Ketika salah satu anak kembar mulai meragukan apakah kejahatan itu nyata atau hanya ilusi, keamanan keluarga dan lingkungan mereka mulai dipertanyakan. Hidup di sebuah rumah terpencil di tengah hutan, dan harus terikat dengan tali pada pondasi rumah untuk menghindari kejahatan yang tak terlihat, akhirnya mengundang tanya. Ketegangan meningkat saat batas antara realitas dan imajinasi mulai memudar.
Dibintangi Halle Berry yang berperan sebagai ibu, Never Let Go menyajikan kisah kehidupan pasca-apokaliptik yang mencekam.
Horor keluarga
Mengikuti jejak film-film horor dengan tema keluarga, seperti The Conjuring (2013) dan Hereditary (2018), Never Let Go menggali hubungan yang terjalin di tengah ancaman supranatural. Fokus pada keluarga yang terjebak dalam situasi penuh ketakutan ini memperkuat lapisan emosional dan menambah kedalaman cerita. Peran ibu amat penting untuk menjaga kewarasan dan keselamatan anak-anaknya.
Baca juga: A Quiet Place, Diamlah Maka Kau akan Hidup
Alexandre Aja, yang juga menyutradarai Crawl dan Oxygen, kembali memperlihatkan kepiawaiannya membangun ketegangan yang perlahan meningkat dan atmosfer mencekam. Meski ada kemiripan dengan karya-karyanya sebelumnya, Never Let Go lebih banyak menekankan dinamika keluarga dan elemen psikologis, mengingatkan pada pendekatan Aja dalam High Tension.
Berbeda dari karyanya yang lebih ringan dan komedi-horor seperti Piranha 3D, film ini lebih serius dan introspektif, dengan fokus pada ketegangan emosional dan psikologis. Elemen isolasi dan ancaman tak terlihat membawa nuansa dari film seperti A Quiet Place (2018) dan It Comes at Night (2017), yang sama-sama mengandalkan ketegangan yang dibangun dari ketakutan akan apa yang tidak diketahui.
Penggunaan tali untuk menjaga keluarga tetap terikat dengan rumah juga mengingatkan pada unsur cerita rakyat dan dongeng. Semua ini membantu menciptakan suasana yang ambigu dan menakutkan, dengan perpaduan antara horor psikologis dan supranatural yang efektif.
Kekuatan Halle Berry
Salah satu kekuatan utama Never Let Go adalah penampilan memukau Halle Berry sebagai ibu yang berjuang melindungi keluarganya dari ancaman tak terlihat. Berry berhasil menghadirkan karakter yang kuat dan rapuh secara bersamaan, dengan emosi yang menyentuh dan ketakutan yang nyata. Penampilannya memunculkan ambiguitas yang mengundang penonton bertanya-tanya, apakah ancaman itu benar-benar nyata atau hanya ilusi dari pikirannya yang lelah.
Berry mendominasi layar dengan keseimbangan antara ketegangan dan pengabdian. Setiap adegan menghadirkan intensitas, dengan karakter ibu yang berusaha menjaga keluarganya tetap utuh, meski menghadapi kekuatan yang tak bisa dia kendalikan.
Baca juga: The Golden Circle, Menaklukkan Si Ratu Narkoba
Dalam sebuah wawancara, Berry mengatakan, “Saya selalu tertarik pada cerita yang menantang saya secara emosional dan psikologis. Never Let Go adalah salah satu proyek yang memungkinkan saya untuk mengeksplorasi ketakutan terdalam seorang ibu dan bagaimana dia berjuang untuk melindungi keluarganya. Ini adalah pengalaman yang sangat mendalam dan saya berharap penonton dapat merasakan intensitas dan emosi yang kami coba sampaikan dalam film ini.”
Kesehatan mental
Lebih dari sekadar hiburan horor, Never Let Go menyampaikan pesan mendalam tentang kekuatan ikatan keluarga dan perlindungan orang tua. Di tengah teror supranatural, film ini mempertanyakan apakah kejahatan itu benar-benar berasal dari luar atau merupakan manifestasi dari trauma dan rasa takut. Dalam dunia di mana batas antara realitas dan imajinasi kabur, Aja menantang penonton untuk merenungkan persepsi mereka tentang ancaman dan kenyataan.
Selain itu, film ini menyentuh isu-isu seperti kesehatan mental, memperlihatkan bagaimana trauma dapat mengubah cara seseorang memandang dunia. Penonton diajak untuk berpikir tentang bagaimana rasa takut dapat mengendalikan kehidupan seseorang dan bagaimana keluarga dapat menjadi pelindung terkuat dalam menghadapi ancaman tersebut.
Secara keseluruhan, Never Let Go berhasil menggabungkan ketegangan emosional dengan elemen horor supranatural yang ambigu. Penampilan luar biasa dari Halle Berry menjadi salah satu alasan kuat untuk menyaksikan film ini, dengan arahan yang tepat dari Alexandre Aja yang memberikan sentuhan personal pada cerita yang penuh ketakutan. Meski film ini menawarkan ketakutan yang mendalam, di balik itu ada refleksi tentang kekuatan keluarga dan perlindungan tanpa batas seorang ibu.
Never Let Go berhasil memberikan pengalaman horor yang memuaskan baik secara emosional maupun psikologis. Film ini membuktikan bahwa ketakutan yang paling mendalam sering kali datang dari dalam diri sendiri, dan ikatan keluarga adalah kekuatan terbesar yang mampu mengalahkan segala ancaman. Film ini sudah tayang di layar lebar Tanah Air, jangan sampai ketinggalan.
Review overview
Summary
7Kisah tentang ibu dan dua anak kembar yang bertahan di rumah terpencil. Mereka terikat dengan pondasi rumah untuk terhindar dari ancaman yang tak terlihat.