Penggemar film horor supranatural dapat menguji nyali dalam kisah pengusiran setan terbaru bertajuk The Pope’s Exorcist. Masih mengandalkan formula yang itu-itu juga, penampilan Russell Crowe menjadi pembeda.

Setelah ditinggal mati oleh sang suami, Julia (Alex Essoe) bersama kedua anaknya Amy (Laurel Marsden) dan Henry (Peter DeSouza-Feighoney) kembali ke pedalaman Spanyol, ke sebuah bangunan yang menjadi biara San Sebastian. Bangunan tersebut menjadi satu-satunya peninggalan sang suami. Julia berencana merenovasi bangunan untuk kemudian menjualnya.

Namun, situasi menjadi buruk ketika salah seorang pekerja bangunan mengalami kecelakaan. Keadaan menjadi runyam ketika Henry mendadak mengalami perubahan perilaku yang tidak terjelaskan secara medis.

the pope

Bantuan ternyata datang langsung dari Vatikan. Kasus Henry yang unik membuat kepala eksorsisme atau pengusiran kuasa jahat Romo Gabriele Amorth (Russell Crowe) ditunjuk langsung menanganinya. Ternyata, Romo Amorth harus berhadapan dengan rahasia kelam yang terjadi di biara tersebut.

Terinspirasi kisah nyata

Yang membedakan The Pope’s Exorcist dari film lain yang sejenis karena mengusung karakter Romo Amorth. Sesuai film, Amorth memang memegang posisi kepala eksorsisme Vatikan. Kisah pada film ini terinspirasi oleh dua buku yang ditulis Amorth, yaitu An Exorcist Tells His Story dan An Exorcist: More Stories.

Jadi, jika ada sosok yang paling kompeten untuk mengisahkan seputar pengusiran kuasa jahat, Amorthlah orangnya. Sepanjang kariernya, Amorth telah melakukan ritual eksorsisme puluhan ribu kali. Ia menjadi sosok di garda terdepan Vatikan dalam upaya tersebut. Kedua bukunya menjadi dokumentasi dari berbagai kasus yang pernah ditangani Amorth.

Sosok yang dihormati tersebut diperankan oleh Crowe. “Nyatanya memang ada jabatan Kepala Eksorsis di Vatikan,” ujar Crowe. “Romo Gabriele Amorth adalah sosok nyata yang menjabat posisi tersebut selama 36 tahun dan terlibat dalam puluhan ribu pengusiran kuasa jahat.”

Dengan menampilkan figur Amorth, sutradara Julius Avery menggambarkan bahwa The Pope’s Exorcist merupakan pertarungan kekuatan utama dari kutub berbeda. Meski menjabat posisi penting secara struktural, sosok Amorth yang ditampilan Crowe jauh dari kesan birokrat yang elitis.

Sebaliknya, Crowe menampilkan sosok romo yang bersahaja dan cenderung cuek. Ia digambarkan bepergian naik Vespa. Ia juga acap melontarkan lelucon, bahkan dalam situasi-situasi genting yang biasanya membuat orang panik.

The Pope’s Exorcist

Crowe memang menjadi pembeda. Sebagai aktor kelas Oscar, memang penampilannya memberi warna lain pada film horor pertamanya ini. Meski secara umum alur kisah yang ditawarkan mengikuti lazimnya pakem film horor supranatural, karakter Amorth yang khas membuat kisah kelam kerasukan setan menjadi lebih menarik dan cenderung kocak.

Bukan berarti The Pope’s Exorcist kehilangan nuansa horor. Dukungan efek khusus dan pemilihan lokasi di biara tua sudah cukup menghadirkan suasana kelam. Namun, dari kacamata Amorth, peperangan melawan kuasa jahat harus dilakukan dengan cerdik dan mengikuti strategi yang jelas. Penonton dibuat paham seputar ritual pengusiran setan, tanpa merasa digurui.

Amorth juga bukan sosok yang sempurna dan tanpa cela. Justru, pengakuan akan kelemahan dirilah yang membuat seorang eksorsis dapat berkelit dari serangan balik si jahat.

Itulah yang membuat film ini menarik untuk ditonton. Lebih dari sekadar kisah horor dan aksi pengusiran setan, ada hal-hal seputar ritual tersebut yang menarik digali lebih jauh. The Pope’s Exorcist kini dapat disaksikan di bioskop-bioskop Tanah Air.

Jenis Film:
Horor, Thriller

Sutradara:
Julius Avery

Skenario:
Michael Petroni, Evan Spiliotopoulos

Produser:
Doug Belgrad, Michael Patrick Kaczmarek, Jeff Katz

Pemeran:
Russell Crowe, Franco Nero, Ralph Ineson, Alex Essoe, Peter DeSouza-Feighoney, Daniel Zovatto, Paloma Bloyd, Laurel Marsden, Carrie Munro

Durasi:
103 Menit

Rilisan:
AS

Tayang perdana:
6 April 2023

Review overview

Overall7

Summary

7The Pope’s Exorcist merupakan pertarungan kekuatan utama dari kutub berbeda. Penampilan Russell Crowe menjadi pembeda pada film ini.