Meski bepergian karena pandemi Covid-19 untuk sementara ditangguhkan, kamu masih punya kesempatan untuk mengeksplorasi dunia secara virtual, lewat wisata virtual

Mungkin berdiam di rumah membuat aktivitas menjadi lebih monoton dan kita kangen piknik. Namun, karena untuk saat ini berpelesir belum memungkinkan, kita jelajah saja dulu dunia lewat gadget.

Walau tidak bisa menggantikan perasaan tertantang, bersemangat, dan gembiranya menjelajah tempat baru secara langsung, melihat sisi lain Bumi dari gawai tetap menawarkan pengalaman untuk sejenak mengalihkan diri dari kebosanan.

Di bawah ini, ada beberapa rekomendasi tur virtual yang bisa kamu sambangi. Asyiknya, tur-tur ini menyediakan panduan, baik berupa audio, teks, maupun jagawana (ranger) yang mendampingimu sepanjang perjalanan!

 1. Museum Nasional, Indonesia

tampak dalam museum gajah
Museum gajah (Foto: dok. museumnasional.indonesiaheritage.org)

Kita mulai dari yang dekat, Museum Nasional di Jakarta. Museum Nasional RI atau yang juga biasa disebut Museum Gajah ini adalah museum arkeologi, sejarah, etnografi, dan geografi.

Tur virtual Museum Nasional memungkinkan kita menjelajah interior museum dan melihat koleksi-koleksinya. Tampilannya yang menyajikan denah serta pembagian ruangan dari lantai 1 sampai lantai 4, Gedung Gajah, ruang selasar, dan ruang luar memudahkan kita dalam berpindah-pindah area. Koleksinya ditampilkan mendetail, dilengkapi dengan penjelasan, serta bisa dilihat secara tiga dimensi.

Siap untuk berjalan-jalan? Hanya perlu satu klik untuk membawamu ke Museum Nasional

2. British Museum, Inggris

pergi wisata virtual
salah satu koleksi british museum.(foto: dok. britishmuseum.withgoogle.com)

Dari Museum Nasional di Jakarta, kamu bisa langsung berangkat ke British Museum di London, Inggris. Di museum ini, terekam jejak peradaban manusia selama dua juta tahun terakhir. Koleksinya sebanyak kira-kira delapan juta benda bersejarah dari Eropa, Asia, Amerika, Afrika, dan Oseania. Dengan koleksi ini, British Museum menjadi salah satu penyimpan artefak sejarah terlengkap dan paling komprehensif.

Di versi virtualnya, berbeda dengan banyak museum lain, koleksi tidak ditampilkan di dalam ruangan fisik museum, tetapi dalam catatan lini waktu. Ini membuat pengalaman digital menjadi sangat menarik. Scroll jari kita akan menarik kita dari masa sekarang mundur ke masa lalu atau dari periode yang lalu ke era kekinian.

Di lini waktu itu, tur virtual British Museum membagi koleksinya ke dalam klasifikasi benua dan topik tertentu seperti seni dan desain, kekuasaan dan identitas, atau perdagangan dan konflik. Setiap koleksi dilengkapi dengan penjelasan teks, audio, serta daerah spesifik asal artefak itu.

British Museum  menunggumu untuk menjelajah waktu. Klik sekarang!

3. Royal Academy of Arts, Inggris

pergi wisata virtual
salah satu karya Li Xiaodong di Royal Academy of Arts, Inggris (foto: dok. yerevolution.co.uk)

Masih di London, kita bergeser sedikit ke Royal Academy of Arts. Museum sekaligus galeri independen ini didanai institusi yang beranggotakan para seniman dan arsitek kawakan.

Di tur virtualnya, Royal Academy of Arts menampilkan pameran Sensing Spaces: Architecture Reimagined. Konsepnya, eksperimen tentang bagaimana sebuah ruangan mempengaruhi suasana hati, memori, atau emosi kita. Di sini kita bisa mengintip instalasi karya arsitek-arsitek ternama dunia, seperti Kengo Kuma, Eduardo Souto de Moura, atau Li Xiaodong.

Saatnya mengalami ruang yang berbeda di The Royal Academy of Arts. Ayo berangkat.

4. The National Museum of Computing, Inggris

pergi wisata virtual
Koleks komputer di The National Museum of Computing. (foto: dok. my.matterport.com)

Ini tempat virtual buat kamu yang doyan mantau perkembangan teknologi. The National Museum of Computing memiliki koleksi terlengkap komputer-komputer yang menjadi tonggak penting perkembangan sejarah teknologi.

Museum ini menampilkan tur tiga dimensi yang terasa futuristis. Kita bisa memasuki ruang pameran dengan panduan denah, melihat koleksi museum, dan membaca penjelasan dengan mengeklik masing-masing koleksi. Yang seru, ada fitur pengukuran panjang, bekal kita untuk mengukur benda-benda yang tak terbayangkan. Piringan hitam berdiameter satu meter misalnya.

Cek benda apa lagi yang bikin kamu ternganga di The National Museum of Computing! Klik untuk melihatnya.

5. Museum Louvre, Perancis

pergi wisata virtual
Koleksi artefak Mesir Kuno.(foto: dok. louvre.fr)

Salah satu museum seni terbesar di dunia ini kini memungkinkan kita memasuki bagian interior galerinya dan melihat sebagian koleksinya yang amat bernilai. Di Galeri Kecil, ruang yang didedikasikan khusus untuk pendidikan seni dan budaya, digelar pameran “The Advent of the Artist”. Kita juga bisa melihat koleksi artefak Mesir Kuno di lantai dasar.

Tentu, masih banyak kekayaan lain yang bisa dieksplorasi di tur virtual Museum Louvre. Ayo kita ke sana.

6. Taman-taman Nasional di Amerika Serikat

pergi wisata virtual
Hawai’i Volcanoes di taman nasional (foto: dok. artsandculture.google.com)

Bahkan, meski tidak sedang dalam masa pembatasan jarak sosial, menjelajah taman-taman nasional di AS adalah hal yang sulit dilakukan kebanyakan orang. Pertama, karena faktor biaya. Kedua, tak semua orang punya minat untuk mengeksplorasinya.

Teaser lewat digital yang gratis, mudah, dan cepat adalah kesempatan baik untuk melongok ke dalam taman-taman nasional itu. Kenai Fjords dengan gunung es dan gletser; Hawai’i Volcanoes dengan lava mendidihnya; Carlsbad Caverns dengan formasi gua menakjubkan dan ribuan kelelawar; ngarai dengan puncak-puncak unik di Bryce Canyon; atau Dry Tortugas dengan terumbu karang dan spesies laut yang elok.

Kamu tak akan menjelajah sendirian karena ada jagawana taman nasional yang menemani dan menjelaskan. Saatnya nikmati petualangan seru ke taman-taman nasional ini dengan klik link berikut.

7. Machu Picchu, Peru

pergi wisata virtual
peradaban Inka Kuno di Peru (foto: dok. youvisit.com/tour/machupicchu)

Reruntuhan pusat peradaban Inka Kuno ini adalah destinasi paling terkenal di Peru. Situs yang diresmikan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada 1983 ini terletak pada ketinggian sekitar 2.350 meter di atas permukaan laut. Adikarya budaya dan arsitektur ini berpadu apik dengan lanskap alam di sekitarnya.

Tak perlu ke Peru dulu untuk sedikit menikmati Machu Picchu. Pelesir virtual Machu Picchu dengan panduan audio ini akan membawa kamu mengeksplorasi area-area penting situs ini. Bonus, kamu juga akan bertemu alpaka! Keren kan?

8. Stonehenge, Inggris

pergi wisata virtual
Stonehenge salah satu ikon kultural (foto: dok. .english-heritage.org.uk)

Menjadi salah satu ikon kultural paling penting Inggris, Stonehenge juga sudah diresmikan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada 1986. Kamu bisa menjelajah Stonehenge  secara virtual dan mendengarkan penjelasan ciamik Susan Greaney, Senior Properties Historian dari English Heritage. Ia menerangkan tentang konservasi situs, sejarah, sampai relasi Stonehenge dengan astronomi.

Sebagai tambahan, ada situs khusus Stonehenge Skyscape yang memungkinkan kita mengamati langit di atas lingkaran cincin batu ini. Dari sini, kita bisa sedikit belajar tentang pergerakan matahari, bulan, planet, dan penyelarasan gerak benda-benda tata surya tersebut dengan Stonehenge.