Banyak cara untuk meningkatkan produktivitas dan rutinitas pagi adalah salah satu yang paling efektif. Namun, rutinitas macam apa yang cocok untukmu? Mungkin kamu harus mengeksplorasinya untuk menemukan yang pas.

Pagi menjadi saat yang krusial karena inilah momentum untuk memulai hari, menjadikan tubuh lebih bugar, dan menentukan target-target. Sementara setelah pagi, bisa saja kita menghadapi kesibukan yang bertumpuk, interupsi, atau tenggat dadakan. Pagi hari adalah waktu yang paling memungkinkan untuk kita manfaatkan untuk diri sendiri.

Di samping itu, produktivitas bisa dipicu pola tertentu yang akan mendorong dilakukannya kebiasaan atau tindakan lain. Misalnya, kita cenderung lebih nyaman bekerja setelah ngopi atau cenderung bisa makan lebih sehat sepanjang hari jika mengawalinya dengan sarapan buah dan sayur.

Rutinitas pagi bisa menjadi pemicu bagi kita untuk menjalani sepanjang hari dengan lebih bersemangat dan produktif. Namun, rutinitas yang diperlukan setiap orang tidak sama. Rutinitas yang satu bisa jadi cocok untuk temanmu, tetapi belum tentu bagi kamu. Oleh karena itu, kita butuh mengeksplorasinya.

1. Merapikan tempat tidur

Ya, sesederhana itu. Merapikan tempat tidur, menyikat gigi, mandi, bercukur, atau merias diri mungkin terdengar seperti nasihat orangtua. Namun, rutinitas tradisional ini ternyata memang benar-benar bermanfaat untuk membantu membuat sisa hari setelah pagi lebih teratur.

Ini juga membantu otak merunutkan pekerjaan secara lebih sistematis.  Rutinitas ini boleh juga diikuti kebiasaan kecil lain, seperti mendengarkan musik atau membaca buku.

2. Berolahraga

olahraga pagi

Terdengar seperti saran klasik pakar kesehatan? Lagi-lagi, mereka benar. Menjaga tubuh bugar adalah cara yang baik untuk membuat otak terjaga dan bisa berfungsi optimal. Urgensi untuk menjaga daya tahan tubuh juga kian tinggi di tengah pandemi Covid-19 ini.

Oleh karena itu, bagus kalau kamu bisa menjadikan olahraga sebagai bagian dari rutinitas pagi. Tak perlu muluk-muluk dulu. Peregangan 10 menit, ikut tutorial tari modern atau aerobik di Youtube, yoga, atau naik-turun tangga 10 menit cukup untuk melatih rutinitas baru. Olahraga pagi juga cocok untuk kamu yang kesulitan menyisihkan waktu untuk berolahraga pada sore atau malam hari.

3. Meditasi

berolahraga meditasi

Ada juga yang bisa menjadi lebih produktif dengan mengawali hari dengan bermeditasi. Ini membantu kita merasa lebih tenang dan fokus. Ciptakan atmosfer yang nyaman, misalnya dengan musik lembut atau aromaterapi yang membantu kita lebih berenergi.

4. Belajar atau update informasi baru

belajar hal baru

Ini terutama dibutuhkan ketika jenis pekerjaanmu adalah yang menuntutmu untuk selalu memutakhirkan informasi dengan cepat. Bedanya, ini tak langsung masuk ke pekerjaan, hanya hal yang berhubungan dengan itu. Misalnya, kamu bekerja di bagian pengembangan produk dan paginya membaca tentang berbagai inovasi yang telah dibuat untuk fungsi produk tertentu.

Bisa juga kamu belajar lewat kursus daring atau belajar bahasa. Hal-hal ini melatih kemampuan belajar otak dan membantumu untuk merasa tidak mandek.

5. Membuat perencanaan

membuat perencanaan

Latihan mental adalah strategi kunci yang digunakan sejumlah atlet untuk memastikan performa mereka baik. Dengan membayangkan secara detail apa saja yang mesti dilakukan, performa tetap terjaga meski mungkin kita sedang berada di bawah tekanan.

Kita bisa menerapkan strategi dengan dampak yang hampir sama dengan membuat perencanaan di pagi hari. Jangan hanya menulis daftar yang mesti dikerjakan, tetapi bayangkan pula bagaimana mengerjakannya. Apa yang mungkin menjadi hambatan? Apa atau siapa yang bisa membantu? Strategi ini cocok khususnya untuk kamu yang punya jadwal yang sangat sibuk.

6. Langsung bekerja

bekerja pagi

Ada juga tipe pekerja yang ini. Langsung bekerja segera setelah bersiap habis bangun tidur. Ini cocok untuk kamu yang waktu-waktu paling produktifnya adalah pada pagi hari. Karena itu, mengerjakan hal prioritas di pagi hari adalah kuncinya.

Rutinitas ini efektif karena kita tidak hanya mengoptimalkan waktu yang tersedia, tetapi juga menggeser produktivitas ke waktu yang lebih dini. Jika bisa menyelesaikan pekerjaan lebih awal, kita tak akan terburu-buru mengejar tenggat pada sore hari. Kebiasaan ini juga cocok diterapkan ketika kita sedang punya tujuan atau proyek penting yang membutuhkan waktu lama untuk dirampungkan.