Beragam cara dapat kita lakukan untuk meningkatkan gaya dan penampilan, di antaranya dengan memerhatikan busana. Tidaklah berlebihan jika hendak menghadiri sebuah acara, seseorang tampak sibuk memadupadankan jenis bahan, corak, dan warna pakaian yang hendak digunakan.

Dari sejumlah jenis bahan busana, denim dapat dijadikan pilihan yang tepat untuk mendongkrak penampilan. Memang, dahulu denim identik dengan busana santai yang sering dikenakan untuk kegiatan luar ruang. Namun, seiring perkembangan zaman dan tata busana, dewasa ini mudah dijumpai pakaian resmi yang terbuat dari bahan denim.

Pengalaman menarik menggunakan bahan denim diutarakan Utami (31), seorang sekretaris sebuah perusahaan swasta di Jakarta Pusat. Ia terbilang cukup sering mengenakan busana berbahan denim, baik saat berada di kantor maupun di akhir pekan.

“Saya sering memakai denim saat kerja. Waktu ada rapat atau kegiatan yang agak resmi, saya lebih suka memilih blazer denim sebagai pelengkap busana. Selain tampil lebih percaya diri, bahan tersebut membuat saya tampak lebih dinamis,” ujar Utami.

Terkait model maupun warna, perempuan yang tinggal di Jakarta Timur itu tidak merasa kesulitan saat harus memadupadankan busana berbahan denim dengan bahan lainnya. “Sekarang banyak dijual pakaian yang terbuat dari denim. Model dan warnanya pun cukup bervariasi. Jadi saat saya ingin tampil agak formal, ya, tinggal mix and match dengan bahan lainnya. Toh, sekarang denim tidak hanya tersedia dalam bentuk celana atau kemeja yang terlihat kasar dan kaku. Nah, kalau di hari libur, jika ingin pergi, biasanya saya mengenakan celana jins yang tak lain merupakan jenis bahan denim,” tambahnya mantap.

Celana jins juga sering dijadikan salah satu pakaian favorit para selebritas. Belum lama ini, sebuah stasiun televisi swasta menyiarkan mendatangkan seorang selebritas Indonesia yang mempunyai sebuah celana jins kesukaannya. Bintang tamu tersebut menjelaskan, celana jins yang menjadi kebanggaannya itu jarang dicuci. Bukan dalam hitungan hari atau minggu, celana berwarna biru muda yang dibawanya saat itu belum dicuci selama 6 bulan. Wow!

Masyarakat yang sedang menyaksikan acara tersebut tentu kaget dan bertanya-tanya, bagaimana rasanya menggunakan celana yang sudah tidak dicuci selama itu? Namun, terlepas dari alasan sibuk atau malas sehingga celana jins tersebut tidak dicuci, bahan denim memang ada yang sengaja diciptakan dengan spesifikasi tertentu. Meski tidak dicuci dalam rentang waktu cukup lama, jins tersebut tetap memiliki warna biru muda seperti saat dibeli. Bahan tersebut juga tetap bersih, nyaman, dan tidak menimbulkan bau.

Sekilas denim dan jins

Jins, salah satu jenis pakaian berbahan denim, telah banyak digunakan pada akhir abad ke-18, yakni oleh para pekerja tambang di Amerika Serikat (AS). Kala itu, denim secara tradisional diciptakan berwarna biru berkat penggunaan pewarna indigo.

Meski banyak digunakan pada abad ke-18, denim yang menjadi bahan dasar pembuat jins ternyata sudah dikenal oleh masyarakat Italia pada abad ke-17. Sebuah sumber mengabarkan, ada lukisan yang dibuat pada abad ke-17 yang menggambarkan kehidupan masyarakat Italia bagian utara yang mengenakan denim sebagai pakaian sehari-hari.

Di sisi lain, banyak orang percaya bahwa denim berasal dari Perancis. Hal ini lantaran serge, sebutan untuk denim, diproduksi di Nimes, Perancis. Karena berasal dari Nimes, maka dikenal serge de Nimes, atau disingkat denim.

Terlepas dari asal mula denim ataupun jins, bahan pakaian tersebut semakin dikenal dan diminati banyak orang. Model dan warnanya pun semakin beragam. Jadi, apakah Anda siap untuk tampil trendi dan dinamis? [BYU]

noted: tampil trendi dan dinamis