SUMMARY

Dengan gaya khasnya, James Gunn menggarap pahlawan super orisinal ini di DC Universe yang baru, dengan perpaduan unik antara aksi epik, humor, dan hati, menghadirkan Superman yang didorong oleh kasih sayang dan keyakinan bawaan akan kebaikan umat manusia.

Jenis FilmFantasy
ProduserJames Gunn, Peter Safran 
SutradaraJames Gunn
SkenarioJames Gunn
PemeranDavid Corenswet, Rachel Brosnahan
RilisanWarner Bros
RATING KLASIKA
0 /10

James Gunn memilih pendekatan penuh optimisme dan warna cerah dalam merilis ulang sosok Superman. Ia menolak awal origin story klasik, dan langsung menempatkan Clark Kent (David Corenswet) sebagai pahlawan mapan—sudah bekerja di Daily Planet, menjalin hubungan dengan Lois Lane (Rachel Brosnahan), dan menjadi sorotan global.

David Corenswet tampil maskulin, hangat, dan penuh ketulusan—menggabungkan pesona klasik ala Christopher Reeve dengan sisi manusia modern yang relatable.

Rachel Brosnahan sebagai Lois Lane menampilkan sosok jurnalis berotak tajam, penuh integritas, dan penuh chemistry dengan Clark—adegan saling wawancaranya terasa seperti komedi romantis modern yang mengocok perut sekaligus menyentuh .

Pendekatan penuh optimisme

Film dibuka dramatis, di mana Superman kalah dalam pertempuran melawan pasukan genetis Boravia. Adegan ini membawanya ke peran pertahanan global, dengan dukungan sidekick super anjing Krypto, yang muncul lucu dan berkesan. Siapaun orangnya pasti akan terkesan pada momen kecil saat Superman menyelamatkan makhluk tak terlihat—itu mempertegas nilai moralnya .

Nicholas Hoult sebagai Lex Luthor tampil tajam—manusia teknologi yang ambisius, cerdas, dan sangat manipulatif, menyajikan konflik intelektual sepadan dengan kekuatan Superman .

Film juga menghadirkan sekumpulan meta-human seperti Green Lantern (Nathan Fillion), Hawkgirl, Mr Terrific, dan Metamorpho. Kehadiran mereka memberi kesan beragam, meski terkadang terasa terlalu padat.

Sinematografi pada Superman dihiasi warna cerah dan dinamis; gaya visual ini mengingatkan pada Guardians of the Galaxy di dunia DC—ringan, menyenangkan, dan cukup mewarnai suasana. Efek IMAX dan CGI berkualitas tinggi menyuguhkan adegan terbang, ledakan, dan aksi heroik secara proporsional. 

Musik karya John Murphy dan David Fleming berhasil menyeimbangkan tema klasik John Williams—terutama saat score ikonik “Superman March” muncul—dengan komposisi modern yang penuh semangat heroik. 

Superman (2025) adalah reboot yang menyuntikkan optimisme segar ke semesta DC. Film ini menghadirkan kombinasi antara aksi spektakuler, chemistry emosional, karakter yang kuat, serta pesan moral heroik dan modern. Meskipun beberapa kelemahan masih tampak, film ini jelas merupakan fondasi positif untuk DCU di bawah arahan James Gunn—sebuah karya pop-culture penuh harapan yang layak ditonton.

Review overview

Summary

8