Tidak ingin terjebak dalam sebuah rutinitas yang menjemukan, trio folk pop acoustic Westjamnation terbentuk. Setelah selama 4 tahun berada di kawah candradimuka dengan bermain cukup rutin di berbagai gigs, Westjamnation pada 11 Januari 2015 melepas single perdananya di Itunes berjudul “Holiday”.

Lagu ini sendiri bercerita tentang ekspresi anak muda yang jenuh terhadap kehidupan kota dan merindukan alam bebas. Hal ini jugalah yang mungkin menunjukkan ekspresi bebas Jati dalam bernyanyi. Ia kerap kali memainkan nada dalam suara “berat”-nya yang berpadu apik dengan kreativitas Adit dan Rifki memainkan ritme gitarnya.

“Lagu ini berangkat dari kecintaan terhadap alam semesta Indonesia yang selalu membuat kita bersyukur. Jadi, melalui lagu ini juga, kita seakan mengajak ngobrol dan berlibur pendengar. Ini bisa dilihat di lirik ‘Hey I know you’re working hard for your dreams in the city, but why don’t we take a little break and enjoy the beauty of the nature for a while?” cerita Jati.

Coba saja dengarkan “Holiday” ini.

[soundcloud url=”https://api.soundcloud.com/tracks/169439454″ params=”auto_play=false&hide_related=false&show_comments=true&show_user=true&show_reposts=false&visual=true” width=”100%” height=”450″ iframe=”true” /]

Memberikan suasana baru

Sejatinya, Jati dan kawan-kawan tidak pernah memberikan stempel folk di musiknya. Cap folk ini justru diberikan oleh para pendengarnya. Bisa jadi pemberian stereotip ini karena aliran folk akustik mulai banyak. “Holiday” sendiri memiliki karakter folk yang cukup kuat. Sebenarnya, Westjamnation sendiri sudah berseliweran di dunia maya, baik di Soundcloud maupun Youtube.

“Pemilihan tema yang ear-catchy dengan tone dan lirik yang berkelas merupakan karakter yang kami miliki. Jadi, memang lagu tetap ear friendly, tetapi tetap dalam suasana yang sesuai dengan representasi lagu sehingga lebih berkelas di kuping pendengar,” pungkas Adit.

Imbas positifnya, Westjamnation cukup diterima di skena musik indie Bandung dan Jakarta.  Westjamnation pun pernah menerima penghargaan The Chosen One dari program musik indie di Radio OZ Jakarta.

Seperti tidak ingin seragam dan memberikan suasana baru dalam dunia folk, trio ini kerap membalut karyanya dengan suara-suara etnik khas Indonesia di beberapa lagu lainnya. Lagu-lagu ini akan dirangkum menjadi sebuah album mini yang dijadwalkan akan dilepas ke pasar pada Maret 2015.

Dalam penggarapan album ini, Westjamnation mendapatkan kesempatan untuk bekerja sama dengan peraih Peramu Rekam Terbaik 2012 dan 2014 versi Anugerah Musik Indonesia, Eko Sulistyo. Westjamnation dibimbing dari proses rekaman awal hingga akhir proses rekaman.

Penggarapan lagu ini juga tidak lepas dari dukungan beberapa pemusik pendukung, seperti Dias Darmawan dari The Authentics yang memainkan cajon, Yohanes Mbasa dengan flute dan saxophone, serta Margaretha Quina sebagai penyanyi latar (keduanya dari Paroeh Waktoe). Masih ada Dennis Arwindra pada bas dan Ipoer Sapto Poernomo pada perkusi.

“Kita mau memberikan yang terbaik untuk karya perdana ini. Oleh sebab itu, kita merasa bersyukur banget bisa kerja sama bareng Mas Eko (Sulistyo) yang biasa pegang Tohpati dan Erwin Gutawa. Kita bisa belajar banyak dan makin semangat bikin karya yang lebih baik lagi,” pungkas Rifki. [VTO]

Video

noted: terbang bebas bersama westjamnation