Dari Blumhouse, produser “The Black Phone”, “Get Out”, dan “The Invisible Man”, hadir sebuah thriller suspense yang intens untuk era modern, dibintangi pemenang penghargaan BAFTA James McAvoy dengan penampilan yang memukau sebagai pemilik properti yang karismatik, dengan keramahtamahan yang menyembunyikan kegelapan yang tak terkatakan.
“Speak No Evil” dibintangi Mackenzie Davis dan pemenang penghargaan SAG, Scoot McNairy sebagai pasangan Amerika, Louise dan Ben Dalton, yang bersama putri mereka yang berusia 11 tahun, Agnes, menerima undangan liburan akhir pekan dari Patrick yang biasa disapa Paddy (James McAvoy), istrinya Ciara (Aisling Franciosi), dan putra mereka yang pendiam, Ant (Dan Hough).
Ditulis untuk layar dan disutradarai oleh James Watkins, “Speak No Evil” didasarkan pada skenario film horor Denmark 2022 “Gæsterne”, yang ditulis oleh Christian Tafdrup dan Mads Tafdrup. Film tersebut meraih 11 nominasi di Danish Film Awards, setara dengan Oscar di Denmark.
Keramahan berubah menjadi mimpi mengerikan
Setibanya di rumah terpencil itu, istri Ben, Louise, dengan cepat merasa tidak nyaman dengan Patrick dan perilakunya, terutama pelecehannya terhadap Ant yang dikatakannya menderita aglossia kongenital dan terlahir tanpa lidah.
Patrick menunjukkan perilaku aneh seperti memperdebatkan vegetarianisme Louise, memanipulasi Ben untuk membayar makanan, bermesraan dalam keadaan mabuk dengan istrinya di depan pasangan itu, dan kemudian mengemudi di bawah pengaruh alkohol.
Hal ini mencapai puncaknya ketika tangisan Agnes untuk tidur di samping orangtuanya tidak digubris dan Patrick membawanya tidur di sampingnya dalam keadaan tak berbusana.
Jelas, begitu Louise mengetahui situasi ini, dia, Ben, dan Agnes meninggalkan rumah, hanya untuk dipaksa kembali untuk mengambil boneka kelinci yang tertinggal.
Meskipun awalnya meninggalkan kediaman terpencil milik Patrick, keluarga tersebut yakin untuk tetap tinggal setelah kembali untuk mengambil boneka tersebut.
Twist yang benar-benar spoiler dari “Speak No Evil” muncul ketika Agnes menemukan sebuah kabin yang penuh dengan koper-koper kosong, kamera, dan foto-foto Patrick dan Ciara dengan berbagai pasangan dan anak kecil saat liburan.
Menjadi jelas bahwa Patrick dan Ciara sebenarnya adalah pembunuh berantai, memikat keluarga ke rumah mereka yang terpencil untuk membunuh orang tua dan menculik anak-anak mereka yang masih kecil.
“Speak No Evil” menampilkan kisah thriller psikologis yang dipenuhi dengan unsur ketegangan yang terus meningkat sepanjang film.
Bukan hanya itu, film ini juga mampu membawa penonton larut ke dalam dunia yang “diciptakan” Patrick dan Ciara serta geram dengan segala tipu daya yang dilakukan.
Termasuk ketika Patrick dan Karin berupaya mengulangi siklus pembunuhan mereka dengan Agnes yang akan mengambil peran Ant sebelumnya sebagai anak yang bisu dan dilecehkan, sementara keluarga lain menjadi sasaran pembunuhan berikutnya.
“Speak No Evil” sukses menyuguhkan film thriller psikologis yang mendebarkan dengan atmosfer mencekam dan membuatnya menjadi salah satu film yang direkomendasikan untuk ditonton.
Review overview
Summary
8Ketika sebuah keluarga Amerika diundang untuk menghabiskan akhir pekan di sebuah properti pedesaan yang indah milik keluarga Inggris yang mereka kenal selama liburan, liburan impian itu segera berubah menjadi mimpi buruk psikologis yang mengerikan.