“Saya ingin menerbitkan novel.” Apakah Anda termasuk salah satu orang yang pernah mengungkapkan kalimat di atas? Banyak orang yang memiliki keinginan untuk menjadi penulis lepas (freelance writer). Namun, tidak jarang orang melepaskan impiannya di tengah jalan. Alasannya sederhana, tulisan tidak pernah dimuat di media massa.

Sebenarnya tidak hanya di media massa seperti majalah dan koran, melalui blog, seseorang pun bisa mendapatkan pemasukan dari iklan. Bahkan, kini blog yang dibukukan pun mulai banyak. Tetap saja, kepuasan saat menerbitkan novel sendiri tiada duanya. Sayangnya, menerbitkan novel sendiri atau menjadikan diri sebagai penulis lepas belum tentu menjamin kesejahteraan finansial. Tantangannya memang cukup banyak.

Selain tulisan tidak terpampang di media massa, naskah yang ditolak penerbit adalah permasalahan penulis lainnya. Banyak penulis yang harus merelakan naskah tulisannya ditolak, tidak hanya 1–2, tetapi bahkan hingga puluhan penerbit buku.

Joanne Kathleen Rowling, salah satunya. Buku Harry Potter yang ditulisnya harus mengalami banyak penolakan dari berbagai penerbit buku sampai akhirnya diterima, diterbitkan, dan menjadi bestseller.

Namun, tidak semua orang mengalami hal yang sama seperti Joanne. Galih (28), seorang penulis lepas menuturkan bahwa novel yang diterbitkan tidak menjadi salah satu bestseller. Penjualannya sedang-sedang saja. Pemasukan dari hasil menulis novel pun tidak seberapa. Siasatnya, karya yang ditulis haruslah menjadi bestseller jika ingin sukses seperti JK Rowling.

Lain halnya dengan Ria (31). Menulis dan mengirimkan hasil karya ke penerbit bukanlah hal yang pertama kali dilakukannya. Namun, siapa nyana bila ia tidak mendapatkan royalti atas penjualan bukunya?

Ternyata, penerbit buku yang menerbitkan hasil karya Ria melakukan penggantian nama penulis. Tulisan yang dicetak menjadi buku dan dipublikasikan ternyata tidak dianggap sebagai karya Ria tetapi karya penulis lain. Saat mempertanyakan hal ini, penerbit buku selalu menghindar. Agar kejadian seperti Ria tidak terjadi pada Anda, sebaiknya perhatikanlah penerbit buku yang bersangkutan. Pastikan penerbit buku kredibel dan mempunyai track record yang baik.

Dikritik pembaca atau kritikus sastra juga bukan sesuatu yang baru. Anda pun perlu menyiapkan mental menghadapi permasalahan ini. Tidak hanya penulis amatir, penulis novel Laskar Pelangi, yaitu Andrea Hirata, pun tidak lepas dari lontaran kata-kata pedas para kritikus. Menghadapi hal ini, tidak ada cara lain, kecuali tetap bersikap rendah hati, menerima semua masukan, dan memperbaiki diri. [*/MIL]

noted: Tantangan Menjadi Penulis Lepas