Anak-anak sangat membutuhkan asupan makanan bergizi. Selain untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya, makanan bergizi bermanfaat merangsang perkembangan otaknya. Bila anak-anak tercukupi kebutuhan gizinya, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang cerdas.

Di samping itu, makanan bergizi membantu menjaga daya tahan tubuh anak selama masa pandemi ini. Mereka tidak akan mudah jatuh sakit sehingga tetap bisa beraktivitas secara gembira di rumah.

Kembali ke soal kecerdasan, banyak yang percaya bahwa kecerdasan adalah “bawaan bayi” alias keturunan. Istilah populernya, faktor genetik. Jika orangtuanya cerdas, anaknya pun juga cedas; kira-kira seperti itu. Padahal, banyak faktor yang memengaruhi kecerdasan seorang anak. Salah satunya, makanan yang merangsang keoptimalan pertumbuhan otaknya.

Makanan harian untuk anak sebaiknya mengandung ikan atau daging, sayuran, dan ditambah buah. Makanan bergizi lainnya juga bisa diberikan, termasuk minum susu. Menu seperti ini akan memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral utama yang akan membantu tumbuh kembang fisik dan mental anak.

Berikut ini, beberapa bahan makanan bergizi yang dinilai mampu merangsang pertumbuhan sel-sel otak anak.

Telur

Telur memiliki kandungan protein yang sangat baik untuk merangsang kecerdasaan. Selain putih telur, bagian kuningnya mengandung kolin yang dapat membantu perkembangan memori.

Ayam

Daging ayam mengandung protein hewani yang cukup tinggi dan sangat dibutuhkan bagi tumbuh kembang anak, terutama pertumbuhan otak. Selain daging, hati ayam memiliki kandungan zat besi yang tinggi.

Salmon dan kembung

Kandungan asam eikosapentanoat (EPA) dan asam lemak omega-3 pada daging salmon diyakini cukup tinggi. EPA dan omega-3 sangat baik untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan fungsi otak anak. Beberapa riset menyebutkan, anak yang tercukupi asupan asam lemak dinilai memiliki kemampuan berpikir yang lebih tajam dan menorehkan nilai yang tinggi saat diuji kecerdasannya.

Namun, bukan cuma salmon, ikan hasil tangkapan lokal Indonesia pun juga mengandung omega-3 yang tinggi. Contohnya, ikan kembung yang kandungan omega-3-nya lebih tinggi tiga kali dibanding salmon. Di samping itu, harga ikan kembung lebih terjangkau. Ikan lainnya yang juga banyak di Indonesia antara lain tongkol, tuna, dan sarden.

Oatmeal

Untuk membantu menjaga kesehatan otak arteri dan jantung anak, sebaiknya beri juga mereka oatmeal. Bahan makanan ini mengandung serat yang tinggi. Anak-anak yang rutin mengonsumsi oatmeal dinilai mampu mengerjakan tugas-tugas sekolahnya dengan lebih baik.

Buah beri

Beberapa jenis beri, seperti stroberi, beri biru, dan beri merah mengandung antioksidan dengan kadar yang tinggi serta vitamin C. Sejumlah pakar gizi juga mengungkapkan bahwa ekstrak buah beri dapat membantu perbaikan fungsi daya ingat. Bahkan, semakin kuat warnanya, semakin banyak nutrisi yang dikandungnya. Ini juga menjadi makanan bergizi yang baik untuk merangsang kecerdasan.

Kacang-kacangan

Kacang merah dan beberapa jenis kacang-kacangan lainnya mengandung protein dan karbohidrat kompleks. Kedua unsur ini akan diolah tubuh menjadi energi dan sangat baik untuk aktivitas sel-sel otak serta pertumbuhan tubuh anak. Selain itu, kacang-kacangan juga kaya kandungan serat, vitamin, dan mineral. Menurut penelitian, kacang merah dan kacang pinto mengandung asam lemak omega-3 yang bermanfaat untuk pertumbuhan dan fungsi otak.

Minyak nabati

Lemak amat diperlukan untuk pertumbuhan otak anak, khususnya pada usia dua tahun ke bawah. Pada usia 0-2 tahun, komposisi lemak dalam asupan makanan bisa mencapai 35-50 persen dari total kalori anak. Nah, lemak juga bisa didapat dari minyak nabati, contohnya minyak sawit, minyak biji bunga matahari, minyak kelapa, dan minyak zaitun. Minyak nabati ini bisa ditambahkan ke dalam makanan pendamping ASI untuk memenuhi kebutuhan lemaknya.

Nah, itulah beberapa sumber makanan yang disarankan untuk membantu meningkatkan kecerdasan dan menjaga kesehatan anak. Masih ada banyak bahan makanan lain yang ada di sekitar kita, mulai dari daging, sayuran, hingga buah-buahan. [*]

Baca juga5 Jenis Makanan untuk Bantu Mengatasi Insomnia