Mahir bersepeda adalah keterampilan dasar yang patut dikuasai setiap anak. Dengan belajar bersepeda, si kecil akan belajar mengembangkan beragam kemampuan. Mulai dari keseimbangan, kemampuan konsentrasi, kemampuan motorik, dan sensomotoriknya. Lantas, kapankah usia ideal anak belajar bersepeda?

Selama anak Anda memiliki fisik sehat dan sudah mampu berjalan dengan mantap tanpa bantuan siapa pun, itulah tanda dia sudah siap belajar sepeda, dimulai dengan belajar sepeda roda tiga. Dilansir dari situs www.livestrong.com, Anda bisa melihat apakah anak sudah memiliki refleks tubuh yang sigap dan otot kakinya kuat untuk mengayuh pedal. Kesigapan refleks tubuh menjadi salah satu parameter penting kesiapan anak belajar koordinasi dan seimbang, seperti mengayuh sepeda.

Idealnya, anak usia 3–4 tahun berada dalam periode perkembangan motorik kasar yang signifikan. Pada usia inilah mereka belajar berdiri seimbang, bertumpu dengan satu kaki. Selain itu, mereka semakin mahir berjinjit, memanjat, dan melompat.

Pada rentang usia inilah, anak dapat belajar mengayuh sepeda kecil, misalnya sepeda roda tiga. Bahkan, seiring peningkatan koordinasi dan kontrol pada otot, mereka akan semakin mahir mengayuh, bahkan bukan hal mustahil jika bisa seimbang dengan menjalankan sepeda roda dua.

Jangan lupa untuk melengkapi sepeda si kecil dengan rem kaki. Sebab, pada rentang usia ini, mereka belum mahir menggunakan rem tangan dengan aman.

Memasuki rentang usia 4–5 tahun, anak-anak sudah merasa lebih besar sehingga berkeinginan untuk mahir menggunakan sepeda anak yang lebih besar dan beroda dua. Secara fisik, anak lima tahun sudah memiliki keseimbangan dan koordinasi tubuh yang sempurna sehingga mereka akan cepat menguasai keterampilan bersepeda roda dua.

Namun, yang perlu diingat, anak lima tahun belum memahami bahaya dan risiko bersepeda dekat jalan raya. Oleh karena itu, ayah-ibu perlu membekali si kecil dengan helm dan pelindung lutut dan serta mengingatkan dan selalu mengawasinya agar tidak bermain terlalu jauh mendekati jalan raya yang ramai.

Memasuki usia 6–12 tahun, idealnya anak telah terampil mengayuh sepeda roda dua dan memiliki kepekaan terhadap bahaya ketika berada di jalan. Pada usia 6 tahun, anak sudah mampu mengoordinasikan motorik tangan untuk memakai rem tangan. Sekali lagi, meski putra-putri Anda sudah semakin terampil bersepeda, sepeda mereka tetap perlu dilengkapi fitur-fitur yang aman, dan selalu dalam pengawasan. Rem tangan yang pakem, lampu, maupun bel bisa ditambahkan dalam sepeda buah hati.

Patut diingat, belilah sepeda sesuai dengan postur tubuh anak. Ajak dia untuk mencoba sadel. Jangan pula membelikan sepeda yang terlampau besar karena dapat membahayakannya.   [AJG]

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 9 April 2017