Seru dan menegangkan. Itulah yang kita rasakan saat melihat para drifter beraksi di sirkuit drifting. Di balik kepiawaian drifter melancarkan aksi memukau, terdapat teknologi penambah traksi yang canggih sehingga dapat bermanuver dengan lebih optimal, yaitu limited slip differential (LSD).

Pada dasarnya, LSD adalah teknologi yang penambah traksi kala mobil mengalami slip. Sementara itu, mengutip dari Wikipedia, traksi sendiri adalah gaya gesek maksimum yang bisa dihasilkan antara dua permukaan tanpa mengalami slip.

Tak heran, LSD memiliki andil besar terhadap handling kendaraan, serta ikut memaksimalkan keamanan dan kenyamanan berkendara. Mobil-mobil off road, mobil balap, atau khusus untuk drifting biasanya sudah dilengkapi dengan komponen tersebut agar bisa dikendalikan dengan baik.

Dahulu, fitur ini hanya terdapat pada mobil-mobil balap. Namun, seiring perkembangan teknologi dan kebutuhan konsumen, kini, teknologi tersebut telah menjadi standar pada mobil-mobil terbaru, khususnya jenis sport utility vehicle (SUV).

LSD memiliki keterkaitan erat dengan performa mesin atau horse power (Hp) kendaraan. Mobil dengan Hp besar tentu membutuhkan traksi yang juga besar. Untuk itulah dibutuhkan LSD sebagai sebuah sistem penambah traksi. Lalu, di mana komponen ini berada?

Posisi penambah traksi

Pada mobil dengan sistem penggerak roda belakang atau dikenal dengan rear wheel drive (RWD), komponen ini dipasang pada bagian gardan. Sementara untuk mobil berpenggerak roda depan atau front wheel drive (FWD), alat ini dipasang pada bagian transmisi. Semua memiliki fungsi sama, penambah traksi.

LSD sangat dibutuhkan pada mobil-mobil off road karena berpengaruh pada keamanan dan kenyamanan. Alat ini diciptakan untuk menambah daya dorong pada kedua roda penggerak jika salah satu roda memiliki traksi, sementara yang lain hanya berputar tanpa traksi. Artinya, komponen ini juga tidak semata-mata untuk meningkatkan “tarikan”, tetapi juga memiliki fungsi meminimalkan terjadinya selip atau mobil tergelincir.

Di negara-negara yang mengalami musim salju, LSD juga membantu kendaraan menembus medan salju. Melaju di jalan licin atau basah dengan kecepatan tinggi juga tidak menjadi masalah besar bagi pengemudi yang mobilnya telah dilengkapi dengan LSD.

Baca juga : Antara Bahan Bakar, Otomotif, dan Lingkungan

Jenis limited slip differential

Apabila digolongkan berdasarkan karakteristiknya, LSD dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni LSD yang sensitif terhadap kecepatan dan LSD yang sensitif terhadap torsi. Namun, berdasarkan mekanismenya, komponen ini dibagi menjadi tiga, yaitu Viscous LSD, Clutches LSD, dan Ratchet LSD (Geared LSD).

Viscous LSD menjadi salah satu LSD yang umum digunakan. Perangkat penambah traksi ini dilengkapi dengan satu set friction disc dan plat baja ini mampu meningkatkan kenyamanan pada mobil yang digunakan sehari-hari. Dengan sebuah fluida yang terdapat pada sistem, jika salah satu roda berputar secara berlebih, cairan ini akan mengental sehingga menimbulkan efek mengunci pada roda tersebut. Nah, dengan menguncinya salah satu roda, tenaga akan disalurkan ke roda lainnya.

Sementara untuk mobil yang digunakan drifter dalam menjalankan aksinya, biasanya dilengkapi dengan Clutches LSD yang memiliki gigi poros berbentuk kerucut. Sementara itu, Geared LSD lebih banyak disematkan pada kendaraan-kendaraan berpenggerak empat roda atau 4WD lantaran dapat digunakan untuk mengatur torsi antara as roda depan dan as roda belakang. Meskipun disebut-sebut dapat menurunkan kenyamanan berkendara, Geared LSD sangat optimal saat digunakan pada jalan kering.

Foto: Shutterstock.com