SUMMARY

Kisah tentang pasangan yang menikmati indahnya cinta tetapi harus dipisahkan oleh penyakit mematikan sehingga mereka harus memutuskan mengisi waktu tersisa.

Jenis FilmDrama, Romansa
ProduserAdam Ackland, Benedict Cumberbatch
SutradaraJohn Crowley
SkenarioNick Payne
PemeranAndrew Garfield, Florence Pugh, Grace Delaney, Lee Braithwaithe, Aoife Hinds, Adam Jones
RilisanStudio Canal
RATING KLASIKA
0 /10
live

We Live in Time hadir sebagai eksplorasi sinematik yang memadukan cinta dan persepsi waktu, menyentuh berbagai aspek emosi manusia. Disutradarai oleh John Crowley, yang sebelumnya sukses dengan Brooklyn (2015), film ini menawarkan pengalaman visual dan emosional yang intim, didukung penampilan luar biasa dari Andrew Garfield dan Florence Pugh.

Film ini berkisah tentang Tobias (Andrew Garfield), seorang pria yang baru bercerai dan terjebak dalam rutinitas korporat. Tanpa sengaja, ia bertemu dengan Almut (Florence Pugh), seorang koki berbakat yang ambisius.

Hubungan mereka digambarkan melalui tiga periode waktu berbeda, menghadirkan momen-momen tak terduga yang mencerminkan kerumitan cinta. Dengan alur non-linear, film ini menunjukkan bagaimana cinta tidak hanya tentang kebahagiaan, tetapi juga tentang kegetiran, pengorbanan, dan pertumbuhan.

live

Penampilan memikat

Penampilan Florence Pugh sebagai Almut benar-benar memikat, terutama dalam adegan di mana dia harus memilih antara ambisi profesional dan hubungan pribadinya. Andrew Garfield memberikan kedalaman pada Tobias, terutama dalam adegan yang menunjukkan transformasi emosionalnya saat menghadapi tantangan hubungan mereka. Chemistry keduanya sangat nyata, menciptakan hubungan yang terasa hidup dan autentik.

Florence Pugh telah menunjukkan kemampuan aktingnya yang luar biasa dalam berbagai genre film. Dia pertama kali menarik perhatian publik melalui perannya dalam film horor Midsommar (2019), di mana dia memerankan Dani, seorang wanita yang mengalami trauma emosional dan terjebak dalam festival pagan yang mengerikan di Swedia. Peran ini menunjukkan kemampuan Pugh untuk menyampaikan emosi yang kompleks dan intens.

Dia juga sempat bergabung dengan Marvel Cinematic Universe sebagai Yelena Belova dalam Black Widow (2021), di mana dia memerankan saudara angkat dari karakter utama yang diperankan oleh Scarlett Johansson. Peran ini memperkenalkan Pugh sebagai pahlawan super yang tangguh dan karismatik. Kini, dalam We Live in Time, Pugh menunjukkan sisi lain dari bakatnya dengan memainkan peran dalam film romansa komedi, memperlihatkan fleksibilitasnya sebagai aktris.

Andrew Garfield juga memiliki perjalanan karier yang mengesankan. Setelah sukses dengan berbagai peran, termasuk sebagai Spider-Man, Garfield kembali ke genre romansa dengan We Live in Time. Sebelumnya, Garfield tampil di Breathe (2017), berduet dengan Claire Foy. Ia memerankan Robin Cavendish, seorang pria yang menjadi lumpuh akibat polio dan berjuang untuk hidup dengan bantuan istrinya, yang diperankan oleh Foy. Film ini mendapat pujian atas penampilan Garfield yang mendalam dan emosional. Di We Live in Time, Garfield sekali lagi menunjukkan kemampuannya untuk menyampaikan emosi yang kompleks dan mendalam melalui karakter Tobias.

live

Perjalanan emosional

Latar London yang realistis berpadu dengan keindahan pedesaan Inggris, memberikan kontras visual yang menekankan dinamika hubungan Tobias dan Almut. Sinematografi film ini, dengan fokus pada detail momen kecil, menciptakan nuansa intim yang mendalam. Musik Bryce Dessner melengkapi narasi dengan melodi yang halus namun emosional, menambah lapisan pada perjalanan emosional karakter utama.

John Crowley, yang dikenal dengan pendekatannya yang hangat dan halus terhadap cinta, seperti yang terlihat dalam film Brooklyn, membawa sentuhan khasnya ke dalam We Live in Time. Crowley menyatakan, dia ingin menggambarkan bagaimana cinta dapat mengubah persepsi kita tentang waktu dan bagaimana momen-momen kecil dapat menjadi monumental. 

“Saya tertarik pada ide menggunakan waktu secara sinematik untuk mengekspresikan apa yang benar-benar terasa berada di dalam sebuah hubungan,” kata Crowley.

We Live in Time adalah film yang menarik dan menyentuh secara emosi. Dengan penampilan luar biasa dari Florence Pugh dan Andrew Garfield, serta pendekatan sinematik yang unik dari John Crowley, film ini berhasil menggambarkan cinta dalam berbagai bentuknya. Meskipun ceritanya cukup klise, akting dari kedua bintang utama membuat film ini tetap menarik dan emosional. Struktur plot yang tidak linear juga mendapat pujian karena mampu menggambarkan cinta dalam momen-momen yang indah, lucu, cemas, dan penuh emosi.

Jika Anda mencari cerita cinta yang mendalam dan emosional, We Live in Time adalah film yang layak ditonton. Film ini tidak hanya menawarkan kisah cinta yang indah, tetapi juga mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kita menjalani hidup dan mencintai orang-orang di sekitar kita. Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan film yang penuh dengan momen-momen yang akan menyentuh hati Anda. Film ini telah tayang di layar lebar Tanah Air.

Review overview

77

Summary

7Kisah tentang pasangan yang menikmati indahnya cinta tetapi harus dipisahkan oleh penyakit mematikan sehingga mereka harus memutuskan mengisi waktu tersisa.