SUMMARY
Liburan berubah menjadi bencana saat pesawat yang ditumpangi Kyle dan teman-temannya mengalami kecelakaan dan terdampar di rawa-rawa terpencil di Louisiana. Selamat dari kecelakaan mengerikan, mereka menemukan ada sesuatu yang jauh lebih berbahaya mengintai .
Jenis Film | Thriller, Action |
Produser | Jennifer Eriksson, Ian Hutchinson |
Sutradara | Taneli Mustonen, Brad Watson |
Skenario | Ashley Holberry.Gavin Cosmo Mehrtens |
Pemeran | Athena Strates, Andonis Anthony, Isabelle Bonfrer, Evan Sokol, Sarah Priddy, David Newman, Madalena Aragão, Elisha Applebaum |
Rilisan | Vertical Entertainment |
- 7 Februari 2025
- 87 Menit
- 17+
![](https://dfcm824dmlg8u.cloudfront.net/wp-content/uploads/2025/02/poster-2-696x1024.jpg)
The Bayou menceritakan tentang perjalanan liburan yang berubah menjadi bencana bagi sekelompok teman yang berhasil lolos dari kecelakaan pesawat di kawasan Louisiana Everglades.
Namun lolos dari kecelakaan pesawat bukan berarti lolos dari maut. Sekelompok teman yang selamat dari kecelakaan pesawat di rawa-rawa terpencil Louisiana harus menghadapi ancaman yang lebih berbahaya yang menunggu di sepanjang hutan lembap yang penuh dengan rawa. Ancaman yang mengintai nyawa ini bahkan juga memburu mereka di perairan dangkal.
Dengan latar yang menyeramkan dan plot yang penuh ketegangan, The Bayou sebenarnya menghadirkan pengalaman menegangkan bagi para penonton.
Untuk casting, The Bayou dibintangi oleh Athena Strates yang memerankan Kyle yang menjadi protagonis utama. Ada pula Elisha Applebaum yang mendalami karakter Malika; Madalena Aragão sebagai Alice, David Newman sebagai Rufus; Isabelle Bonfrer sebagai Zoe; Andonis Anthony sebagai Frank; Tayla Kovacevic sebagai Dom; dan Mohammed Mansaray sebagai Sam.
Ancaman berbahaya di sepanjang hutan lembap
![](https://dfcm824dmlg8u.cloudfront.net/wp-content/uploads/2025/02/the-Bayou-1.webp)
Walaupun para cast berupaya berakting maksimal, sayangnya visualisasi dari skenario yang dibuat oleh Ashley Holberry dam Gavin Cosmo Mehrtens mennyajikan banyak kejanggalan yang sulit diterima dengan logika.
Contohnya adalah karakter Kyle, mahasiswi jurusan Biologi yang tidak diceritakan secara mendetail dalam film, tetapi tiba-tiba ia menjadi sosok “jagoan” yang menjadi “pawang” buaya raksasa sekaligus menguasai ilmu medis.
Belum lagi visual efek yang digunakan. Untungnya, banyak latar adegan yang menggunakan efek visual bernuansa gelap, sehingga bisa menyamarkan beberapa kekurangan. Beruntung efek suara yang dipilih mampu menambah ketegangan dan emosi dalam film ini.
Film The Bayou pun terbilang cukup absurd. Ending-nya yang klise di akhir film juga menambah nilai minor pada film The Bayou.
![](https://dfcm824dmlg8u.cloudfront.net/wp-content/uploads/2025/02/the-bayou-4.webp)
Walau begitu, The Bayou menjanjikan pengalaman yang cukup menegangkan dengan latar belakang alam liar yang misterius.
Para penyintas harus berjuang melawan predator purba yang ganas, terutama sekawanan aligator yang telah berevolusi menjadi pemburu yang lebih cerdas dan mematikan.
Dengan sinematografi yang memukau dan alur cerita yang intens, film ini menawarkan perpaduan antara ketegangan psikologis dan aksi mendebarkan.
Bagi penggemar genre horor dan survival, The Bayou layak ditunggu sebagai salah satu film yang menghadirkan teror alam liar dengan cara yang segar dan menantang.
Review overview
Summary
7