Pagi itu, Sabtu (17/10), kawasan Brawijaya 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sudah ramai. Banyak kendaraan sudah parkir memadati kawasan sekitarnya. Anehnya, orang-orang yang meramaikan acara itu mayoritas adalah laki-laki. Ya, SMA Pangudi Luhur Jakarta (SMA PL) sedang mengadakan reuni akbar dalam rangka merayakan hari jadi ke-50.

Di depan pagar SMA Pangudi Luhur, para alumnus dengan berbagai warna baju yang sudah disepakati berdasarkan angkatan, berkerumun untuk melakukan registrasi. Seketika, kerumunan itu dikagetkan dengan segerombolan orang yang melakukan marching in sembari bernyanyi Mars Pangudi Luhur. Rombongan itu adalah alumni PL angkatan 1979. Seketika suasana pecah saat rombongan itu sampai. Pelukan, canda, dan tawa dengan kata-kata yang sopan hingga sarkastis terlontar.

Memasuki ke halaman sekolah, suasana sudah diubah layaknya sebuah pentas seni (pensi). Sebuah panggung besar berdiri ditemani gerai para sponsor yang mengelilingi lapangan sekolah. Di kejauhan, suara riuh menjadi pusat perhatian sesaat karena seorang laki-laki sedang “berakrobat” bergantung terbalik dengan kepala menghadap bawah. Herannya, dia tidak panik melainkan tertawa sembari berserapah kepada rekan-rekannya yang memeganginya.

Sebagian orang bersama-sama mengelilingi sekolah karena ingin melihat perkembangan dan perubahan secara fisik yang terjadi di SMA PL. Yang mengundang decak kagum adalah lapangan basket yang baru di lantai tiga lengkap dengan fasilitas lift. Sebagian lainnya sibuk berfoto bersama dan mendokumentasikan seluruh momen dengan rekan sejawat di berbagai sudut sekolah.

Riuh rendah suara pun menjadi khidmat kala lagu Indonesia Raya berkumandang. Seluruh orang yang datang seketika menjadi bernostalgia saat Mars Pangudi Luhur diputar. Serentak suasana menggetarkan terjadi karena seisi sekolah bernyanyi bersama. Suasana semakin heboh kala Mars Pangudi Luhur dimainkan dalam balutan rock sekaligus menandai pembukaan acara reuni akbar ini. Reuni akbar ini juga dimeriahkan penampilan dari beberapa alumnus yang sudah menjadi musisi, pemberian CSR, hingga peluncuran seragam baru SMA PL.

Momen perubahan

Tidak seperti reuni biasanya, reuni akbar SMA PL ini seakan tidak memandang status junior dan senior. Para alumni, guru, yayasan, dan orangtua murid seakan ingin menunjukkan bahwa SMA PL tidak lagi memiliki budaya kekerasan seperti yang distigmakan banyak orang.

“Ini adalah kesempatan yang tepat untuk menjadi lebih baik. Tidak ada lagi bullying. Kita semua di sini melepaskan pangkat, status, jabatan, dan kasta karena kita semua alumni SMA PL. Kita ingin mewujudkan PL yang baru,” ujar ketua lustrum dan alumnus angkatan ’75, Suryo Susilo.

Seperti yang diketahui, pamor SMA PL sempat meredup akibat kasus kekerasan yang diberitakan oleh media massa beberapa waktu silam. Kasus yang terkenal ini dianggap sebagai puncak dari rangkaian kekerasan yang kala itu diduga sedang marak di berbagai sekolah di Jakarta.

Padahal, SMA PL telah berhasil meluluskan 8.000 alumnus dan banyak yang telah menjadi orang sukses. Sebut saja pengusaha Ponco Sutowo dan Sandiaga Uno, Menteri Keuangan RI Bambang Brodjonegoro, Gubernur BI Agus Martowardojo, arsitek Yori Antar, musisi Anda “Bunga”, dan DJ Dipha. Dan, masih banyak lagi lulusan SMA PL yang tersebar di Indonesia dan berada di luar negeri.

Oleh karena itu, Kepala Sekolah SMA PL Bruder Titus Totok Tri Nugroho mengatakan, perubahan ini tidak bisa dilakukan sendiri. Menurutnya, seluruh stakeholders harus ikut serta melakukan transformasi ini. Hal ini bisa dilakukan melihat tingkat keakraban antaralumni yang cukup kuat. Hanya di SMA PL, siswa yang tidak lulus masih dianggap sebagai bagian dari keluarga besar sekolah.

“Umur 50 tahun ini merupakan saat yang tepat untuk evaluasi dan introspeksi untuk transfromasi kembali menjadi lebih unggul baik secara akademik maupun nonakademik. Dan, hal ini, tidak bisa dicapai secara perorangan. Kita semua harus ikut serta menjaga perubahan transformasi ini,” ujarnya.

Reuni akbar ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan yang telah dihelat para alumnus berkolaborasi dengan Yayasan Pangudi Luhur sejak Oktober 2014. Berbagai kegiatan telah diadakan, antara lain diskusi dengan berbagai tema dengan para alumnus yang kompeten, pertandingan olahraga, donor darah, gowes bareng, hingga 5K fun run.  [VTO]

noted:Selebrasi Bentangan 50 Tahun Persaudaraan