Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) memprediksi, negara berkembang akan menanggung epidemi diabetes pada abad ke-21. Sekarang ini, lebih dari 80 persen orang penderita diabetes hidup di negara miskin dan berkembang. Berikut adalah diabetes dalam angka.
Berdasarkan International Diabetes Federation (IDF) dari Diabetes Atlas edisi kelima (2011), estimasi orang dewasa penderita diabetes meningkat menjadi 366 juta orang, mengalami peningkatan dari data Diabetes Atlas keempat yang hanya berjumlah 285 juta orang (2010). Angka ini akan diproyeksi semakin meningkat mencapai 552 juta orang pada 2030 apabila tidak ada tindakan sesegera mungkin. Jumlah ini setara dengan rata-rata tiga kasus baru setiap 10 detik atau hampir 10 juta orang per tahun.
Angka diabetes ini cepat meningkat karena selalu terlambat diketahui dan sampai sekarang tidak ada obatnya. Cara yang paling untuk bisa terhindar dan mencegah penyakit ini menyerang adalah dengan menerapkan pola hidup sehat untuk menjaga level gula darah tetap berada di ambang normal. Menurut situs web IDF, ada beberapa cara untuk menjaga diabetes agar tidak menjadi parah.
Pertama, perbanyaklah aktivitas fisik. Lakukanlah gerakan fisik untuk membakar gula darah selama 30 menit. Aktivitas fisik itu misalnya berjalan, berenang, atau bersepeda. Kegiatan ini juga untuk menjaga berat badan. Berat badan yang ideal meningkatkan insulin pertahanan tubuh, menurunkan kadar gula dan kekentalan darah serta tekanan darah.
Kedua, konsumsilah makanan yang rendah gula dan hindari lemak jenuh. Jika Anda menyukai alkohol, kurangi konsumsi saat sudah divonis mengidap diabetes.
Ketiga, stop merokok. Berhenti merokok tidak hanya mencegah diabetes, tetapi juga penyakit lainnya. Menurut beberapa ahli kesehatan, tembakau mampu menimbulkan komplikasi bagi orang yang menderita diabetes.
Keempat, selalu periksa tubuh dan kesehatan untuk mendeteksi komplikasi, khususnya bagi penderita diabetes. Pemeriksaan secara berkala juga termasuk pemeriksaan kaki dan mata, tekanan darah dan kadar glukosa, dan menjaga risiko penyakit kardiovaskular dan jantung. [*/VTO]
foto: shutterstock