Ada banyak “hidangan wajib” untuk merayakan Imlek. Bagi orang Tionghoa di Betawi, bandeng, salah satunya. Bahkan makan bandeng saat imlek sudah menjadi tradisi.

Namun, tradisi makan bandeng ketika Imlek mungkin hanya ada di Jakarta dan sekitarnya. Bahkan, saking membudaya tradisi ini, beberapa hari menjelang Imlek, suplai bandeng di banyak pasar di Jakarta langsung melonjak. Banyak keluarga akan membelinya, lantas memasaknya sebagai sajian malam perayaan tahun baru.

Sebenarnya kebiasaan menyantap ikan pada malam Tahun Baru China adalah hal yang umum. Pasalnya, dalam bahasa Mandarin, kata “ikan” punya bunyi yang mirip dengan kata yu, yang berarti rezeki. Ikan dianggap melambangkan rezeki yang baik untuk tahun mendatang.

Nah, pilihan bandeng sebagai bahan baku untuk masakan perayaan tahun baru di daerah Jakarta adalah karena kelekatan masyarakat Tionghoa yang tinggal di seputar Batavia dengan budaya Betawi.

Baca juga : 

Budaya betawi lama

Dalam tradisi Betawi lama, bandeng, ikan yang paling mahal pada waktu itu, kerap hadir dalam acara-acara penting. Misalnya, lamaran. Bandeng yang mentah dan segar dijadikan antaran dari calon menantu kepada calon mertua. Bahkan, ukuran bandeng yang dibawa bisa menentukan kelanjutan kisah perjodohan!

tradisi imlek salah satunya adalah makan bandeng

Sebegitu berharganya bandeng hingga ini juga hadir pada momen peringatan Tahun Baru Imlek. Biasanya, bandeng dimasak pindang. Beberapa jenis bumbu seperti bawang putih, bawang merah, kecap, serai, dan daun salam digunakan.

Bumbu tersebut juga menyiratkan peleburan budaya. Di China, secara umum, bumbu dasar yang dipakai untuk masakan adalah bawang putih dan jahe. Ketika berlayar sampai di Nusantara, mengenal bawang merah dari pedagang-pedagang India.

Para migran China lantas menambahkan bawang merah ke dalam beberapa jenis masakan mereka. Selanjutnya, dari orang-orang Indonesia mereka juga mengenal ragam bumbu yang lain, yang kemudian menggeser tradisi kuliner totok Tionghoa.

Jadi, ketika suatu kali menyantap pindang bandeng, kamu tak hanya sedang menikmati sajian lezat, tetapi juga menyesap hangatnya kisah tentang keberagaman dan kebinekaan.