Berikut ulasan tentang dimensi-dimensi MBTI tersebut membentuk gaya belajar seseorang, serta bagaimana dapat mengenali dan memaksimalkan potensi belajar berdasarkan tipe kepribadian.
Perbedaan Gaya Belajar Sensing dan Intuition
Gaya belajar sensing adalah gaya belajar yang menggunakan indra dalam diri manusia. Manusia memiliki lima indera, yaitu penglihatan (mata), pendengaran (telinga), pembau (hidung), pengecap (lidah), dan perasa (kulit). Gaya pembelajaran yang tepat untuk seseorang yang sensing adalah menggunakan sensor tubuh, agar mengetahui pengalaman dari sensor-sensor indra yang ada, sehingga menciptakan pengalaman belajar yang efektif.
Selanjutnya, gaya belajar intuition, yaitu gaya belajar yang menggunakan indra keenam (intuisi) yang cara kerjanya mengendalikan dari dalam diri ke luar dirinya. Secara sederhana, seseorang yang memiliki kepribadian intuitif cenderung belajar melalui imajinasi dan ide-ide abstrak. Karakter ini biasanya suka membayangkan kemungkinan-kemungkinan yang unik, bahkan hal-hal yang bagi orang lain terdengar tidak masuk akal, atau disebut dengan khayalan.
Mereka sangat menikmati pembelajaran yang memicu daya pikir kreatif dan imajinatif. Untuk itu, metode yang cocok untuk anak intuitif adalah pembelajaran yang penuh cerita, gambar, atau situasi yang merangsang imajinasi mereka, seperti mendongeng atau diskusi tentang ide-ide di luar kebiasaan.
Perbedaan Gaya Belajar Thinking dan Feeling
Gaya belajar seorang yang thinking lebih sering menggunakan logika. Tipe ini sangat menyukai data dan fakta, dan mereka sangat tidak suka sesuatu hal yang tidak berdasarkan oleh logika dan tidak sesuai dengan fakta. Pembelajaran tipe ini memerlukan data yang jelas dan penyampaiannya juga harus sesuai dengan logika.
Berbeda dengan feeling, tipe ini lebih dominan menggunakan perasaan di atas logika. Tipe ini memerlukan pendampingan karena terlalu dominan menggunakan perasaan. Sebagai pengajar, haru memiliki hubungan yang baik karena tipe ini mudah terluka dan mudah terpengaruh dengan proses belajarnya. Pelajaran tipe ini cocok dengan sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat, kesehatan, HAM, perlindungan anak, atau perlindungan perempuan.
Perbedaan Gaya Belajar Judging dan Perceiving
Anak dengan tipe judging biasanya menyukai hal-hal yang teratur, rapi, dan sesuai rencana. Mereka nyaman dengan jadwal belajar yang terstruktur, seperti belajar sejarah, matematika, atau biologi, atau pelajaran yang jelas urutannya. Sebaliknya, mereka cenderung kurang nyaman jika harus belajar hal yang tidak memiliki aturan yang jelas seperti seni atau melukis.
Di sisi lain, anak dengan di perceiving lebih fleksibel dan tidak suka diikat oleh jadwal atau aturan yang kaku. Mereka lebih suka belajar secara bebas dan spontan. Tipe ini cocok untuk pelajaran yang membutuhkan kreativitas dan kebebasan, seperti seni atau proyek-proyek yang memberi ruang untuk eksplorasi.
Memahami kepribadian melalui teori MBTI dapat membantu menemukan metode belajar yang paling efektif bagi setiap individu. Dengan menyesuaikan gaya belajar dengan karakter masing-masing, proses belajar menjadi lebih efektif, menyenangkan, dan bermakna.
Baca juga: Macam-macam Gaya Belajar, Anak Dominan yang Mana?