Review overview
Summary
7Menghadirkan misi penyelamatan, Wolf Pack berkisah tentang unit elit anti teroris harus berhadapan dengan sekelompok teroris.
Misi penyelamatan acap menjadi pilihan untuk menyajikan kisah aksi yang menarik. Kali ini, pasukan elit anti teroris yang dipimpin oleh Lao Dao (Jin Zhang) dengan julukan Wolf Pack Squad menjalankan misi menyelamatkan negerinya dari krisis energi.
Lao Dao dan 6 anggotanya bukanlah pasukan yang siap mengabdikan diri untuk negara. Mereka pekerja ilegal yang rela mengorbankan nyawa demi uang, tak ubahnya sekelompok tentara bayaran.
Wolf Pack Squad telah lama terlibat dalam operasi terkait keamanan luar negeri. Menjalankan misi rahasia dari militer suatu negara, lalu pergi setelah misi dan transaksi selesai. Namun kini, mereka dihadapkan dengan misi lebih pelik yang melibatkan negaranya.
Lao Dao dan tim harus menyelamatkan jalur pipa gas yang akan dihancurkan oleh sekelompok teoris. Jalur pipa gas itu terhubung hingga China. Apabila pipa tersebut berhasil dihancurkan dengan bahan peledak, maka China akan dilanda krisis energi. Dapatkah Wolf Pack Squad melancarkan misi mereka?
Penuh malapetaka
Tim yang semula hanya terdiri atas 6 anggota termasuk Lao Dao, seketika merekrut anggota baru. Ke Tong (Aarif Rahman), personil baru pilihan Lao Dao adalah seorang dokter. Uniknya, meskipun bergelut di bidang medis, Ke Tong memiliki keahlian bela diri yang sangat menawan.
Sayangnya, penikmat film aksi harus menelan kecewa karena karya terbaru garapan sutradara Michael Chiang ini masih mempertahankan kisah klise dengan hadirnya sosok ceroboh yang nyaris menghancurkan misi.
Ke Tong yang tanpa perhitungan dan hanya mengedepankan emosinya, kerap kali menempatkan timnya dalam kondisi bahaya. Dengan sifatnya yang temperamen, Ke Tong menambah kekacauan dalam tim.
Sebagai aktor yang telah lama berkecimpung dalam dunia seni peran, bahkan sempat berduel bersama Jackie Chan, tak bisa dimungkiri adegan aksi Aarif Rahman memang layak ditunggu. Namun, semua pergerakannya dalam film ini dapat dengan mudah ditebak.
Untuk film berdurasi sekira satu setengah jam, Wolf Pack tidak menunjukkan aksi yang mengesankan. Tidak ada serangan atau taktik mengejutkan yang membuat penonton terpikat. Selayaknya film aksi dari negara lain.
Baca juga:Â Operation Fortune: Ruse de guerre, Operasi yang Penuh Keberuntungan
Momen kekeluargaan
Candaan yang keluar dari mulut para anggota di tengah masa rehatnya membuktikan bahwa Wolf Pack Squad telah memiliki ikatan yang kuat. Mereka juga tak segan untuk membicarakan privasi. Mulai dari hubungan asmara hingga masa lalu.
Obrolan perihal keluarga yang mereka tinggalkan serta nasib mereka jika harus gugur dalam menjalankan misi, memberi sentuhan hangat di sela padatnya adegan aksi.
Wolf Pack Squad bukanlah tentara bayaran yang tak punya hati nurani dan semata-mata memikirkan uang. Seluruh anak buah Lao Dao memegang teguh solidaritas.
Terlepas dari perselisihan yang acap muncul, mereka tetap saling melindungi satu sama lain. Bahkan ketika keadaan memaksanya untuk mundur dari medan perang.
Dengan mempertimbangkan poin plus dan minus yang ada dalam film, Wolf Pack layak untuk dijadikan tontonan pilihan di akhir pekan. Film ini dapat Anda saksikan mulai Jumat (21/1/2023).