Jangan pernah menolak kesempatan yang baik. Begitu kata-kata bijak yang kerap terlontar. Namun, ada kalanya Anda tidak ingin menerima kesempatan tersebut. Selain itu, sering pula, orang-orang terdekat Anda ikut kecewa.
Siapa yang tidak ingin saat gaji naik dua kali lipat dan bisa membuat orang-orang terdekat Anda bahagia? Bukan tidak mungkin saingan Anda menatap iri akan kesempatan itu. Namun, ternyata Anda memilih untuk menolaknya dengan banyak alasan. Misalnya, sudah cukup nyaman jadi agak takut untuk pindah perusahaan, segan untuk membangun relasi baru, atau belum siap dengan tugas baru. Pokoknya, tidak ada alasan kuat untuk pindah.
Anda pasti pernah menghadapi kondisi seperti ini. Banyak yang menyesal karena tidak mengambil, tetapi ada yang cukup bahagia untuk tidak pindah. Lalu, bagaimana sebaiknya?
Pertama, beri tahu segera kepada si pemberi kesempatan itu. Anda bisa saja menyadarinya seketika itu juga, tetapi ada kalanya justru baru muncul penolakan setelah melalui beberapa kali tes. Berterimakasihlah kepada pemberi kesempatan atas tawarannya dan katakan bahwa Anda tidak bisa melanjutkan ke tahap berikutnya. Jelaskan alasannya dan hindari kata-kata yang merendahkan perusahaannya. Intinya, semakin cepat Anda memberi tahu, mereka tidak perlu lagi membuang waktu dan bisa lekas mencari kandidat baru.
Anda juga bisa memberikan peluang itu kepada teman. Tak perlu takut untuk merekomendasi kepada pihak pemberi kesempatan untuk mencoba menganalisis teman Anda. Namun, tentu saja Anda harus menanyakan dulu kepada teman yang direkomendasikan, apakah tertarik atau tidak.
Bagi perusahaan yang bonafit, rekomendasi ini akan menambah daftar karyawan yang berkualitas. Sebab, rekomendasi tentu tidak sembarangan. Beberapa perusahaan justru masih percaya dengan kualitas seseorang dari hasil rekomendasi. Siapa tahu, justru teman Anda yang beruntung dan diterima.
Pada akhirnya, jangan biarkan relasi itu terputus begitu saja. Saat memberikan kabar pengunduran diri dari proses, sebaiknya Anda juga memberikan pernyataan untuk membuka kemungkinan lagi. Misalnya dengan memberi tahu bahwa Anda bisa dihubungi kembali pada 6–12 bulan lagi jika ada lowongan atau bila masih belum ada kandidat yang sesuai.
Tak perlu takut dianggap sombong dan merasa Andalah kandidat terbaik. Sebab itu bisa menjadi cara seseorang atau perusahaan untuk mengingat Anda dan kemungkinan bisa berguna di kemudian hari. Yang jelas, bisnis dijalankan berdasarkan relasi. Perlakukan setiap pihak dengan baik dan hormat, dan Anda pun bisa mendapatkan hal yang sama. [*/VTO]