1. Berkumpul bersama teman dan keluarga
Tahun baru biasanya dirayakan bersama-sama dengan keluarga dan teman. Bahkan, tradisi merayakan imlek dengan berkumpul ini menggerakkan salah satu mobilitas tertinggi manusia. Pada 2019, sekitar 3 miliar perjalanan diprediksi berlangsung selama masa libur Tahun Baru China ini. Selain makan bersama, acara utama adalah sembahyang untuk para leluhur.
Tentu, tradisi merayakan Imlek ini harus sedikit bergeser pada masa pandemi. Karena bepergian dan berinteraksi langsung dengan banyak orang sebisa mungkin harus dibatasi, lebih baik acara semacam ini dialihkan menjadi pertemuan virtual dulu. Kamu juga bisa berkirim bingkisan untuk menunjukkan perhatian.
2. Berpakaian dengan warna merah
Menjelang Tahun Baru Imlek, kita akan menemukan meriahnya dekorasi berwarna merah di sejumlah tempat publik, seperti pusat perbelanjaan atau hotel. Toko-toko busana juga lebih banyak menjual pakaian berwarna merah. Selain diasosiasikan dengan kemakmuran dan keberuntungan, warna merah terkait dengan legenda Nian, monster pengganggu serupa singa yang takut terhadap warna merah.
Keriaan dari sisi warna dan dekorasi selalu mengiringi perayaan tahun baru ini. Di beberapa bagian China, lantaran bersamaan dengan waktu menyambut musim semi, rangkaian bunga berwarna cerah dan pohon buah-buahan ikut menghiasi jalan.
Baca juga :
- Asal-usul Kue Keranjang, Sajian Khas Tahun Baru Imlek
- Makan Bandeng saat Imlek, Akulturasi Budaya Tionghoa-Betawi
3. Berbagi rezeki dengan orang tersayang
Beruntunglah mereka yang masih lajang. Saat merayakan Imlek, ada tradisi bagi-bagi angpau. Angpau, yang diberikan mereka yang sudah menikah kepada mereka yang masih lajang, adalah amplop merah yang biasanya berisikan sejumlah uang. Ini menyimbolkan kekeluargaan dan kepedulian. Istilah angpau berasal dari kata hong dan bao. Hong berarti merah, sementara bao artinya kemasan atau pembungkus.
4. Membersihkan rumah sebelum malam tahun baru
Menyambut Imlek, biasanya rumah dibersihkan. Jendela-jendela diseka, lantai dipel, dan perabot dibersihkan dari debu. Ini adalah simbol mengusir kesialan, hal-hal kurang baik, atau nasib buruk dari masa sebelumnya.
Namun, semua aktivitas bebersih ini harus berhenti pada hari pertama tahun baru. Maknanya, jangan sampai mengusir keberuntungan atau nasib baik yang menghampiri pada tahun yang baru ini.
5. Sembahyang di kuil atau wihara
Di luar masa pandemi, pada waktu tahun baru, kuil atau wihara biasanya lebih sibuk. Tradisi merayakan Imlek biasanya dilakukan dengan mengunjungi kuil pada hari ketiga tahun baru untuk menyalakan lilin dan berdoa untuk berkat dan keberuntungan di tahun mendatang. Banyak wihara besar yang juga menyelenggarakan pertunjukan barongsai di halamannya.