Biro penyelidik federal AS atau FBI dipusingkan pembunuhan serial yang misterius. Pasalnya, pembunuhan terjadi di tengah keluarga dalam rumah terkunci yang tidak memiliki tanda-tanda masuk dengan paksa. Boleh jadi, pembunuhan dilakukan oleh salah satu anggota keluarga atau seseorang dari luar tetapi dikenal baik. Menariknya, pembunuhan terjadi dalam keluarga yang memiliki seorang anak perempuan yang akan berulang tahun.
Baca juga: Ketika Nicolas Cage Memerankan Nicolas Cage
Untuk mengurai misteri, FBI menugaskan perempuan agen yang masih muda, Lee Harker (Maika Monroe). Sosok Harker dianggap tepat karena ia juga tak kalah “misterius”. Ekspresi wajahnya selalu datar, cenderung kosong. Namun, ia memiliki insting yang tidak terjelaskan, tetapi dapat menemukan sejumlah petunjuk penting. Di antaranya, ia memecahkan pesan tersandi dalam kode-kode yang sulit dipahami.
Apakah memang Harker benar-benar memiliki kemampuan khusus? Atau ia sebenarnya memiliki hubungan dengan pembunuh serial yang kemudian dikenal sebagai “Longlegs”? Film ini menawarkan kisah mencekam yang amat menjanjikan.
Di luar nalar
Longlegs boleh jadi mendapat respons yang amat beragam. Sebagai kisah horor, film ini tidak banyak bertumpu pada adegan-adengan mengejutkan (jump scare). Atmosfer horor justru hadir dari situasi mencekam yang di luar nalar. Misalnya saja ketika Harker dengan tepat memprediksi sebuah lokasi sebagai persembunyian Longlegs.
Baca juga: Kuyang, Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai
Hal-hal di luar logika memang menantang dan acap membuat tidak nyaman. Apalagi ketika berlangsung cepat tanpa dapat diantisipasi. Penonton pun akan gelagapan. Ditambah aksi pembunuhan brutal di dalam keluarga, tak pelak menjadi thriller yang amat mencekam.
Namun, bagi sebagian lagi, boleh jadi akan terasa konyol. Itu yang terjadi misalnya ketika Harker berusaha mengejar sosok mencurigakan yang menyelinap ke dalam rumahnya. Alih-alih mengendap-ngendap tanpa suara, Harker justru kian kemari dengan napas memburu yang begitu kentara.
Sosok Longlegs yang diperankan Nicolas Cage benar-benar karakter antagonis yang problematik. Bukan penampakannya saja yang unik. Pertama kali tampil, penonton boleh jadi mengira ia adalah perempuan tua yang kurang waras. Dan konon memang untuk karakter itu, Cage terinspirasi sosok ibunya yang dalam situasi tertentu, suaranya terdengar amat menakutkan.
Nyatanya, Longlegs adalah sosok laki-laki berkulit pucat dan berambut gondrong tak terurus. Sikapnya pun amat nyentrik dan cenderung kurang waras. Bagaimana mungkin sosok seunik itu bisa menjadi pembunuh serial yang meneror keluarga baik-baik dengan pembunuhan yang amat brutal?
Sutradara dan penulis Osgood Perkins dengan jeli mengurai satu per satu hal-hal yang tadinya seperti berantakan dan tidak berhubungan, pelan-pelan mulai menampakkan benang merah.
Penampilan Nicolas Cage dan Maika Monroe amat prima di film ini. Hanya saja, mungkin tidak semua penonton sepakat akan arahan perannya. Bagi sebagian memang amat mengganggu dan terasa mencekam. Tapi, bagi sebagian lain boleh jadi konyol dan terasa dibuat-buat.
Bagi penggemar Cage, Longlegs tidak boleh dilewatkan. Meski berhubungan dengan hal-hal yang berhubungan dengan kekuatan jahat supranatural, film ini bukanlah tentang hantu yang menakutkan. Horor yang ditawarkan lebih kepada hal-hal di luar nalar yang mengganggu pikiran. Longlegs menurut rencana akan mulai diputar di bioskop-bioskop Tanah Air, Rabu (17//7/2024). Jangan sampai ketinggalan.
Review overview
Summary
8Kisah tentang perempuan muda agen FBI yang ditugaskan mencari pembunuh serial yang dengan brutal membunuh satu keluarga.