Riset dari perusahaan penyedia jasa perjalanan Klook tahun lalu mendapati, 76 persen responden yang disurvei mengindikasikan mereka sudah pernah berwisata solo atau tertarik untuk melakukannya. Sebagian besar pelancong yang berwisata seorang diri adalah perempuan. Data dari Overseas Adventure Travel menyebutkan, 47 persen dari total wisatawan pembeli jasa perjalanan terdaftar sebagai wisatawan solo. Dari jumlah itu, 85 persennya adalah perempuan.
Berwisata seorang diri memang menyenangkan. Ada kebebasan untuk mengatur perjalanan sesuai dengan minat kita, bertemu dengan orang-orang baru, berinteraksi lebih intens dengan warga lokal, dan sebagainya.
Namun, berwisata solo juga cukup menantang, terlebih untuk perempuan, yang di beberapa tempat masih kerap menjadi korban kriminalitas atau pelecehan seksual, baik dalam bentuk verbal maupun fisik. Oleh karena itu, perempuan harus ekstra hati-hati ketika berwisata seorang diri. Berikut ini, beberapa tips aman berwisata solo untuk perempuan.
1. Bagikan rencana perjalanan ke keluarga
Meski berwisata seorang diri, mungkin bukan cuma kamu yang perlu mengetahui rencana perjalanan. Bagikan dengan orang terdekat, bisa keluarga, sahabat, atau pasangan. Ini berguna agar ketika terjadi sesuatu, entah kamu tidak bisa dihubungi, kecelakaan, ataupun kecopetan, mereka bisa melacak keberadaanmu atau menghubungi orang lain untuk membantu.
2. Miliki peta luring (offline)
Bepergian ke tempat baru, risiko tersesat tetap ada. Untuk itu, perlu memiliki cadangan peta. Bisa lewat aplikasi yang dapat diakses luring atau tangkapan layar peta dan rute destinasi yang kamu jelajahi. Ini akan sangat bermanfaat apabila suatu ketika kamu tidak bisa mengakses internet. Lebih baik lagi kalau kamu punya cadangan peta kertas.
3. Berpakaian dengan wajar
Wajar di sini berarti selaras dengan tempat dan waktunya. Apabila kamu bepergian ke daerah yang masih menganggap berpakaian terbuka terlalu vulgar, berbusanalah dengan sopan seperti warga lokal. Tentu, tidak apa juga berpakaian terbuka apabila kamu sedang di pantai. Selain itu, karena biasanya pelancong kerap berjalan kaki, kenakan alas kaki yang nyaman.
Data dari Overseas Adventure Travel menyebutkan, 47 persen dari total wisatawan pembeli jasa perjalanan terdaftar sebagai wisatawan solo. Dari jumlah itu, 85 persennya adalah perempuan.
4. Bercerita secukupnya
Apabila kamu bertemu dengan orang baru, tidak usah bercerita terlalu rinci tentang perjalananmu, apalagi informasi sensitif seperti nomor telepon atau tempat menginap. Apabila gerak-gerik orang tersebut mencurigakan, bahkan kita tak perlu berterus terang sedang melakukan perjalanan seorang diri. Beberapa pelancong perempuan yang lajang bahkan berpura-pura mengenakan cincin untuk memberi sinyal ia sudah menikah atau tidak ingin diganggu.
Baca juga :
5. Hindari sendirian di tempat sepi
Tindakan kriminal kerap terjadi dalam situasi seperti ini. Apabila destinasi wisatamu memang terpencil, bergabunglah dengan grup atau tur lokal untuk sebagian perjalananmu. Di tempat asing, beberapa area juga lebih baik disusuri bersama orang lokal yang paham daerah sekitar. Di samping itu, apabila kamu harus bertemu dengan orang asing, lakukanlah di tempat publik.
6. Bersiaplah untuk situasi buruk
Pepatah sedia payung sebelum hujan sangat relevan untuk kemungkinan situasi buruk dalam perjalanan, seperti jatuh sakit, kriminalitas, pelecehan, kecelakaan, dan lain-lain. Ketika kamu tiba di suatu daerah, buatlah catatan nomor telepon darurat di daerah tersebut, misalnya rumah sakit, kantor polisi, atau kedutaan.
Cari tahu pula tempat-tempat penting yang mungkin perlu kamu akses sewaktu-waktu, seperti swalayan, kedai 24 jam, atau stasiun pengisian bahan bakar. Bawa pula alat untuk pertahanan diri, seperti sebotol kecil gas air mata dan peluit survival yang lantang suaranya untuk menarik perhatian dalam kondisi darurat.