Bagi masyarakat modern, produktivitas menjadi kata kunci dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Baik dalam pekerjaan, studi, hingga hubungan dengan sesama, diupayakan agar selalu produktif. Namun, kalau kesehatan terganggu, produktivitas mau tidak mau akan turun.

Terutama pada musim pancaroba seperti sekarang yang ditandai perubahan cuaca ekstrem, daya tahan tubuh menghadapi banyak tantangan.  Di antaranya, munculnya bakteri dan virus, menurunnya daya tahan tubuh, serta timbulnya penyakit ISPA (infeksi saluran pernapasan akut).

ISPA merupakan gangguan kesehatan akibat infeksi virus dan bakteri yang menyerang bagian sinus, tenggorokan, saluran udara, atau paru-paru. Gejalanya antara lain hidung tersumbat atau berair, paru-paru terasa terhambat, batuk-batuk dan sakit pada tenggorokan, serta tubuh merasa lelah. Dalam kondisi yang lebih parah, penderita bisa mengalami kesulitan bernapas, demam tinggi dan menggigil, serta menurunnya kesadaran. Dalam kondisi demikian, sulit untuk tetap produktif dan melakukan aktivitas sehari-hari dengan normal.

Sistem kekebalan tubuh seseorang sangat berpengaruh dalam melawan infeksi virus maupun bakteri terhadap tubuh manusia. Risiko seseorang mengalami ISPA akan meningkat ketika kekebalan tubuh lemah. Hal ini cenderung terjadi pada anak-anak dan orang yang lebih tua, tetapi siapa saja yang daya tahan tubuhnya menurun lebih rentan terhadap infeksi.

Menghindari atau mengurangi faktor risiko, antara lain dengan memakai perlengkapan pelindung hujan seperti payung, jas, dan sepatu tahan air saat Anda ke luar rumah ketika hujan dapat dilakukan. Selain itu, upayakan agar lingkungan tetap bersih dan bebas dari polusi udara. Pastikan pula ruangan di dalam rumah tidak terasa pengap dengan jalan memperbanyak ventilasi udara di dalam ruangan.

Namun, mereka yang memiliki daya tahan tubuh lemah lebih mudah terserang ISPA. Oleh karena itu, pencegahan ISPA juga dapat dilakukan dengan menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Mengonsumsi sayur dan buah-buahan yang kaya akan antioksidan sangat disarankan. Antioksidan merupakan penangkal radikal bebas, yaitu molekul yang dapat memicu kerusakan sel. Selain baik untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan, antioksidan penting untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh sehingga mencegah infeksi virus dan bakteri. Jangan lupa untuk tetap beristirahat yang cukup setiap harinya agar sistem kekebalan tubuh berfungsi dengan baik.

Salah satu sumber antioksidan yang sudah dikenal manfaatnya adalah kulit manggis. Kulit manggis diketahui memiliki antioksidan tinggi yang berperan dalam meningkatkan imunitas. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kulit buah manggis kaya akan antioksidan, terutama antosianin, xanthone, tanin, dan asam fenolat. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa sifat antioksidan pada kulit manggis melebihi vitamin E dan Vitamin C.

Selain memiliki antioksidan yang tinggi, kulit manggis juga dikenal sebagai antibakteri. Terlebih lagi pada musim pancaroba seperti sekarang ini sering sekali muncul bakteri, antara lain bakteri Mycobacterium tuberculosis yang merupakan penyebab tuberkulosis dan bakteri Staphylococcus aureus yang merupakan penyebab diare. Itu sebabnya, sejak lama manggis telah digunakan sebagai pengobatan tradisional untuk masalah seperti diare, disentri, dan gangguan buang air kecil.

Jadi, Anda tak perlu khawatir akan menurunnya produktivitas saat musim pancaroba. Tingkatkan daya tahan tubuh dengan berbagai cara, terutama dengan mengonsumsi bahan alami bermanfaat kesehatan seperti kulit manggis. [ACA]

foto: shutterstock

noted: Tingkatkan Daya Tahan Tubuh di Musim Pancaroba