Selama 31 tahun, perayaan Imlek hanya menempati ruang privat dan jauh dari ingar-bingar. Tradisi Imlek ini kembali dihidupkan pada 2000 oleh Presiden Abdurahman Wahid dan setiap warga keturunan China di Indonesia bebas merayakannya. Inilah tiga kota yang punya perayaan Imlek yang khas.

Solo

 

tiga kota dengan perayaan imlek yang khas

Grebeg Sudiro selalu mewarnai perayaan Imlek di Solo. Digelar di sekitar Pasar Gede, acara ini merupakan wujud akulturasi budaya Jawa dan China di Solo, yang pada akhirnya menjadi sebuah perayaan lintas etnis.

Kirab gunungan kue keranjang, cakwe, aneka buah, dan sayur diarak di sekitar kawasan Sudiroprajan. Arak-arakan ini diikuti pawai kesenian baik dari budaya China maupun Jawa; pertunjukan barongsai, Reog Ponorogo, tarian tradisional, adat keraton, hingga kesenian kontemporer bisa dinikmati. Arak-arakan berhenti di depan Kelenteng Tien Kok Sie di depan Pasar Gede.

tiga kota dengan perayaan imlek yang khas

Grebeg Sudiro pun menjadi jembatan mengulik riwayat orang-orang China yang telah hadir di Solo sebelum Keraton Kasunanan berdiri. Puncak perayaan ini adalah perebutan hasil bumi, makanan seperti kue keranjang dan cakwe, hingga aneka buah dan sayur yang disusun membentuk gunung. Menyambut Imlek yang jatuh pada 5 Februari 2019, Pasar Gede kini telah bersolek dengan 5 ribu lampion yang akan mulai dinyalakan pada 28 Januari 2019.

Riau

Bagi warga Selatpanjang, Riau, Festival Perang Air atau Cian Cui menjadi bagian yang tak terlewatkan kala Imlek. Pada festival ini, setiap warga mengeluarkan berbagai perangkat seperti ember, pistol air, gayung, atau apapun yang bisa dimodifikasi untuk menyemprotkan air. Mereka lalu berkeliling kota, di rute-rute yang telah ditentukan, menggunakan bentor dan saling menyemprotkan air saat berpapasan dengan kelompok lain.

tiga kota dengan perayaan imlek yang khas

Tua, muda, dan warga dari seluruh etnis hingga wisatawan lebur dalam perayaan yang berlangsung selama 6 hari ini, mulai dari pukul 4 sore hingga 6 sore. Meski tidak berakar dari nilai budaya, Cian Cui berhasil menarik wisatawan domestik maupun mancanegara setiap tahunnya.

Semarang

Pasar Imlek Semawis menjadi pusat perayaan Imlek di Semarang dengan menghadirkan bazar makanan kuliner khas Semarang, dimeriahkan berbagai pertunjukan kesenian dan tradisi khas China, seperti barongsai, wushu, wayang potehi yang terbilang jarang ditemui di Indonesia, dan perjamuan Tok Panjang.

tiga kota dengan perayaan imlek yang khas
Foto-foto: Shutterstock.com

Perjamuan Tok Panjang dihadirkan di Semarang sejak 2016. Ini adalah tradisi makan bersama di malam Imlek dengan menghadirkan rupa-rupa menu khas China di atas meja sepanjang 200 meter. Ada beragam menu yang sudah dimodifikasi halal, seperti lumpia cap go meh, sup shanghai, nasi ayam hainan, hingga jajanan pasar yang disantap bersama dengan mengundang berbagai perwakilan masyarakat dan komunitas. Tradisi utama dari Tok Panjang tak lain berkumpul bersama dengan sanak saudara untuk menikmati hidangan, yang mengutamakan kebersamaan.

Memasuki minggu terakhir bulan Januari, sudut-sudut Pecinan pun mulai bersolek. Rangkaian lampion merah menghiasi, berbagai ornamen khas China mewarnai, jangan lupa untuk segera memutuskan pilihan destinasi. [ADT]