SUMMARY
Sampai Nanti, Hanna! menggali kisah cinta kampus di era 90-an yang berbalut aktivisme. Film ini mengikuti perasaan mendalam Gani terhadap Hanna, yang berawal dari kekaguman hingga cinta tak terucapkan yang ia tuliskan dalam jurnalnya di tengah perjuangan aktivisme.Â
Jenis Film | Drama |
Produser | Dewi Umaya |
Sutradara | Agung Sentausa |
Skenario | Swastika Nohara |
Pemeran | Juan Bio One, Febby Rastanty, Ibrahim Risyad, Meriam Bellina, Anjani Dina |
Rilisan | Pic[k]lock Films, Azoo Projects, Fortius Films |
- 5 Desember 2024
- 110 Menit
- 17+
Gani jatuh cinta sejak pertama mendengar suara Hanna, namun tak sanggup mengatakannya kecuali dalam lembar buku harian.
Meski telah saling mengenal selama bertahun-tahun, rupanya masih banyak hal yang Hanna sembunyikan dari Gani. Sosok Hanna yang Gani kenal di kampus berbeda dengan Hanna di rumah.
Saat Gani ingin mengungkapkan perasaannya, Hanna sudah memutuskan untuk menikah dengan Arya, karena Arya bisa membawa Hanna keluar dari rumahnya yang toxic.
Namun menikah dengan Arya yang verbally abusive dan mentally unstable, justru membuat Hanna terpuruk hingga ke titik nadir. Pernah terpisah di dua benua, pusaran nasib membawa Gani berjumpa lagi dengan Hanna, setelah 10 tahun memendam rasa.
Kita semua berhak mendapatkan kesempatan kedua
Kisah ini tidak hanya menawarkan romansa, tetapi juga mengupas pilihan sulit antara karier, keluarga, dan cinta. Penonton diajak merasakan dilema emosional Hanna yang berusaha mencari keseimbangan dalam hidupnya.
Sampai Nanti, Hanna! adalah karya dengan kisah yang menggugah dan visual yang memikat, film ini menawarkan refleksi tentang kehidupan dan kesempatan kedua yang mungkin sering kita abaikan.
Gani adalah gambaran dari banyak orang yang mencintai dalam diam, sementara Hanna mewakili mereka yang berjuang melawan luka terdalam.
Cerita dalam film ini dapat memberikan kekuatan bagi siapa saja yang merasa tak berdaya untuk menemukan harapan baru.
Feby Rastanty memberikan penampilan yang luar biasa sebagai Hanna. Ia berhasil menampilkan karakter yang kuat namun rapuh dengan emosi yang begitu nyata, membuat penonton dapat merasakan beban dan perjuangannya. Sementara itu, Juan Bio One mencuri perhatian dengan akting yang hangat dan alami.
Pengambilan gambar yang cermat berhasil menangkap suasana yang melankolis dan romantis. Ditambah dengan iringan musik yang menjadi elemen penting dalam cerita, film ini berhasil menciptakan atmosfer yang mendalam.
Sampai Nanti, Hanna! bukan hanya sebuah kisah cinta biasa. Film ini menggambarkan perjuangan untuk mewujudkan mimpi sambil tetap menghargai hubungan dengan orang-orang terkasih.
Penonton diajak merenungkan tentang pentingnya membuat pilihan dalam hidup dan bagaimana cinta sejati kadang membutuhkan pengorbanan.
Review overview
Summary
7