Keunikan Nusantara tak hanya bermuara pada obyek wisata alam. Masih banyak nilai sosial, budaya, serta sejarah bangsa yang tersimpan dalam berbagai obyek, termasuk pasar barang antik yang menjadi surga bagi pencinta maupun kolektor barang kuno. Melalui barang-barang tersebut, Anda justru dapat menemukan banyak kenangan sarat sejarah dan budaya yang tak terkira nilainya. Berikut ini sejumlah pasar yang tersebar di berbagai daerah di Nusantara dengan ciri khas masing-masing.
Palembang
Mencari barang antik di Kota Pempek ternyata terbilang mudah. Bertandanglah ke Pasar Cinde yang letaknya tak jauh dari Jembatan Ampera. Akan tetapi, Anda jangan salah singgah. Palembang memiliki dua Pasar Cinde yang saling berdampingan dengan karakteristik yang berbeda. Pasar pertama menyediakan keperluan sembako. Sementara itu, pasar kedua menawarkan barang-barang loak dan menempati sejumlah ruas jalan, yaitu Jalan Karet, Jalan Raden Muhamad, Jalan Raden Nangling, dan Jalan Cinde Welan, serta Lorong Kebon.
Hadir sejak era 1960-an, Pasar Cinde tak sekadar menjual barang-barang tua seperti beragam piring hitam, mesin ketik, mesin jahit, dan sepeda antik. Aneka barang keluaran terbaru dengan harga miring pun tersedia, salah satunya adalah suku cadang sepeda motor bagi penggemar otomotif. Anda dapat mengunjungi pasar ini mulai pukul 03.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB.
Yogyakarta
Wisatawan domestik barangkali cukup familier dengan Pasar Beringharjo atau deretan Malioboro. Namun, bagaimana dengan Pasar Klithikan Pakuncen (PKP)? Dalam bahasa Indonesia, “klithikan” dapat diartikan sebagai barang bekas. Jadi, jangan heran jika Anda akan menemukan beragam barang lawas nan unik.
Terletak di Jalan HOS Cokroaminoto 34, Pasar Klithikan Pakuncen merupakan salah satu revitalisasi pasar tradisional di Yogyakarta. Sejak dibuka pada 2007 silam, pasar ini telah menaungi ratusan pedagang dengan beragam jenis barang yang dijajakan, baik bekas maupun baru, mulai dari pakaian, aksesori, barang antik, peralatan elektronik, sepatu, hingga onderdil kendaraan. Anda yang ingin menjual barang barang-barang bekas pun dapat mengunjunginya.
Jakarta
Siapa yang menyangka jika kini jalan yang memanjang di belakang Stasiun Cikini justru diramaikan kios-kios penjual barang antik. Menurut cerita yang berkembang, kegiatan pasar telah dimulai sekitar 1960-an dengan kehadiran sejumlah pedagang loak yang menjual barang-barang kebutuhan rumah tangga. Namun, mereka tidak menyadari bahwa di antara sekian barang bekas yang dijajakan terdapat barang antik yang memiliki nilai jual tinggi. Alhasil, sejak saat itulah mereka mulai serius menjual barang-barang antik dari berbagai wilayah.
Berlokasi di Jalan Surabaya, Menteng, Jakarta Pusat, puluhan kios berjajar dengan aneka barang antik. Mulai dari lampu hias, hiasan dekoratif hunian berupa patung atau keramik, piringan hitam, hingga alat-alat elektronik. Para pencinta fotografi pun dapat berburu beragam jenis kamera analog kuno, tetapi masih bisa dimanfaatkan. [*/GPW]
noted: surga barang lawas di nusantara
foto: shutterstock