orang Tionghoa yang kurang suka mencicipi nasi yang dingin dan tak mau membuang sisa makanan. Oleh sebab itu, nasi yang dingin tersebut kemudian digoreng dan dihidangkan kembali di meja makan.

Di Indonesia, ada beberapa variasi nasi goreng yang terkenal. Sebut saja di antaranya nasi goreng kambing, nasi goreng pete, hingga nasi goreng ikan asin. Seiring berjalannya waktu, variasi nasi goreng pun bertambah. Mulai dari nasi goreng “gila” hingga nasi goreng keju.

Wah, bagaimana rasanya jika nasi goreng dicampur keju? Nah, sensasi ini bisa Anda rasakan di restoran Yoogane. Restoran ala Korea ini memiliki konsep yang unik. Hal ini tampak pada interior dinding yang dihiasi gambar orang-orang khas Korea.

Tak hanya itu, konsep penyajian makanannya pun unik. Ya, ketika Anda memesan makanan, pelayan akan langsung menyiapkan alat masak yang tersedia di setiap meja. Sembari menunggu wajan panas, Anda akan diberi celemek agar tak terkena cipratan bumbu. Lalu, pelayan terlebih dulu menggoreng daging, lalu menaburkan bumbu di wajan.

Setelah bumbu tercampur rata dan aroma sedap mulai merebak, pelayan mulai memasukkan nasi dan keju ke wajan. Pada tahap ini kita bisa ikut mengaduk-aduk masakan hingga matang merata.

Setelah matang, segera raup nasi goreng dari wajan. Jangan kaget jika nasi agak menempel karena campuran keju meninggalkan sensasi lengket. Untuk minuman, Anda bisa melengkapinya dengan ice honey aloe tea dan red ginseng. [INO]

Foto dokumen yoogane.com.sg

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 16 Agustus 2013