Film aksi akan bertambah seru jika terjadi di lokasi yang tidak biasa. Itulah yang ditawarkan Skyscraper (2018): aksi ketegangan di ketinggian menara pencakar langit.

Kisah dimulai ketika suatu kali ketua regu pembebasan sandera FBI Will Sawyer (Dwayne Johnson) gagal menunaikan misi dengan baik. Will dan regunya berusaha mem­bebaskan satu keluarga yang disandera oleh seorang yang didu­ga bersenjata. Ketika bersama tim­nya menyerbu lokasi, ternyata si penyandera membawa bom. Alhasil, bom meledak dan semua sandera tewas.

review film skyscraper
Sekian tahun berlalu, Will, yang satu kakinya diamputasi akibat ter­kena ledakan bom, kini menjadi kon­sultan keamanan untuk menara-menara pencakar langit.

Berkat bantuan temannya sesama eks-FBI, Ben (Pablo Schreiber), ia mendapat proyek untuk memeriksa keamanan menara pencakar langit baru di Hongkong.

Menara yang menjadi tertinggi di dunia dengan 240 lantai itu dinamakan The Pearl dan digadang-gadang memiliki sistem keamanan tercanggih di dunia.

review film skycraper
Will, isterinya Sarah (Neve Campbell), serta kedua anaknya, Georgia dan Henry, men­dapat kesempatan untuk merasakan tinggal di The Pearl.

Pagi hari, Will bersiap-siap untuk bertemu dengan Zhao Long Ji (Chin Han), pemilik sekaligus penyandang dana The Pearl. Sementara, Sarah dan kedua anaknya berencana me­nikmati fasilitas yang tersedia di The Pearl.

Pertemuan berjalan baik dan oleh Zhao, Will diberikan tab­let yang dapat mengakses dan me­ngendalikan semua fitur keamanan The Pearl. Selepas bertemu Zhao, Ben mengajak Will mampir ke tempatnya. Dalam perjalanan, tas milik Will dijambret. Beruntung, tab­let pemberian Zhao luput dari si penjambret karena Will me­nyimpannya di saku jasnya.

review film skyscraper
Mengetahui bahwa tablet ter­­sebut gagal diperoleh, Ben mem­buka kedoknya. Ternyata, ia bekerja sama dengan kelompok teroris yang bermaksud memeras Zhao. Ia memaksa Will menyerahkan tablet yang dipegangnya.

Meski mencoba melawan, Will terpaksa kehilangan tablet tersebut.

Pada saat yang sama, ge­rom­bolan teroris di bawah pimpinan Kores Botha (Rolland Moller) me­­­nyu­sup ke The Pearl dan me­re­ka membutuhkan tablet ter­sebut un­tuk mengakses dan mengendalikan sistem keamanan gedung.

Kores dan kawanannya lalu membakar lantai 96 sehingga tidak ada yang bisa naik ke lantai-lantai di atasnya. Dengan tablet yang mereka kuasai, semua akses masuk ke dalam gedung juga diblokade sehingga polisi tidak dapat masuk.

Tanpa disadari, Sarah dan anak-anak tidak jadi berkeliling dan kembali ke unit tempat mereka ting­gal.

review film skyscraper
Mengetahui keluarganya ter­jebak di dalam gedung, Will meng­upayakan semua cara untuk menyelamatkan mereka, sembari pada saat yang sama harus berha­dapan dengan kelompok teroris.

Ketegangan sudah terasa begitu kedok Ben terbuka. Adegan aksi terus mengalir berupa sepak terjang Will untuk memasuki menara pencakar langit yang terkunci. Ia bukan cuma berhadapan dengan para teroris, tetapi juga pasukan polisi yang mengira dia sebagai otak di balik terbakarnya The Pearl.

Cerita pun mengalir cepat, dari satu ketegangan ke ketegangan lain. Penonton dibuat terkagum-kagum dengan pemandangan dari atas The Pearl serta kecanggihan sistem di dalam gedung. Sayangnya, ketinggian The Pearl yang lebih dari satu kilometer dari permukaan tanah kurang terekspos. Adegan aksi lebih banyak terjadi di dalam gedung.

Penampilan Dwayne dalam film Skyscraper ini sebagai ja­goan patut dipuji. Meski kuat dan berbadan besar, karakter Will di­gam­barkan memiliki kelemahan ka­rena satu kakinya diamputasi. Hal itu membuatnya tampak lebih “ma­nusiawi” dan kerap harus me­mutar otak dalam menghadapi lawan-lawannya. Secara keseluruh­an, sebagai tontonan aksi yang me­ne­gangkan, Skyscraper cukup memuaskan. [ACA]

Sutradara :
Rawson Marshall Thurber

Skenario :
Rawson Marshall Thurber

Pemain:
Dwayne Johnson, Neve Campbell, Chin Han, Rolland Moller, Noah Taylor, Byron Mann, Pablo Schreiber, Hannah Quinlivan

Rilisan :
Amerika Serikat

Tayang Perdana :
Juli 2018