The Unbearable Weight of Massive Talent, Ketika Nicolas Cage Memerankan Nicolas Cage

Kehidupan bintang film tak selamanya cerah-cemerlang. Ada masanya mulai memudar dan harus memutar haluan agar bisa bertahan. Itulah yang dialami Nicolas Cage dalam The Unbearable Weight of Massive Talent.

Di jagat perfilman dunia, Nicolas Cage adalah nama besar. Nama aslinya sebenarnya Nicolas Kim Coppola. Ia masih terhitung keponakan sutradara legendaris Francis Ford Coppola serta bersepupu dengan Sofia Coppola. Namun, karena tak ingin dituduh nepotisme, ia mengubah nama menjadi Nicolas Cage.

Sejak merintis karier awal dekade 1980-an, Cage telah terlibat lebih dari 100 film dan sempat termasuk jajaran aktor dengan bayaran paling mahal pada tahun 2000-an.

Berkat kemampuan aktingnya, Cage meraih penghargaan bergengsi Academy Award 1996 untuk aktor terbaik pada film Leaving Las Vegas. Namanya pun kemudian ditabalkan dalam Hollywood Walk of Fame pada 1998.

Hingga kini, Cage masih aktif, meski untuk generasi milenial ia mungkin lebih dikenal melalui meme karakter-karakter yang diperankannya.

Pada The Unbearable Weight of Massive Talent, Cage dikisahkan telah kehilangan pamor dan mengalami kesulitan keuangan. Sementara itu, hubungan dengan anak perempuannya Addy (Lily Sheen) dan mantan isterinya (Sharon Horgan) pun tak baik.

Gagal mendapatkan peran yang diinginkan untuk mengangkat kembali namanya, Cage harus menerima tawaran dari seorang miliarder penggemar yang bersedia membayar 1 juta dollar AS untuk hadir di pesta ulang tahunnya.

Belakangan, masalah muncul karena ternyata sang miliarder Javi Gutierrez (Pedro Pascal) adalah gembong kriminal yang menculik putri seorang politisi.

Bintang dan penggemar

Bagi penggemar fanatik Cage, film aksi komedi ini dijamin akan sangat memuaskan. Terdapat banyak sekali referensi pada film-film Cage terdahulu.

Cage digambarkan sebagai seorang yang sangat percaya diri dengan bakat akting yang dimilikinya. Ia menjadi pribadi egosentris yang menuntut semua orang mengetahui dan menyukai apa yang ia kerjakan.

Hal itu justru merusak hubungan dengan Addy, anak perempuannya yang memasuki usia remaja. Sejak kecil Addy dipaksa untuk menonton semua film-filmnya sehingga ia akhirnya muak dan memberontak.

Sebaliknya dengan Javi, yang merupakan penggemar fanatik. Meski seorang miliarder berkuasa, ia menjadi tampak kecil, salah tingkah, dan malu-malu ketika berhadapan dengan Cage.

Hubungan bintang dan penggemar antara Cage dan Javi yang berawal dari keterpaksaan, dalam waktu singkat berkembang menjadi saling hormat dan mengagumi.

Terdapat sejumlah adegan Cage dan Javi yang mungkin lebay dan sekadar menghadirkan komedi. Namun, ternyata dapat menampilkan kekuatan chemistry antara keduanya.

Pasang-surut hubungan Cage dan Javi menjadi sajian utama film ini. Lebih kuat ketimbang konflik dengan Addy.

Antara fakta dan fiksi

Pedro Pascal sebagai Javi dan Nicolas Cage sebagai dirinya sendiri dalam The Unbearable Weight of Massive Talent. Kredit foto: Katalin Vermes/Lionsgate

Film ini mengaburkan batas antara fakta dan fiksi. Saat Cage memerankan dirinya sendiri, penonton akan terbawa pada asumsi bahwa demikianlah karakter Cage sesungguhnya.

Penggemar Cage akan diajak memikirkan ulang karakter-karakter Cage pada film terdahulu yang mungkin selama ini dianggap begitu luar biasa.

Namun, film ini menghadirkan kacamata lain sehingga karakter-karakter itu terasa menggelikan dan wajar jika kemudian banyak dijadikan meme. Cage misalnya baru menyadari betapa jeleknya potongan rambutnya saat menodongkan pistol emas di film Face/Off ketika melihat patung lilin dirinya pada koleksi Javi.

Bagi yang bukan penggemar Cage dan tidak memiliki referensi film-film terdahulu, film ini tetap dapat dinikmati sebagai film aksi-komedi yang menghibur.

The Unbearable Weight of Massive Talent dapat ditonton di bioskop mulai hari ini, Rabu (20/4/2022). Jangan lupa, tetap patuhi protokol kesehatan demi keamanan bersama.